23

231 51 0
                                    

Derap langkah dari para pengejar semakin cepat menyusuri seluruh hutan. Sejak suara ledakan dari gudang memancing perhatian semua penghuni kediaman, seluruh personil keamanan di arahkan demi mencari penyebab dan yang menyebabkan ledakan. Di dalam ruang kantor, Shoose menggigit bibir bawahnya dan mendecih.

“Soraru... bisa apa dia disini? Dan lagi kenapa mereka lama sekali!? Tangkap anak kecil pun sampai satu jam!?”. Gerutunya.

Rencananya hari ini adalah menyandera Soraru sekaligus Sora agar ia bisa menarik keluar Mafumafu dari persembunyiannya. Selagi ia masih mencari informasi apakah Tomohisa juga ikut bergerak, ia sudah menyekap Nyonya Aikawa sebagai satu-satunya yang bisa mengesahkan dokumen penyerahan warisan. Meski yang di beri warisan sudah melepas haknya, tapi para petinggi masih saja bersikeras memberikan seluruh aset Aikawa pada pnegkhianat itu.

Menyebalkan!

Dibanding anak itu, Shoose jauh lebih pantas dan butuh!

Tok! Tok!

 

“Masuklah!!”. Seru Shoose.

Pintu terbuka dan seorang bodyguard masuk dengan terburu-buru. “Shoose-san! Tim pengejar kehilangan jejak dari Sora dan Manun!”

“APA KATAMU!?”

“terakhir yang kami lihat mereka dibawa pergi oleh seorang pria bernama Amatsuki yang di ketahui sebagai pemilik dari perusahaan Stellar dan baru lulus dari universitas tahun ini.”

“Amatsuki? Stellar? Apa-apaan itu? Kenapa dia ikut campur?”. Shoose mengernyitkan alis.

“Soal itu... menurut informasi ia pernah melakukan kerjaan sampingan sebagai utaite dan berteman cukup lama dengan tuan Mafuyu. Kami saat ini masih mencoba mencari jejaknya di sekitar Tokyo.”

“Apapun yang terjadi, kalian harus dapatkan Sora sekarang juga!!”

“BAIK!!”

Bodyguard itu segera pergi dari ruangan dan menutup pintu. Di tempatnya, Shoose kembali memandangi asap hitam yang masih membumbung tinggi dari dalam hutan dan mendecakkan lidah kesal.

“mengesalkan.”

Jauh di dalam hutan, Mafumafu berlari cepat sembari menghindari akar pohon dan bebatuan dengan lincah. Di gendongannya, Soraru mengawasi arah belakang dan mengawasi segala arah. Keduanya setuju untuk saat ini kabur sejauh mungkin dari kediaman. Selain mereka kalah jumlah, keberadaan Sora dan Manun jauh lebih penting.

“Oh, gerbang!”. Seru Mafumafu.

Beberapa meter dari mereka, gerbang hitam menjulang tinggi sebagai tanda pembatas wilayah. Mafumafu menghentikan langkahnya dan mencari tempat dimana ia sebelumnya lewati karena di gerbang ini jugalah ia berhasil menyelinap masuk kedalam kediaman. Berlari menyusuri semak-semak, Mafumafu akhirnya menemukan jalan pintasnya dan segera menurunkan Soraru dari gendongan.

Baby Breath || MafuSora  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang