21

357 54 22
                                    

Entah berapa lama Soraru menangis hingga tak sadar ketiduran.

Namun begitu terbangun, ia kembali disambut oleh sosok Mafumafu yang masih terbaring dan memejamkan mata.

Soraru segera bangkit dan memeluk suaminya erat. Mencoba memberi kehangatan pada sosok yang tertidur entah karena apa. Lelakinya ini masih bernapas, tapi mengapa kondisinya seperti vegetatif? Apa yang harus ia lakukan? Menduga-duga beberapa hal, ia mencoba meraba hoodie Mafumafu dan menemukan sebuah benda di dalam kantong. Segera ia rogoh dan menatap botol kecil obat tidur dosis tinggi di tangan.

Dia minum ini? Tapi kenapa? Walaupun sudah lepas dari ikatan, ia tetap tidak bisa keluar dari gubuk buluk yang di paku seluruh jalan keluarnya. Merasa terus menemukan jalan buntu, Soraru merogoh kantongnya dan kembali mendecih kesal karena hpnya tidak ada entah kemana. Ia benar-benar tak bisa melakukan apapun selain diam disini bersama suaminya yg dalam kondisi mengkhawatirkan.

“Mafu... aku harus apa...”. Soraru tertunduk. Memeluk kembali raga Mafu erat. “aku harus gimana...? Sora sama Manun masih di luar sana dan aku gak tau gimana kondisi mereka...”

Aku harus apa?

Apa yang bisa kulakukan sekarang?

 

Melihat keluar jendela, pagi telah berubah menjadi malam. Mau dipikir seperti apapun ia memang telah menemui jalan buntu. Soraru merebahkan diri tepat di samping Mafumafu. Mencoba beristirahat walau otak masih berputar mencari alternatif terbaik saat ini. Semakin merasa gelisah, ia akhirnya memutuskan untuk mengelilingi isi gudang dan mengetahui bahwa gudang lapuk ini adalah gudang sayuran.

Membuka satu karung, ia ambil sebuah kentang dan menelisik lagi sekitarnya. Menurunkan beberapa karung, ia buka semuanya dan terdiam cukup lama.

‘ untuk sekarang aku gak bisa memikirkan jalan keluar apapun. Tapi, setidaknya aku bisa masak sesuatu kalau nanti Mafu bangun. Aku gak tau kapan efek obatnya berakhir, dan lagi gak ada yang bisa kulakukan juga selain ini.’ Batin Soraru.

Setidaknya, jika Mafu disana sudah bangun, ia bisa membicarakan hal ini nanti.

.

.

.

.

.

Sniff...!

Sepasang manik yang tertutup itu bergerak. Kesadaran perlahan terkumpul seiring aroma sup semakin tercium. Darimana datangnya? Bukankah ia di sekap tanpa pernah dikirimi makanan sama sekali? Ia bahkan kesulitan untuk membuka mata karena terlalu berat dan minim tenaga.

ada orang kah? ‘. Batinnya.

Aroma ini, segera membuatnya teringat dengan sang kekasih yang entah bagaimana kabarnya. 4 tahun berlalu dan ia belum bisa kembali kerumah karena masalah internal keluarga. Ia benar-benar merutuki kebodohannya. Jika saja saat itu ia sadar jika di kapal itu ada dia, pasti—!!

Baby Breath || MafuSora  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang