Setelah acara makan-makan tadi di teruskan dengan mengobrol dan bercerita, kini waktu sudah menunjukan sore hari yang berarti sebentar lagi malam akan menyapa.
Sebenarnya Aira dan Ayas sudah bersiap untuk pulang tapi bunda Indri melarangnya dan menyuruh mereka untuk menginap disini. Aira dan Ayas bingung bagaimana ini jika menginap pasti mereka satu kamar dan jika menolak pun rasanya tak enak, ah sudahlah liat saja nanti.
"Yas, bawa istri kamu masuk. Ini udah malem semua orang juga udah pada masuk dan tidur" ucap Ayan ayah Ayas.
"Iya, yah" balas Ayas.
"Ayo" ajak Ayas yang berdiri dan berjalan yang di ikuti oleh Aira di belakang.
Semua orang sudah masuk ke kamar masing-masing termasuk dengan Ayas dan Aira. Sebenarnya Aira ingin tidur di kamar kosong yang lain, tapi ia malu takut nanti semua orang menyangka yang tidak-tidak tentang dirinya. Jadi ya sudahlah untuk malam ini ia tidur satu atap dengan Ayas.
Aira masuk kedalam kamar lama Ayas. Terlihat cukup mewah bagi Aira dengan nuansa cat hitam putih lalu kursi panjang dekat jendela yang mengarah ke balkon juga terdapat rak buku dan lemari baju Ayas disana.
"Ini kamar kamu, mas?" tanya Aira setelah masuk.
"Iyah, kenapa lo suka" balas Ayas yang baru menutup pintu.
"Kaya masuk ke kamarnya mbah dukun, gelap" ucap Aira yang duduk di tepi ranjang.
"Sembarangan lo, gelap karna gue sengaja catnya warna hitam terus gue juga milihnya lampunya yang agak redup biar suasananya jadi tenang" ujar Ayas.
"Iya, maaf"
"Udah, tidur sana" suruh Ayas yang sudah menaiki ranjang.
"Aku pengen ganti baju udah gak enak ini, tapi nggak bawa baju ganti. Kamu si gak bilang mau nginep" cerocos Aira.
"Hah, ya emang awalnya gak bakal nginep" balas Ayas.
Ayas pun turun dari ranjang dan menuju lemari lamanya mengambil satu kaos putih polos miliknya.
"Nih, lo ganti pake baju gue dulu sekarang" ucap Ayas menyodorkan bajunya.
"Terus kebawah nya?" tanya Aira lagi.
"Bawahan nya gak usah di ganti, lo juga pake rok kan" jawab Ayas.
"Ya udah deh, kamar mandinya dimana?" tanya nya lagi.
"Noh" tunjuk Ayas ke arah kamar mandi di sana.
Aira pun berjalan ke arah kamar mandi dengan membawa baju ganti di tangannya. Sedangkan Ayas membaringkan tubuhnya di ranjang dengan memainkan ponselnya mengecek jika ada gmail pekerjaan masuk.
Setalah beberapa saat Aira pun keluar dengan menggunakan baju Ayas yang cukup ke gedean di tubuhnya dan melihat Ayas yang sudah berbaring dengan memainkan ponselnya. Aira pun berjalan menuju ranjang dan duduk di tepinya.
Ayas yang melihat Aira pun langsung menahan ketawanya yang hampir pecah. Pasalnya Aira lucu sekali saat memakai baju Ayas yang kegedean.
"Kamu, kenapa mas?" tanya Aira heran saat melihat Ayas menahan mulutnya yang ingin ketawa.
"Nggak, lucu aja" balas Ayas.
"Siapa, aku?" tanya Aira menunjuk dirinya.
"Bukan, gr lo" jawab Ayas.
"Kirain"
"Lo, mau tidur pake hijab, ko nggak di buka" tanya Ayas saat melihat Aira yang masih tetap menggunakan hijab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Ustadzah
Teen FictionBanyak cerita yang awalnya tidak suka tapi setelah lama selalu bersama rasa suka dan cinta pun mulai tumbuh. Apakah cerita itu juga akan terjadi pada seorang pemuda yang menjabat sebagai CEO di perusahaan nya dengan seorang wanita anak dari salah s...