Part 30

1.2K 77 7
                                    

Siang ini pukul 09:45 Aira tengah melipat mukenanya setelah menunaikan sholat sunnah dhuha. Aira keluar dan melihat si Miwaw tengah berbaring di sofa ruang tengah, Aira duduk dan mengelus-elus lembut perut si Miwaw.

Saat tengah asik mengelus perut si Miwaw, tiba-tiba ponsel Aira berdering, Aira melihat dan membaca nama di layar handphone nya 'ayah mertua' tulisan yang Aira baca. Ya yang menelfon adalah ayah mertuanya.

Dengan segera Aira menekan tombol hijau dan mengangkatnya.

"Assalamu'alaikum, ayah" ucap Aira memberi salam.

"Waalaikumusalam, sayang" balas Ayan di sebrang sana.

"Ayah udah sampe ya?" tanya Aira.

"Belum, ayah masih di bandara Singapura. Lagi nunggu beberapa hal yang belum selesai"

"Sama omah juga?"

"Iyah"

"Aira, sayang" panggil Ayan dengan suara sedikit lirih.

"Iyah, yah kenapa?"

"Ayah mau bilang makasih sama kamu, kamu udah jagain Ayas sama bunda selama ayah tugas di sini, sampe sekarang ayah mau pulang. Nanti kalo ayah ada tugas lagi kamu tetap harus jagain mereka ya"

"Iyah, sama-sama ayah, udah kewajiban Aira juga kan, oh iyah ayah udah ngasih tau bunda, kalo sekarang ayah belum terbang. Takutnya nanti bunda kelamaan nunggu nya"

"Belum, ayah telfon juga nggak di jawab"

"Mungkin bunda sibuk, yaudah nanti Aira bakal ke rumah bunda buat ngasih tau dan biar bareng nanti pas jemput ayah nya"

"Yaudah, bentar lagi juga pesawat ayah terbang. Ra inget pesan ayah ya, ayah titip bunda dan Ayas sama kamu oke"

"Iya, ayah kan mau pulang hari ini, jadi nggak usah khawatir"

"Kalo gitu, ayah tutup telfonnya"

"Iyah, ayah hati-hati"

"Iyah sayang, assalamu'alaikum"

"Waalaikumusalam"

Sambungan pun terputus, Aira terdiam dan sedikit merasa aneh dengan perkataan ayah mertuanya barusan. Aira merasa aneh, tapi ya sudahlah mungkin itu perasaan nya saja.

Aira pergi bersiap-siap untuk pergi ke rumah bundanya, ia akan datang ke rumah bundanya lebih awal.

Aira sudah siap dan sedang berpamitan pada si Miwaw yang sudah di masukan ke kandangnya, ya semalam Syaki mengantarkan kandang kucing atas permintaan Ayas.

"Aku pergi dulu ya, baik-baik di rumah. Tolong jagain rumah juga" ucap Aira tersenyum dan setelahnya pergi meninggalkan rumah.

Saat ini Aira akan pergi sendiri dengan menggunakan taksi tidak mungkin jika ia hadir minta tolong Ayas untuk mengantarnya, karena Aira tidak mau mengganggu jam kerja Ayas.

Aira sudah sampai di depan rumah bundanya dan di sapa oleh pak Arman satpam di rumah bundanya.

"Assalamu'alaikum, non" ucap pak Arman setelah membuka pintu pagar untuk Aira.

"Waalaikumusalam, pak Arman" balas Aira tersenyum.

"Tumben ke sini nya sendiri, si Aden nggak ikut?"

"Nggak, mas Ayas masih di kantornya" jawab Aira.

"Oh begitu"

"Iyah, Aira masuk dulu ya pak"

"Silahkan" pak Arman mempersilahkan.

"Mari"

Aira berjalan dan masuk setelah ada yang membukakan pintu.

Lebih Dari Seorang UstadzahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang