Suatu sore selepas ritual mandinya, bayi dua puluh lima bulan itu sedang asyik menonton televisi bersama Jihoon. Wajah bak pinang dibelah dua itu duduk berdampingan sembari menatap televisi yang sedang menayangkan variety show idol. Doyoung terlihat bosan, mata sayu terlihat seperti mengantuk. Namun ada sesuatu mengganjal hatinya, dan ia ingin ice cream yang seperti pada iklan barusan.
Doyoung menguap sembari melihat papa nya fokus pada siaran televisi tersebut yang membuatnya semakin mengerucut. Sangat membosankan, pikir balita itu.
"Papa! Ails klim!" Ucapnya tiba-tiba.
Tidak ada sahutan dari papanya, kemudian batita itu turun dari sofa lalu badannya gemuk itu menutupi televisi dengan wajah yang merengut kesal.
"Yak, Park Doyoung!" Jihoon berseru saat merasa terganggu dengan tubuh mungil Doyoung yang menghalangi layar televisi didepannya.
"Ails klim, papa! Ails klim" Ucap balita itu lagi.
"Dobby mau ails klim!" Pintanya lagi, bibirnya mengerucut menatap sang papa yang merasa terganggu karena ia menghalangi pemandangannya.
Jihoon diam seketika, ia mencoba mencerna kata-kata sang anak yang menurutnya aneh dan sulit ditebak. "Hah?"
"Ails klim! Dobby mawu ails klim!" Ucap Doyoung. Kemudian balita itu berjalan menghampiri Jihoon dan langsung gelendotan di kakinya.
"Ails klim.." Ucapnya lagi.
Alis Jihoon lagi-lagi mengerut tak mengerti saat melihat Doyoung mengatakan hal tersebut. Ia jelas kebingungan, lalu jalan satu-satunya adalah;
"Baby! Hyun! Astaga sayang!" Jihoon berteriak memanggil-manggil nama istrinya itu yang sedang berada di dapur.
Tidak sampai sepuluh detik kemudian Hyunsuk datang. "Apa?!" Hyunsuk tergopoh-gopoh menghampiri keduanya dengan apron yang masih terpasang di badannya dan spatula ditangannya.
"Ails klim apa? Doyoung bilang dia ingin ails klim." Lapornya.
"Hah?"
"Ails klim, mama. Dobby ingin ails klim" Doyoung menyahut kemudian matanya berbinar seketika, "juseyoo."
"Ohh, ice cream maksudnya? Doyie ingin ice cream?" Tanya hyunsuk mengerti.
Rupanya anak Park Jihoon itu menginginkan ice cream. Balita itu kemudian menghampiri hyunsuk dan memeluk kakinya. "Ayo Mama, beli ails klim."
Dengan mata sayu batita itu masih menggoyangkan kaki ibunya yang terbalut celana rumahan serta apron.
Hyunsuk melirik Jihoon yang juga sedang menatap kearahnya. Lalu kemudian ia memberi kode untuk mengambil alih Doyoung yang sedang bergelayut di kakinya.
"Ayoo, jagoan." Jihoon berjalan untuk membawa Doyoung.
"Yaudah, beli ice cream nya sama papa ya." Ujarnya.
"Yeiiyyyy!! Ayo papa!" Doyoung menarik-narik jari papanya.
"Beli ice cream nya satu aja yaa." Hyunsuk memperingati keduanya.
"Mmm.." Doyoung mengangguk, lalu kembali ia menarik-narik jari tangan papanya. "Ayo papa ayoo!"
Jihoon masih berdiam diri di hadapan Hyunsuk dan menatapnya. "Apa?!" Ucap Hyunsuk jutek.
"Uangnya yang?" Tangan besar Jihoon menengadah ke arah Hyunsuk untuk meminta uang pada wanita itu.
"Uang mu ajalah.." Ucapnya lagi, Hyunsuk langsung melengos kembali pergi ke arah dapur.
"Yang! Aku gak ada uang cash." Seru Jihoon yang tetap diabaikan oleh istrinya itu.
"Yang!"
Hyunsuk memutarkan bola matanya malas.
"Bohong banget, nih!" Ucap Hyunsuk lagi sambil memberikan dua lembar uang lima puluh ribuan yang sedikit lecet karena terkena air bilasan itu pada Jihoon.
"Uang kamu sisa nongkrong kemarin."
"Kok Kamu tau? dapet dari mana yang?" Tanya Jihoon menelan ludahnya. Ia sedikit was-was karena ia takut ketahuan nongkrong bersama teman-temannya tanpa izin pada Hyunsuk.
"Dari celana jeans kamu. Udah udah sana, nanti keburu Doyoung ngantuk, dia belum tidur siang." Hyunsuk mengibas-ngibaskan tangannya dan berlalu menuju dapur.
"Ayo papa!" ucap Doyoung lagi.
"Iya iya ayo.."
Sepanjang perjalanan menuju ke supermarket Jihoon overthinking memikirkan hal tersebut.
***
Jihoon mengangkat tubuh Doyoung untuk melihat beberapa es krim di dalam box pendingin itu. "Ayo pilih mau yang mana."
Balita itu terlihat berpikir es krim manakah yang menurutnya sangat enak. Lalu perhatiannya beralih pada es krim dengan rasa blueberry.
"Itu, Dobby mau yang itu." Ia menunjuk ek krim yang berada di paling ujung box tersebut.
"Itu juga papa! Dobby mau itu! Itu! Itu! Itu! Teyusss ituu dua! Itu papa ambilkan itu!" Ucapnya sambil menunjuk beberapa es krim disana. Tangan mungil itu mengambil beberapa es krim di dekatnya.
"Eh eh, jangan banyak-banyak nanti mama marah lho." Jihoon langsung menyimpan kembali eskrim di tangan Doyoung. Membuat balita itu langsung berkaca-kaca.
"Hiks, tapi Dobby pengen itu.." bibirnya melengkung ke bawah.
"Satu aja dulu yaa, nanti kita beli lagi ke sini." Ucap Jihoon menawarkan sebuah negosiasi.
"Aniyo~"
"Oke.. dua ya, dua aja?" Ucapnya lagi.
Entah kenapa tapi balita itu langsung mengangguk dan kembali meraih beberapa eskrim yang sempat tadi diambilnya.
***
Ucapan Hyunsuk seolah mantra atau semacamnya Jihoon pun tidak tahu tapi yang pasti disela-sela makan eskrim nya Doyoung lemas dan hampir saja terjatuh karena mengantuk. Untung saja Jihoon dengan sigap langsung menggendongnya dan tanpa basa-basi lagi untuk segera pulang ke rumahnya.
Sesampainya di apartemen Jihoon melihat Hyunsuk baru saja menyelesaikan kegiatannya dan langsung menyambutnya.
"Eh, beneran tidur tah?" Ucapnya pada Jihoon.
Pria itu mengangguk, lalu memberikan Doyoung pada Hyunsuk untuk segera menidurkannya. "Dia makan satu cup sih, tadi aku juga makan satu." Lapornya.
Hyunsuk mengangguk. "Iyaa.."
***
Maksa bgt part ini😭
Btw aku belom bisa nulis part request, maaf ya huhuhu aku baru beres uts soalnya🤧😁
KAMU SEDANG MEMBACA
hoonsuk's journey.
FanfictionTentang Jihoon, Hyunsuk dan Doyoung si buntelan mochi mereka. •••• 📍💯 FIKSI 📍FANFICTION‼️ 📍fluffy! daily life! 📍GS!! 📍hoonsuk ft. doyoung<3 start: 20210723 end: tidak akan end😏