#sidestory ; kisah remaja

2.6K 225 7
                                    


#sidestory itu cuma selingan dari cerita buku ini, yang mana disini dobby nya udah SMA alias 17 tahun.

Happy reading 💝💖💘💕💗
















***

"Woy bang dob, buruan!!"

Seorang remaja tinggi diatas rata-rata itu sedang menengadah menatap ke arah langit yang mana ada seorang remaja lain sedang memanjat pagar tembok pembatas.

"Sabar elah." Ujarnya sedikit kesal, pasalnya pemuda yang lebih muda menyuruhnya untuk cepat-cepat melompat dari atas tembok.

Doyoung, si pemuda tujuh belas tahun itu fokus berpegangan pada tembok pagar agar tidak terjatuh. Sementara Haruto, si pemuda yang menatapnya dari bawah itu menyipit karena teriknya matahari.

Setelah Doyoung berhasil melompat dari pagar tersebut, barulah Haruto naik dan memanjat pagar. Namun, sebelum Haruto melompat sebuah suara melengking mengagetkannya. "Haruto Kim!!! Turun kamu!"

Seorang guru BK dengan berperawakan yang terbilang cukup modis berteriak pada keduanya. Ia berkacak pinggang sambil membawa penggaris.

"Waduhh, mampus gue." Batin Haruto berucap.

Yang dipanggil menoleh pada sang empu, lalu tersenyum paksa sebelum akhirnya ia memutuskan untuk melompat dari pagar seperti yang dilakukan Doyoung.

Sebenarnya pagar tembok tersebut tidak begitu tinggi, dan hanya sebatas dada pemuda tersebut. Pagar tembok yang menghubungkan antara lapangan dan jalan menuju gerbang sekolah tersebut menjadi opsi untuk keduanya melancarkan aksi 'kabur dari sekolah' nya, dengan alasan bosan karena tidak ada pelajaran.

Sementara Doyoung yang sudah berada di trotoar jalan ia terduduk di dengan punggung yang bersandar pada pohon sakura yang berjejer di pinggir jalan tepat di dekat area gerbang sekolah. Terlalu fokus hingga ia tidak menyadari bahwa tepat setelah Haruto mendarat di belakangnya, seorang guru BK juga berdiri di belakang keduanya sambil berkacak pinggang dan nafas yang terengah-engah karena berlari.

"Bang.. hhh anjir.. ada gu—"

Belum sempat Haruto menyelesaikan ucapannya, lebih dulu telinganya juga telinga sang Hyung dijewer.

"Aduh.. aduhh.." kedua pemuda itu mengaduh.

"Kalian!! Ikut ibu ke ruang konseling." Ujar guru Lee selaku guru BK.

Keduanya masih terus mengaduh. "Aduhhh.. ah iya Bu, ampun.."





***




Setibanya di ruang konseling, dua pemuda itu duduk berhadapan langsung dengan guru Lee yang menatapnya sangsi.

"Kalian ini, sudah berapa kali ibu ingatkan. Membolos itu tidak baik." Wanita dengan usia diakhir tiga puluh tahunan itu menghela nafas kasar. Beliau cukup lelah menghadapi dua pemuda itu.

"Tapi, Bu, kami membolos karena sudah tidak ada pelajaran lagi dan sekolah belum juga dibubarkan." Jawab Doyoung kalem, imej sebagai pangeran sekolah yang cool sangat melekat pada dirinya semenjak masuk sekolah menengah atas. Walau kadang Doyoung juga akan bersikap random seperti sang papa, dan menggombal sana-sini.

hoonsuk's journey.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang