katak dan strawberry

2K 244 23
                                    

Liburan tahun baru tahun ini Jihoon mengajak keluarga kecilnya ke Busan untuk mengunjungi rumah kedua orangtuanya. Terlebih ketika sang kakek yang merindukan sosok cicitnya itu. Doyoung selalu antusias ketika akan pergi ke rumah kakeknya.

Sesampainya di rumah tempat ia menghabiskan masa kecilnya itu, Jihoon langsung beristirahat ke kamarnya setelah menyapa beberapa sepupu dan juga paman serta bibinya yang sudah lebih dulu datang.

Hyunsuk sedang membereskan baju-baju yang ia bawa ke dalam lemari. Sembari sesekali ia menimpali ucapan-ucapan yang Jihoon lontarkan. Sementara Doyoung, balita itu tertidur pulas sejak dari perjalanan menuju kemari.

Sebenarnya Jihoon sengaja mengajak Hyunsuk untuk istirahat terlebih dahulu karena acara tersebut diadakan sepuluh jam dari sekarang. Yang artinya itu masih lama dan Jihoon akan memanfaatkannya untuk beristirahat di kamarnya.

Saat ia melihat Hyunsuk akan pergi keluar kamarnya lebih dulu Jihoon bertanya. "mau kemana?"

Hyunsuk menoleh, "ke luar, aku mau bantu-bantu mama di dapur." Jawabnya.

Jihoon mengerutkan keningnya. "Gak usahlah, sini istirahat aja. Acaranya masih lama ini."

Ekspresi wajah Hyunsuk menunjukkan tanda tidak setuju. "Emang kenapa? Aku mau bantuin mama, gak enak aku, ji."

"Udah gakpapa, mama pasti ngerti kok. Kamu pasti lelah, perjalanan dari Seoul ke Busan gak sebentar." Jelasnya.

"Tapi ji—?" Ucapan Hyunsuk terpotong oleh Jihoon yang langsung menariknya ke dalam pelukan lelaki itu dan langsung menutup pintu kamarnya.

"Liat, Dobby aja pules banget tidurnya." Ucapnya lagi sembari menunjuk pada buah hati mereka yang tengah tertidur di tengah kasur king size nya.

"Gimana kalo nanti dia nyari kamu?" Lanjutnya lagi.

Selanjutnya Hyunsuk menuruti kata Jihoon untuk beristirahat terlebih dahulu.


***


Hyunsuk mengucek matanya dan menguap, tenggorokannya terasa seret dan ia kehausan. Ia kemudian membuka matanya perlahan dan menoleh ke arah samping menemukan Jihoon yang masih tertidur dengan posisi memeluknya. Saat ingin kembali melanjutkan tidurnya, Hyunsuk baru ingat kalau dia sedang berada di rumah mertuanya.

Ia bangun dengan pelan untuk melihat bayi mochi nya yang tertidur dibelakang panggung Jihoon. Hyunsuk langsung mengerutkan keningnya ketika ia tidak melihat atensi Doyoung disana.

Merasa ada yang tidak beres Hyunsuk langsung bangkit dan mencari balita itu. Tubuhnya sedikit limbung akibat kesadarannya belum terisi sepenuhnya. Namun demikian Hyunsuk tetap mencari balita itu mulai dari bawah ranjang, bawah meja, kamar mandi, sampai balkon yang tadinya tertutup ia buka. Tetapi tetap saja ia tidak menemukan tanda-tanda bayinya di ruangan itu.

Kemudian matanya tertuju pada pintu kamar yang tidak tertutup rapat. Doyoung pasti keluar kamar, pikirnya.

Seketika Hyunsuk langsung panik dan langsung bergegas pergi keluar kamar untuk mengeceknya, karena kamar ini terletak di lantai dua dan ia takut Doyoung pergi ke arah tangga. Bukannya apa, tapi bayi dua puluh bulan itu terkadang sering tersandung ketika berjalan.

Sesaat setelah diujung tangga ia tidak menemukan bayinya, Hyunsuk dengan cepat menuruni anak tangga. Suasana ruang keluarga terlihat sepi, kemudian kakinya berlari menuju ke arah dapur. Dilihatnya disana sudah ramai dengan bibi Jihoon yang dari pihak ibu atau ayahnya.

"Ma, Doyoung–" nafas Hyunsuk tersengal-sengal karena berlari, penampilannya juga acak-acakan.

"Yaampun Hyunsuk, menantuku." Ibu Jihoon langsung menghampirinya, raut wajah wanita paruh baya itu terlihat khawatir.

hoonsuk's journey.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang