rewel (2)

2.1K 224 18
                                    

Hyunsuk sedang berada di dalam kamar mandi saat Doyoung membuka pintu dan masuk berjalan dengan hati-hati menghampirinya yang sedang buang air besar. Balita itu merangkak naik dan menyodorkan tangannya ingin digendong.

"Mama, ndong jutseyo.." ucapnya merengek pada Hyunsuk.

"Kan mama lagi di kamar mandi sayang.." Ibu muda itu menghela nafasnya, tapi tetap ia langsung menggendongnya dan meletakkannya di pangkuannya yang hanya tertutupi handuk.

Doyoung merenggut dan hanya bergumam tidak jelas dalam pelukan Hyunsuk.

Hyunsuk lagi-lagi hanya bisa menghela nafas pasrah.

Setelah beberapa menit terlewat hingga Hyunsuk kembali melanjutkan kegiatan lainnya yang sempat tertunda yaitu memasak, ia mengaduk sup sembari menggendong Doyoung yang tak mau lepas darinya. Jangan ditanya Jihoon kemana, karena pemuda itu masih tertidur pulas setelah semalaman lembur.

Sebenarnya hari ini Hyunsuk sedikit tidak enak badan, tenggorokannya terasa sangat kering padahal ia sudah cukup minum air putih. Juga kepalanya agak berat namun ia tetap harus menjalankan rutinitasnya. Ditambah Doyoung yang tidak mau lepas darinya itu sedikit memberikan ekstrak dua kali lipat pada kegiatannya pagi ini.

"Dobby duduk sebentar disini, ya?" Hyunsuk membawa tubuh mungil Doyoung untuk duduk di atas kursi yang ada di pantry.

Namun, balita itu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengeratkan pelukannya pada sang ibu. "Mama—hmmm.."

Mendapat respon seperti itu Hyunsuk hanya bisa menghela nafas. Kemudian ia kembali melanjutkan kegiatan memasaknya sambil menggendong Doyoung pada pinggang kirinya.

"Mama kasih susu cokelat tapi Dobby duduk ya, mama pegel nih." Tawar Hyunsuk pada balita itu saat ia hendak menuangkan susu bubuk pada cangkir.

Doyoung lagi-lagi merengek karena tidak ingin lepas dari gendongannya. Yang ada balita itu semakin erat memeluk leher Hyunsuk sambil bergumam tidak jelas. "Mama.. mmmmmm bububu"







***





Malamnya Hyunsuk benar-benar tumbang. Ia demam dan suhu badannya naik hampir mencapai 38 derajat Celcius. Tetapi bayi mungil itu tetap saja tidak mau lepas darinya. Bahkan ketika Jihoon akan mengambil alih pun Doyoung tetap tidak mau dan malah menangis keras sambil memeluk leher Hyunsuk. Sore tadi Mama Hyunsuk datang ke apartemen mereka untuk membantunya, tetapi tetap saja Doyoung tidak ingin dengan siapapun kecuali Hyunsuk.

Dia lelah, sungguh, tenggorokannya terasa sangat kering dan kepalanya berat dan pusing. Dan juga di keningnya terdapat pelester penurun panas.

Hyunsuk terduduk di sofa ruang keluarga dengan Doyoung dipangkuan nya. Balita itu merajuk, berbagai macam bujukan telah Jihoon upayakan tetapi tetap saja Doyoung tidak mau turun dari gendongan Hyunsuk. Bahkan ibu Hyunsuk pun ikut membujuk balita itu, namun tetap saja sia-sia karena setelahnya Doyoung kembali menangis sembari menenggelamkan wajahnya di dada Hyunsuk.

Ingin sekali Hyunsuk melambaikan tangannya pada kamera bahwa ia sudah tidak sanggup. Hyunsuk benar-benar butuh istirahat.

"Dobby sama papa dulu ya," kembali Jihoon membujuknya. Tapi lagi-lagi sebuah gelengan kepala ia dapatkan. Balita itu masih sesenggukan.

Jihoon menyodorkan tangannya untuk mengambil alih Doyoung, namun tangan mungil itu langsung menepisnya.

"Mama...mmmmm" balita itu semakin menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher sang ibu. Hyunsuk mengerang, ia pusing.

"Atau sama nenek ya.." lanjutnya lagi.

"Aniyo!!" Pekik Doyoung, matanya berkaca-kaca.

"Ayo sama nenek ya, nanti nenek belikan ice cream yang banyak.." suara ibu Hyunsuk kembali terdengar. Wanita paruh baya itu ikut membujuk sang cucu sembari menyodorkan tangannya untuk mengambil alih balita itu dari pangkuan Hyunsuk.

"Mama.." ucap Doyoung dibarengi dengan tangisannya yang semakin keras.






***

pendek yah chapter ini😂

Btw, chapter ini dapat dirasakan karena aku ngeliat sendiri pas kemaren2 adekku sakit dan dia gamau di gendong sama siapapun kecuali mamaku🥲

hoonsuk's journey.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang