demam

4.8K 363 9
                                    

Kondisi cuaca akhir-akhir ini sedang tidak menentu, kadang hujan di pagi hari namun kadang juga akan sangat panas di siang hari. Cuaca yang rawan terkena pilek atau demam. Entah mungkin karena efek pergantian musim, doyoung, balita mungil itu bersin-bersin sedari pagi. Membuat Hyunsuk sedikit was-was.

Dan benar saja, malamnya hyunsuk tidak tidur karena doyoung mengeluh sakit tenggorokan disertai masuk angin. Balita itu demam.

Dengan rengekan yang masih terdengar, hyunsuk terus menimbang balita itu. Walau lelah, ibu muda itu tetap sabar merawat doyoung.

Jam sudah menunjukkan pukul dua lebih 20 menit dan Jihoon sudah tidur lebih dulu. Ia menghela nafas. Sejujurnya hyunsuk lelah, tapi apa boleh buat. Resiko seorang ibu.

Hyunsuk mondar-mandir sambil menimang dan menepuk-nepuk bokong balita itu agar dapat segera tertidur. "Dobby tidur ya sayang,"

Hyunsuk sudah mencoba menidurkan doyoung di atas kasur, namun anaknya itu menangis semakin keras.

"Cup—cup, sshhh—tidur ya sayang" hyunsuk berusaha menenangkan doyoung. Memberinya asi namun ditolak mentah-mentah oleh balita itu.

Hyunsuk terduduk pasrah di sofa kamarnya. Tiba-tiba air matanya mengalir, "hiks—" kemudian ia cepat-cepat menghapusnya lagi.

"Doyie nen, ya?"

Hyunsuk kembali mencoba menyusui Doyoung, kali ini ASI nya balita itu terima. Doyoung meminum ASI nya dengan gelisah dan bergerak tak nyaman. Mungkin efek demam nya.

"Ssshh—" kembali hyunsuk menenangkan doyoung.

"Sayang," suara serak Jihoon memanggilnya. Sebenarnya Jihoon sudah terbangun sedari tadi. Namun ia tidak langsung bangun karena ingin tahu cara hyunsuk menghandle doyoung jika sedang rewel begini. Dan reaksi dari Hyunsuk tidak terduga, ia malah menangis. Tapi akhirnya tangis balita itu terhenti kala hyunsuk menyodorkan ASI nya lagi.

"Ji, maaf, udah buat kamu kebangun, kamu pasti keganggu." Ucap hyunsuk dengan rasa bersalah menyelimutinya.

Jihoon bangun dari tidurnya dan menghampiri hyunsuk yang terduduk di sofa. "Kamu kenapa gak bangunin aku?"

"Aku takut kamu terganggu, Ji. Hiks—aku berasa gak becus ngurus Doyoung." Hyunsuk terisak.

"Astaga, suk! Bukan gitu! Kamu sudah jadi ibu yang terbaik buat Doyoung, sayang. Sakit itu hal yang tidak bisa dihindari, apalagi kalau cuaca akhir-akhir tidak menentu." Jawab Jihoon dengan satu tarikan nafas.

"Lagi pula doyoung 'kan agaknya kurang cocok sama suhu pergantian musim, jadi dia bersin-bersin terus ujung-ujungnya suka demam" lanjutnya.

"Inget 'kan yang tahun lalu itu?" Tanya Jihoon mengingatkan hyunsuk pada kejadian satu tahun yang lalu doyoung juga demam disaat pergantian musim pula. Doyoung terkena influenza dan berakhir demam, namun dokter menyatakan balita itu terkena penyakit pancaroba atau pergantian musim. Doyoung hanya perlu rajin meminum vitamin nya.

"Kamu tenang oke?" Jihoon mengecup kening istrinya itu. Hyunsuk berangsur tenang.

"Tuh kan, dobby udah tidur lagi."

"Tapi, ji—"

"Ssstt—kamu jangan khawatir ya.. besok doyoung pasti sembuh kok." Ucap Jihoon kembali memenangkan ibu muda itu.

Setelah menidurkan Doyoung, keduanya tidur saling berhadapan dengan Doyoung ditengah-tengah yang tertidur pulas namun keringat di pelipisnya.

"Ji, maaf" ucap hyunsuk sembari mengusap keringat anaknya itu dengan tissue.

"Yang, kamu sudah melakukan yang terbaik. Harusnya aku yang berterima kasih sama kamu, aku udah ngurus aku sama doyoung. Kamu sudah menjadi istri yang terbaik. Aku cinta kamu, Park Hyunsuk." Ucap Jihoon lalu kemudian ia mencium kening istrinya itu.

"Hiks ji—jangan gitu.. aku jadi pengen nangis, hiks—" balas hyunsuk.

Hyunsuk terharu, dibalik sikap nyeleneh dan aneh suaminya itu terdapat kasih sayang dan cinta yang besar untuknya.

















••••

Disini siapa yang suka demam kalo pergantian musim?? Hiks—guys it's me:(

Btw ini request dari ohsulis_ dedek gemoyyyy 🤧😻 maaf kalo tidak sesuai ekspektasi....huhuhu

selamat hari rabu, guys!!

hoonsuk's journey.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang