dobby dan papa (3)

3.1K 292 15
                                    

⚠️ almost 2k words, hope you don't get bored😄




***

Ini bukan kedua atau ketiga kalinya lagi Doyoung ditinggal berdua bersama Jihoon. Berhubung sekarang Hyunsuk sedang menikmati me time tanpa adanya gangguan suami juga anaknya. Sejak awal pernikahan Hyunsuk sudah mendiskusikan hal tersebut dan Jihoon tidak masalah. Jihoon membiarkan Hyunsuk menikmati waktunya seperti saat ia masih sendiri tanpa ada yang perlu di khawatirkan.

Sekarang Hyunsuk sedang keluar menikmati waktunya, entah itu mengunjungi kafe atau tempat menyenangkan lainnya.

Jihoon sendiri saat ini baru saja selesai memandikan balita mungil itu. Tungkainya berjalan mengejar Doyoung yang berlarian kesana-kemari hanya memakai celana dalam serta kaos tanpa lengan. Niatnya ingin memakaikan celana panjang pada balita dua tahun itu, namun agaknya Doyoung sedang menguji kesabaran Jihoon dengan berlarian mengitari kamar.

"Doyie, ayo pakai dulu celananya." Ucap Jihoon.

"Aniya.." Doyoung masih setia berlari mengelilingi kamarnya dan sesekali menggoyangkan pinggulnya, mengejeknya seolah meminta Jihoon mengejarnya.

Jihoon melihat itupun hanya bisa bertolak pinggang sembari menghela nafas dan menatap ke arah doyoung. Perasaan Hyunsuk gak gini-gini amat deh tiap hari ngasuh Doyoung. Huh, gak tau aja nih bapak Park Jihoon ini kalau anaknya itu aktif banget kadang Hyunsuk juga sampe kewalahan.

"Doyoung-ah, ayo pakai bajunya.." ucap Jihoon sekali lagi saat anaknya itu berhenti berlarian dan berdiri di dekat pintu sembari memegang mainannya.

"Ani.." balita itu berkacak pinggang mengikuti gerak-gerik Jihoon, bibir tipis nya juga ia majukan beberapa senti, berpura-pura menjadi seseorang yang sedang marah. Namun bukannya seperti orang marah, balita itu terkesan seperti bebek yang sedang merajuk di mata papa muda itu. Jihoon mau ketawa aja liatnya.

"Doyoung-ah.."

"Ne.." jawab Doyoung mengikuti nada bicara papanya.

"Pakai baju dulu ya?" Ucap Jihoon, mencoba bersabar dan bernegosiasi dengan anaknya itu.

"Aniya." Jawab Doyoung cepat sembari menggeleng dan memalingkan wajahnya begitu saja, persis seperti Hyunsuk.

Si papa muda itu cuma bisa menghela nafas. Dirinya harus ekstra bersabar dan memutar otak agar bisa membujuk balita itu. Pelan-pelan ia menghampiri Doyoung agar balita itu tidak kembali berlarian, namun sayangnya tingkat kepekaan balita itu lebih tinggi dari bocah seusianya, dengan kecepatan seperti cahaya ia sudah menghilang dibalik pintu kamar.

Semula Jihoon yang sedang berjongkok sambil memegang satu set baju casual milik Doyoung pun hanya mencebik kesal dan membuang jengkel kain yang dipegangnya. "Halahh.. kabur lagi!"

Jihoon terduduk lesehan di kamarnya sembari menggerutu. Ini kok bisa sih sesusah ini ngasuh Doyoung? Capek banget dia tuh. Yang sabar ya pak, ini masih pagi.


***


Setelah sukses dibujuk dengan seribu satu cara, Doyoung akhirnya bisa duduk anteng di ruang tengah sambil menonton televisi yang menayangkan kartun favoritnya. Balita itu fokus menonton sembari memainkan mobil-mobilan nya, sesekali Jihoon juga menyuapinya.

Jihoon duduk di pantry dapur setelah selesai ia menyuapi anaknya itu. Ia menatap kertas yang berisikan list apa saja yang harus  dilakukan saat ini.

Papa muda itu menghela nafas panjang saat melihat rentetan list tersebut. Matanya melihat masih banyak list yang belum di coret, berhubung sekarang masih siang.

hoonsuk's journey.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang