lelah?

3.3K 290 18
                                    

Sore hari setelah doyoung mandi dan sudah rapih, kegiatan balita itu adalah duduk di dekat rak sepatu untuk menunggu Jihoon pulang bekerja.

Sembari memainkan jarinya, balita itu duduk bersila menghadap pintu masuk apartemennya. Bayi mungil itu terlihat bosan melihat pintu apartemen tersebut belum juga terbuka menampilkan ayahnya.

"Doyoungie.."

Terdengar suara hyunsuk memanggilnya dari arah dapur diiringi dengan derap langkah kaki menuju ke arahnya.

"Ne," balita mungil itu menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari pintu tersebut.

"Masih menunggu papa?" Tanya Hyunsuk menatap balita itu yang tengah terduduk manis di lantai dengan beralaskan karpet bergambar kartun were bare bears kesukaannya.

"Mm, ne." Doyoung kembali menjawab, namun kali ini disertai anggukan yang terlihat menggemaskan.

Hyunsuk tersenyum saat mendapatkan jawaban dari anaknya itu. Dirinya ikut duduk di sebelah doyoung yang tengah menatap pintu apartemen tersebut.

"Hmm.. papa lama ya," ucap hyunsuk dengan nada yang terdengar sedih karena menunggu kelamaan.

Doyoung mengangguk setuju, ia sudah terlihat bosan menatap pintu apartemen tersebut yang belum juga terbuka menampakkan wajah ayahnya. "Yamaaa~cekaliiiii.."

Hyunsuk terkekeh saat melihat ekspresi wajah anaknya yang terlihat bosan namun balita itu tetap setia menunggu Jihoon pulang bekerja.

"Dobby nunggu di ruang televisi aja yuk.." ajak hyunsuk pada balita itu agar menunggu sang papa sembari menonton televisi.

"Aniyo." Doyoung menggeleng sambil menatap ibunya lalu kembali menatap pintu apartemen.

Hyunsuk hanya menghela nafas saat mendapat penolakan dari sang anak. Kemudian ia beranjak dari duduknya berniat untuk melanjutkan acara memasaknya yang sempat tertunda itu. "Baiklah, selamat menunggu sayang~"

Hyunsuk berujar jenaka lalu berlalu menuju dapur dan membiarkan balita itu terduduk manis menatap pintu apartemen menantikan kedatangan ayahnya.

Mendapat ucapan seperti itu dari ibunya, doyoung sedikit merengut. Namun itu tidak membuatnya goyah menunggu kedatangan papanya.

Lima menit berlalu, namun pintu tersebut belum juga terbuka. Membuat bayi mungil itu kembali merengut kesal. "Hnggg~"

Doyoung menatap sebal pintu bercat putih itu. Kenapa papanya belum juga datang?

Detik selanjutnya pintu tersebut terbuka menampilkan Jihoon yang terlihat lelah dengan wajah kusut ditambah keringat di pelipisnya. Doyoung yang terlihat ingin merajuk pun menjadi enggan saat melihat wajah sang papa yang terlihat kelelahan.

"Papa.." panggil doyoung saat Jihoon sudah menutup pintu tersebut.

Jihoon membalikkan badannya langsung disuguhi pemandangan doyoung yang sedang terduduk di lantai dengan beralaskan karpet bermotif kartun favoritnya. Jihoon tersenyum kemudian menghampiri doyoung dan langsung menggendongnya. "Hai jagoan papa~"

Jihoon berjalan menuju ruang keluarga namun sebelum itu ia sempat menyimpan tas kantor nya terlebih dahulu di almari khusus penyimpanan tas.

"Hayyouww papa.. ceyamat datang di yummah~" ucap Doyoung semangat. Tangannya memeluk leher Jihoon lalu ia memberikan sebuah kecupan manis di pipinya ayahnya itu.

Mendapat sambutan hangat dari anaknya itu, hatinya menghangat. Semua rasa lelahnya hilang begitu saja. Kemudian Jihoon mendudukkan dirinya di sofa dengan Doyoung yang masih dipangkuan nya.

Doyoung yang melihat Jihoon menghela nafas, ayahnya itu terlihat sangat kelelahan hari ini. Tangan gempal itu berinisiatif mengusap keringat Jihoon dengan kaosnya.

Mendapat perlakuan seperti itu Jihoon sedikit kaget.

"Papa yeyahh..??"

"Papa janann yeyahh yeyahh neeeee~"

Ucap Doyoung masih mengelap keringat Jihoon dengan bajunya. Jihoon kelabakan, tamat riwayatnya kalau hyunsuk tahu anaknya ini mengelap keringatnya dengan baju yang terlihat baru saja dipakai itu. Kemudian ia menghentikan kegiatan anaknya itu.

"Ya, sangat lelah.. tapi kalau ada doyoungie, lelahnya hilang~" katanya sembari tersenyum lalu memeluk tubuh mungil anaknya itu.

"Papa cayanghe~" ucap Doyoung sembari mengeratkan pelukannya pada sang ayah.

"Ne, saranghae."

"Mama tidak diajak?" Suara lain menghentikan kegiatan keduanya.

Dua laki-laki yang berbeda generasi itupun langsung menoleh. Keduanya tersenyum kala dilihatnya si ibu muda itu tengah bersender diambang pintu dengan tangan di dadanya menatap mereka dengan tatapan merajuk.

"Ayo peluk Mama!!" Jihoon berbisik tepat di telinga bayi mungil itu. Diturunkannya Doyoung dari pangkuannya lalu kedua laki-laki kesayangan Hyunsuk itu berlari ke arahnya dan langsung memeluk tubuh mungil Hyunsuk.

"Mama cayanghe~"

Ucap keduanya bersamaan dengan hyunsuk tenggelam di pelukan tubuh besar Jihoon. Hyunsuk tertawa lalu membalas kata cinta dari dua laki-laki kesayangannya itu.



***

knp ya kalo baca ulang tulisan sendiri tuh suka geli merinding disko😭😭

knp ya kalo baca ulang tulisan sendiri tuh suka geli merinding disko😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


btw, kangen hoonsuk 😭

hoonsuk's journey.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang