alergi

2.2K 248 10
                                    

Long time no see👋🏻




***

Siangnya entah kenapa saat jadwal makan siang balita mungil itu mengeluh gatal-gatal pada bagian tangan dan wajahnya. Lalu disusul dengan ruam merah pada kulit putihnya. Balita itu juga tidak berhenti menggaruk-garuk pada area pipi kemudian tangan dan lehernya.

Hyunsuk jelas khawatir, terlebih ini adalah pertama kalinya Doyoung bereaksi seperti ini. Ia khawatir dan langsung menghubungi Jihoon, yang kebetulan sedang beristirahat untuk jam makan siang.

Sepuluh menit kemudian Jihoon datang. Pria itu melihat banyak sekali ruam merah pada kulit putih anaknya. "Ini kok bisa gini?" Tanyanya.

Hiks

"Papa, gatal!" Ucap Doyoung terisak-isak sembari menggaruk-garuk tangannya.

"Iya-iya," Jihoon menenangkannya, lalu kemudian ia beralih menatap Hyunsuk yang berada disampingnya sedang menatap khawatir anaknya. Wajahnya juga memerah seperti sehabis menangis. "Ini kenapa kok bisa begini, Hyun?"

Gelengan Jihoon dapatkan.

"Aku gak tau, ji." Jawab Hyunsuk yang masih dengan isakannya.

Jihoon menghela nafas, kemudian ia berdiri dan langsung menggendong Doyoung keluar dari apartemen mereka diikuti Hyunsuk dibelakangnya. Tujuannya sekarang adalah rumah sakit. Jantung pria itu berdebar kencang, ia takut terjadi sesuatu pada anaknya.

Hyunsuk terus menggeleng-gelengkan kepalanya, ia ikut terisak seperti Doyoung. "Aku-Aku gatau, pas kamu berangkat dia baik-baik aja. Tapi setengah jam dari situ dia ngeluh sakit tenggorokan. Aku-aku udah kasih dia minum yang banyak sama vitamin juga tapi gak mempan terus tadi aku cek dia udah banyak ruam merah." Jelas Hyunsuk terbata-bata disela tangisannya.

Tidak ada sahutan setelah penuturan Hyunsuk. "Nih, pangku dulu anakmu itu." Ucapan Jihoon yang kelewat tajam itu sukses membuat tangisan Hyunsuk mengeras.

"Jangan nangis!" Ucapnya lagi.

Jihoon terlihat benar-benar sangat marah dimata Hyunsuk. Padahal Jihoon sama khawatirnya seperti Hyunsuk, hanya saja ia kalap karena ini baru pertama kalinya Doyoung seperti ini.

Lobby apartemen mereka mendadak sepi dan hanya satu-dua orang yang mereka temui dan itupun hanya bertanya kenapa lalu mereka pamit karena memang mereka juga memiliki kegiatan lain.

Jihoon mengeram, ia mengacak-acak rambutnya frustasi kala jalanan terlihat macet. Ditambah tangisan Doyoung yang terus merengek karena gatal, juga isakan kecil dari Hyunsuk yang duduk disebelahnya sembari memangku sang buah hati.

"Jangan digaruk ya, sayang." Hyunsuk menghentikan tangan mungil Doyoung yang akan kembali menggaruk lengannya.

Lagi-lagi Doyoung merengek. "Gatal, ma."

"Iya, iya. Sebentar lagi sampai, nanti Dobby diperiksa sama ibu dokter ya." Dengan air mata yang mengalir Hyunsuk kembali menenangkan balita itu.

Doyoung kembali menangis dan menelusupkan wajahnya pada dada Hyunsuk.

Lima menit setelah keluar dari kemacetan Jihoon langsung menancap gas mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan itu membuat Hyunsuk sedikit ketakutan, sangat kentara ketika tangan Hyunsuk meremat kemeja yang Jihoon kenakan.

Setelah mendapatkan penanganan dokter spesialis kulit, Doyoung kembali dengan kondisi yang mendingan dan ruam merah pada kulitnya juga mulai mereda.

Dokter mengatakan bahwa Doyoung mengalami kondisi alergi terhadap buah-buahan yang di konsumsinya tadi pagi. Yakni; stroberi, kiwi dan apel. Dokter juga mengatakan bahwa ketika seseorang mengalami alergi buah stroberi, imun tubuhnya bisa menghasilkan reaksi buruk terhadap protein tertentu yang ada di dalam stroberi. Dan itu bereaksi ketika Doyoung meminum jus buah campuran dari ketiganya, yang menyebabkan rasa gatal dan perih di mulut dan langsung sakit tenggorokan.

Beruntung sekali karena Doyoung langsung dilarikan ke rumah sakit karena ini bisa menyebabkan reaksi berbahaya yang harus cepat ditangani yaitu anafilaksis.

Kini ketiganya tengah berjalan menuju apotek rumah sakit itu untuk mengambil obat dengan resep khusus dari dokter. Lalu pulang dengan perasaan lega.

***

Hyunsuk menidurkan Doyoung diatas kasur dengan pelan. Balita itu tidur setelah perjalanan pulang dari rumah sakit. Mungkin karena efek obat dan juga kelelahan akibat menangis.

Hyunsuk menatap wajah buah hati dengan tatapan yang merasa bersalah. Lalu ia mengusap air matanya yang kembali turun tanpa aba-aba.

"Maafin mama ya, sayang. Mama gak tau kamu alergi begini." Hyunsuk mengusap-usap pucuk kepala Doyoung sayang.

Selesai dengan urusannya dengan sang buah hati, Hyunsuk langsung meninggalkan ruangan itu dan menuju ruang keluarga untuk menemui Jihoon.

Disana Hyunsuk bisa lihat jika suaminya tengah melamun. Penampilannya acak-acakan, dasi yang sudah tidak terbentuk juga kemeja yang semula rapih kini lecek.

Hyunsuk mengambil tempat duduk di sebelah Jihoon dan menatapnya. "Ji, maafin aku."

Jihoon menoleh pada Hyunsuk yang juga sama terlihat kacau sepertinya. Mata bengkak dan rambut kusut. Kemudian ia menghela nafas.

"Ji, maafin aku. Aku gak tau kalo Doyoung alergi buah-buahan, terlebih stroberi kiwi sama apel. Harusnya, harusnya aku lebih aware sama hal tersebut. Aku merasa buruk banget jadi ibu. Aku gak becus." Kembali air mata Hyunsuk turun, ia menangis lagi.

Jihoon menggelengkan kepalanya. Kemudian meraih tubuh kecil Hyunsuk ke dalam pelukannya. "Nggak kak, seharusnya aku yang minta maaf. Aku terlalu kalap tadi, aku panik banget liat Doyoung kayak gitu sampe-sampe aku gak sadar bentak kamu. Harusnya aku paham karena kita berdua adalah orangtua baru."

Selanjutnya adalah mereka saling memeluk dan meminta maaf dari kejadian tadi, juga Jihoon dan Hyunsuk kembali mendapatkan pelajaran baru sebagai orangtua muda yang memiliki balita kecil diantara mereka.













***

Oiya, klo ada kesalahan dalam pengetahuan tentang alergi ini maaf dan mohon dikoreksi ya. Aku cuma ngandelin informasi dari google😁

Btw, makasih buat vote dan komennya yaaaaaaa🫶🏻

Ini harus pake trigger warning gaksii?

hoonsuk's journey.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang