rewel

3.9K 357 28
                                    

Ada saatnya dimana Doyoung, balita dua tahun itu rewel dan tidak ingin hyunsuk tinggal barang sedetikpun. Seperti pagi ini, setelah kepergian Jihoon untuk bekerja ia awalnya ingin menuntaskan pekerjaan rumahnya terlebih dahulu lalu setelahnya ia akan melakukan pekerjaannya sebagai seorang penulis buku setelah membiarkan Doyoung tidur siang. Namun balita itu tak kunjung tertidur dan malah tidak ingin lepas dari gendongannya.

Saat ini balita itu sedang asyik bermain lego dan hyunsuk yang setia duduk tak jauh darinya memegang mangkuk kecil berisi makanan doyoung yang masih tersisa banyak.

Hyunsuk menghela nafas pelan. Lalu melirik pada jam yang menunjukkan pukul sebelas siang. Netranya kembali melihat sang anak yang tengah bermain lego. Hyunsuk kemudian bangkit dari duduknya berniat menyelesaikan pekerjaannya. Sebenarnya ia tengah mencuci pakaian sembari menyuapi doyoung.

Tanpa Hyunsuk sadari, balita itu mengikutinya di belakang setelah tau ia beranjak dari duduknya. "Mama?" Panggil doyoung.

Hyunsuk refleks langsung berbalik kemudian, "heh, astaga!!" Ucapnya kaget.

Ekspresi hyunsuk melunak kala melihat doyoung menatapnya berkaca-kaca sembari memegang ujung bajunya. Kemudian ia berlutut mensejajarkan tingginya dengan balita itu, "apa, hm? Dobby kenapa?" Tanyanya.

Mendengar itu doyoung hanya menggeleng namun ia segera memeluk leher ibunya itu dan berkata, "mama endong obby, ne"

Hyunsuk menghela nafasnya, kemudian ia menggendongnya menuju ruang laundry. Menyelesaikan cuciannya dengan Doyoung digendongannya yang tengah mengoceh ini-itu.

Dua puluh menit berlalu, hyunsuk kira anaknya itu akan tertidur setelah ia gendong. Namun perkiraannya salah besar, balita itu masih segar terjaga sembari sesekali bertanya padanya 'apa yang sedang ia lakukan' atau 'kapan papa pulang' dan masih banyak lagi.

Sepuluh menit telah berlalu setelah Hyunsuk menjemur pakaiannya. Doyoung masih tetap mengikuti kemanapun Hyunsuk melangkah, dan itu membuatnya sedikit kesal.

Hyunsuk tengah fokus memandangi layar komputernya sedangkan jari-jari mungilnya sibuk mengetik sebuah naskah yang akan disetorkan pada penerbit minggu depan. Dan doyoung, bayi mungil itu tengah gelendotan di kaki hyunsuk dibawah meja.

"Mama," panggil doyoung untuk kesekian kalinya.

Hyunsuk hanya berdeham, matanya masih terus fokus pada layar komputer. Doyoung agaknya tidak merasa puas dengan jawaban sang mama langsung merenggut. Otak kecilnya seketika berpikir untuk melakukan sesuatu yang menarik perhatian Mamanya. Lalu balita itu bangkit ingin melihat apa saja yang dilakukan hyunsuk sehingga mengacuhkannya.

Setelah bangkit dari acara gelendotan nya, doyoung berdiri di samping kursi yang diduduki hyunsuk dan melihat layar komputer tersebut dengan sedikit berjinjit. Netra hitamnya menatap layar komputer tersebut dengan binar dan terlihat penasaran juga takjub melihat apa yang tengah dilakukan ibunya itu. Terlihat banyak huruf-huruf ketika Hyunsuk menekan tombol dihadapannya itu. Jiwa penasaran balita itu kian meningkat dan rasa ingin tahunya tentang benda dihadapannya itu semakin besar.

Ditengah-tengah keseriusan hyunsuk mengerjakan pekerjaannya, tangan gempal milik Doyoung menekan tombol keyboard itu dengan cepat dan terkesan acak juga terlihat gemas akan suatu hal yang menurutnya menarik perhatiannya. Kejadian yang tiba-tiba itu membuat Hyunsuk melotot kaget dan mengundang amarahnya. Hyunsuk langsung menepis tangan doyoung dan mengakibatkan mug di atas meja itu tumpah mengenai tumpukan kertas di sampingnya dan juga Doyoung yang sedikit oleng namun tidak membuatnya jatuh.

"PARK DOYOUNG?!!" Refleks Hyunsuk meninggikan suaranya membentak balita itu. Lelah membuatnya kalap seketika.

"Apa yang kau lakukan, hah? Kalau tidak bisa diam setidaknya jangan mengacau!!"

hoonsuk's journey.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang