Pagi-pagi sekali Hyunsuk sudah sibuk membereskan pekerjaan rumahnya, dan ditambah menyiapkan keperluan Jihoon untuk ke luar kota selama beberapa hari. Sebenarnya Hyunsuk sekarang lagi misuh-misuh sambil memasukkan baju Jihoon ke dalam koper, bisa-bisanya dia ketiduran semalam padahal dia sudah mewanti-wanti agar tidak kelupaan untuk pre-pare.
"Sayaaang.. bawain aku baju, aku lupa bawa." Terdengar teriakan Jihoon dari dalam kamar mandi.
Hyunsuk sedikit mendengus saat mendengar itu. Namun, kakinya tetap melangkah menuju kamar mandi sambil membawa satu set baju untuk Jihoon. "Nih."
"Hehehe makasih sayang ku."
Jihoon nyengir dibalik pintu, sementara tangan kirinya mengambil baju dari tangan Hyunsuk. Tapi bukannya langsung mengambil bajunya, Jihoon malah memegang pergelangan tangan Hyunsuk dan menariknya ke dalam kamar mandi. Hyunsuk sontak kaget dan langsung memukul lengan berotot Jihoon setelah tertarik masuk ke dalam kamar mandi.
"Apasih kamu ini?" Hyunsuk memekik dan langsung menatap garang wajah suaminya itu.
Bukannya meringis kesakitan setelah ditabok Hyunsuk, Jihoon malah cengengesan sembari menatap Hyunsuk.
"Sayang, cium aku dulu." Ucap Jihoon enteng, "kita kan bakal jauhan, otomatis kamu bakal kangen aku nanti." Lanjut Jihoon sambil melangkah semakin mendekat pada Hyunsuk.
Kening Hyunsuk semakin mengerenyit. "Apasih? Pake dulu nih bajunya." Ucap Hyunsuk menyodorkan baju tersebut, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Entah kenapa dirinya masih malu ketika melihat Jihoon bertelanjang dada walaupun ia sudah menikah dengannya lebih dari dua tahun.
"Ahh ayo dong~"
"Nggak ya, Park Jihoon. Aku sibuk, baju kamu belum aku masukin koper semua." balas Hyunsuk diiringi dengan semburat merah pada pipinya.
"Sebentar aja, baby. Serius deh aku gak bakal lama." Ucap Jihoon lagi meyakinkannya. Matanya menatap Hyunsuk memelas.
"Sebentar nya kamu tuh lama. Aku tau banget tabiat kamu, Jihoon." Hyunsuk agak kesel.
"Hhh, udah deh. Awas! Aku mau beresin baju kamu lagi." Tangannya mendorong tubuh besar Jihoon agar menyingkir dari hadapannya.
Bukannya menyingkir dan membiarkan Hyunsuk keluar dari kamar mandi tersebut, Jihoon malah langsung menarik tubuh mungil Hyunsuk untuk bersandar pada pintu kamar mandi. Lalu pemuda itu langsung menciumnya.
Hyunsuk memberontak dalam dekapan suaminya. Beberapa detik setelahnya gadis itu langsung terbuai oleh apa yang Jihoon lakukan. Ia melenguh, kedua tangannya berpegangan pada lengan kekar Jihoon. Kedua kakinya serasa seperti jelly.
Hyunsuk menepuk-nepuk dada Jihoon saat ia mendengar suara tangisan Doyoung. Ia mendelik saat ciuman itu terlepas. "Apa aku bilang, huh." Hyunsuk sebal, ia menghentakkan kakinya lalu pergi dari hadapan Jihoon untuk menemui sang buah hatinya.
Jihoon gemas sendiri liat Hyunsuk kesal. Namun sedetik kemudian ia ikutan kesel karena kegiatannya terganggu oleh bayi mochi mereka.
***
Pasutri muda itu kini tengah berada di dalam mobil menuju rumah orang tua Hyunsuk. Rencananya, Jihoon akan menitipkan istri dan anaknya pada sang mertua untuk beberapa hari ini saat dirinya pergi keluar kota. Sebenarnya ia bisa saja membiarkan Hyunsuk untuk tetap tinggal di apartemen mereka, namun Jihoon terlalu khawatir jika istri mungilnya itu membutuhkan bantuan sewaktu-waktu. Jadi, jalan satu-satunya adalah menitipkan Hyunsuk dan Doyoung pada mertuanya.
Dengan disupiri Jihoon dan Hyunsuk yang duduk di samping kemudi, serta Doyoung yang duduk di kursi belakang khusus bayinya.
Balita dua tahun itu duduk dengan tenang sebelum mata bulatnya melihat sebuah bus berwarna biru yang sering ia sebut sebagai 'tayo' sama halnya seperti pada kartun yang balita itu tonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
hoonsuk's journey.
FanfictionTentang Jihoon, Hyunsuk dan Doyoung si buntelan mochi mereka. •••• 📍💯 FIKSI 📍FANFICTION‼️ 📍fluffy! daily life! 📍GS!! 📍hoonsuk ft. doyoung<3 start: 20210723 end: tidak akan end😏