XXXVII

36 4 0
                                    

remember.
stay tune terus yaa
jangan lupa vote and koment juga!
happy reading prend👣

*****

"Anda siapa?" tanya Alex pada si pemudi.

"Anda akan tau nanti. Masuklah dulu, aku hanya ditugasi oleh orang kepercayaanmu untuk menjemputmu saat hari pembebasanmu tiba," jawab si pemudi yang ternyata seorang gadis namun wajahnya tak terlihat jelas karena tertutupi oleh masker.

Sebelumnya Alex belum pernah bertemu, apalagi mengenal gadis di dalam mobil yang mukanya saja tidak dapat ia lihat secara jelas.
Namun dia tidak punya pilihan lain, daripada menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan berjalan kaki, lebih baik duduk di dalam mobil ber-AC yang akan membuatnya lebih nyaman.

Alex membuka pintu mobil, mendudukkan pantatnya di samping kursi pengemudi.

30 menit kemudian

"Anda akan membawa saya kemana? Apakah anda tidak tahu di mana tempat tinggal saya?" tanya Alex setelah beberapa menit keduanya saling diam menyaksikan perjalanan.

Gadis itu tak menjawab, bahkan hanya sekedar menolehkan kepalanya saja ia tidak. Ia tetap mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang lebih tinggi hingga membuat Alex terlonjak kaget lantaran terkejut dengan gadis di sampingnya yang secara tiba-tiba menancapkan pedal gas.

"Kenapa anda membawa saya kemari?" Kerutan pada dahi pria 36 tahun itu membuat si gadis pengemudi tersenyum di balik masker yang ia kenakan

"Sebentar lagi kita akan sampai...," sahut si gadis membuat Alex heran.

Keduanya berada di jalan perbukitan yang semulanya menanjak dan berkelok-kelok, kali ini menurun tajam.

Terdapat jurang di sisi kirinya dan terbing di sisi kanan. Sama sekali tak ada satupun bangunan di sekelilingnya.

Mobil semakin melaju dengan kecepatan tinggi di jalan yang menurun dan semakin berkelok tak karuan. Saat melewati jalan yang lurus dan menurun, gadis itu menginjak pedal gas lebih dalam hingga membuat Alex bergetar ketakutan.

Pria itu mencoba merebut stir mobil dari penguasaan gadis di sampingnya, namun dengan sigap si gadis langsung menodongkan pistol tepat di kepala Alex.

Nyali Alex semakin menciut kala kurang dari 150 meter jalan menikung tajam ke kanan. Arah mobil tidak dapat dibelokkan saat speedometer menunjukkan angka 110 mil\jam bahkan semakin bertambah naik dari detik ke detik.

Gadis itu semakin menancapkan pedal gas nya untuk kesekian kali hingga menabrak pagar pembatas tebing di sisi jalan, dan hampir saja membuat mobil yang ia kendarai terjatuh ke dalam jurang yang sangat dalam.

Beruntungnya, gadis itu dengan cepat kilat mengeremnya hingga posisi mobil sedan itu kini tepat berada di tengah-tengah ujung jurang.

Alex nampak ketakukan saat mobil yang ia tunggangi sedikit bergoyang-goyang seperti hendak terjun bebas ke dalam jurang. Keringat deras mengucur deras di wajahnya, tubuhnya bergetar hebat bagaikan terkena sengatan listrik. Ia tak menyangka gadis di sampingnya berani melakukan hal semacam ini pada seorang pembunuh bayaran.

"Selamat tinggal Alexander Jonathan," kata gadis itu dengan nada yang terdengar menghanyutkan.

Ia membuka pintu mobil dan keluar dari mobil yang meluncur cepat ke bawah akibat hentakan yang ia berikan saat gadis itu hendak keluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in ChildhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang