Hallo bestie kembali lagi dengan haluan ringan tanya da dikepala aku. Sebenernya aku gak mau nulis lagi tapi kisahnya belum selesai.
Happy reading ya guys.
Di UKS Ria duduk di brankar ia terus menatap Fiyan bahkan sedetik pun ia tidak mau untuk mengalihkan pandangannya. Kalau sudah ada didepan mata ngapain lihat kesana kesini sungguh mubajir penglihatan.
"Lo, kalau terlambat mending pulang Car, soalnya itu tadi gak enak dilihat." Ujar, Fiyan yang sedang membersihkan luka Ria.
"Iya Fiyan, tumben tadi lo panggil Gue ria biasanya Carla."
"Dalam keadaan panik gue lihat lo gue gak sadar, dan pertama sih gue mau ngakak karena cara jatuh lo gak estetik sama sekali." Kekeh Fiyan menatap Ria.
Jantung Ria berdebar kencang apalagi sekarang Fiyan menatapnya dengan jarang yang lumayan dekat. Ria mengalihkan pandangannya dia tidak sanggup jika di tatap seperti itu dia takut kalau ada belek-belek keindahan dimatanya nanti dia malu.
"Jahat banget sih." Ria memukul lengan Fiyan sedangkan cowok itu tersenyum manis. Sumpah manis sekali kalau kata Ria minum kopi gak perlu pakai gula cukup liat Fiyan saja udah cukup.
"Fiyan?" Panggil Ria.
"Hmm" Fiyan sedang meletakkan kotak p3k di laci meja.
"Gimana kalau gue suka sama lo?" Ria memejamkan matanya apa ini bagaimana mana caranya Ria mengatakan itu? Ah dia juga tidak tau salahkan saja mulutnya yang bicara.
Fiyan tampak berpikir menatap Ria, " pikirin dulu Ri, jangan langsung bilang gitu!"
"Dan aku yakin sama perasaan aku." Jawab, Ria penuh keyakinan.
Fiyan kembali tersenyum dia tahu kalau gadis ini sudah menyukainya sejak lama tapi menurut Fiyan jangan Ria dulu yang ungkapin tapi tunggu Fiyan yang terlebih dahulu biar ada unsur romantisnya.
"Tunggu aku jadi Zayn Malik dulu ya Ri." Ucap Fiyan sambil mengacak rambut Ria dan cowok itu melenggang pergi meninggalkan Ria di UKS.
Jantung Ria semakin berdebar hebat kalau bukan disekolah mungkin dia sudah berteriak oh tuhan mimpi apakah dia bagaimana Fiyan tahu dia menyukai sosok cowok idola itu Ah Fiyan pintar sekali cowok itu membuat darah Ria berdesir yang pasti Ria punya harapan kedepannya.
"Rambut gue yang diacak kok hati gue yang berantakan." Ria terus senyum sendiri membayangkan bagaimana Ria menjadi istri Fiyan mungkin dia akan sombong dan tidak akan mengajak bicara siapapun.
.........
Keluar dari UKS 15 menit yang lalu Ria duduk disamping Caca yang tengah memakan coklat yang diberikan oleh Ridho pacarnya, dia tidak ingin berbagi jika sudah pemberian Ridho.
"Ca, menurut lo gue nikah pakai ada apa ya? Aceh atau adat Jakarta?" Tanya Ria, yang sudah selesai menghalu menjadi istri sosok Fiyan.
"Astagfirullah Ri, halu amat belum juga jadian udah mikir nikah malu gue malu."
"Jangan gitu Ca, soalnya Fiyan tadi bilang ke gue tunggu dia jadi Zayn Malik dulu idola gue itu kan gue jadi seneng." Ucap Ria penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlFIAN
Teen FictionJANGAN LUPA DI FOLLOW GUYS Dunia kenapa begitu kejam? Dan Tuhan kenapa kau menghidupkan gadis malang seperti dia?_Alfian Arganamahendra Aku memang bukan kebahagian tapi ingat aku akan membuatmu bahagia, kita adalah remaja yang di paksa kuat dengan k...