part: DELAPAN BELAS

98 40 23
                                    

Aku kembali dengan cerita yang membosankan tapi aku tetap mau up karena ya gak tau gess walaupun sepi pembaca.

Jangan lupa vote dan spam komentar ya guysss 🤍

Alfian keluar dari kelas menuju kantin tadi, dia sibuk karena Mamanya menelpon itu pun hanya membicarakan bisnis, perusahaan untung, dan rugi. Alfian malas meladeni Mamanya tapi bagaimana pun wanita itu telah melahirkan dia jadi dia Patuhi saja apa yang dikatakan Mamanya.

"Gue berusaha keluar dari dunia penuh pembicaraan bisnis ini, tapi gue gak bisa, apa Mama belum ngerti kalau gue sedang berada di tahap mencari jati diri?" Tanya, Alfian pada dirinya sendiri.

"Papa, juga pergi keluar negeri gak pulang-pulang. Nih gue masih jadi anak gak sih di telantarin mulu." Ucap, Alfian saat berjalan menuju kantin.

Alfian sudah sampai di kantin dia duduk, di sebelah Juan,  kemudian cowok itu langsung  mengambil ponselnya dari saku dan memainkannya dia tidak ingin berbicara dulu.

"Dari mana aja lo Yan, dari tadi kagak datang-datang, gak kasihan apa sama gue jaga nyamuk terus."

"Berisik." Sembur, Alfian sampai membuat Juan meneguk ludah.

"Njirrr, sensian amat pms?" Tanya, Juan yang tidak kapok.

"Lo bicara lagi gue, gantung ya lo."

"Ah, gak seru, gue kira cuma Laras yang galak ternyata lo juga Yan."

"Hahahaha, kasihan banget, dah jadi obat nyamuk di, gituin Fiyan. Ngakak anjirr." Ridho mendengarkan itu tertawa.

"Anjir, ya Allah jauhkan lah hamba dari manusi berdosa ini." Doa, Juan berharap Allah mengabulkan permintaannya.

"Alah, sok doa-doa, sholat aja Senin Kamis uuu." Sahut, Caca tak mau kalah.

"Jangan, salah Anda, ganteng-ganteng gini rajin sholat bro, anak Kiyai ni senggol dong " ujar, Juan sambil menyisir rambutnya dengan jarinya ke belakang.

"Alah, sombong lu, gue cepuin mampus lo." Sahut, Ridho karena cowok itu paling tahu kalau sholatnya Juan serinya ketinggalan tapi Juan malah mengatakan kalau dia rajin sholat.

Caca tertawa bahkan Ridho juga, hingga Juan menatap sengit keduanya lihat saja dia akan membalas perbuatan Ridho dia akan menikahi Laras segera biar cepat uwu uwu, gak dosa juga pahala pun dapat enggak kayak mereka belum halal, dosa pun membesar.

"Yan, Ria mana?" Tanya, Caca sedari tadi dia tidak melihat sahabat comel nya itu.

"Tadi sih, dikelas berdebat dikit sama Laura, sekarang gak tau dia kemana."

"Lah, kata lo dia udah tanggung jawab lo kenapa gak dicariin ntar di bawa orang nangis lo." Kata, Ridho yang sedang merangkul Caca dengan sangat romantis.

Alfian mendongkak " tau dari mana?" Tanya, Alfian pasalnya dia tidak pernah memberitahu pada Ridho, atau pun Juan bahkan Caca.

"Eee, Bik Sumi." Cengir, Caca seperti tidak ada dosa.

Alfian menghela nafasnya kemudian kembali menatap ponsel yang agak sedikit menganggu, karena ada beberapa notifikasi yang membuatnya terheran-heran bahkan, merasa sedikit aneh.

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang