part: TIGA PULUH TIGA

47 10 0
                                    

hallo guys aku kembali lagi dengan cerita ku penuh teka-teki ayo dong ramein teman-teman...

Happy reading dan terimakasih sudah mengikuti cerita ini.

Suasana kantin hari ini sangat sepi menurut Ria padahla warga sekolah sangat ramai hingga berdesak-desakan untuk mengambil ataupun membeli pesanan. Hati yang sesak setelah cowok itu pergi begitu saja padahal baru kemarin mereka bersenang-senang terus sekarang hilang tanpa kabar.

"Boleh gabung?" Cowok dengan mata yang teduh, menghampiri meja Ria, Caca, Abel, Laura, Juan dan Ridho.

"Boleh." Sahut Ria, kenapa Ria mengizinkannya karena memang meja di kantin semua sudah penuh tinggal di tempatnya muat satu orang lagi biasanya ada Alfian sekarang tapi kursi itu di isi oleh orang asing.

"Ngapain lo ke sini sih planet, ngeselin aja."

"Lo kenapa ya dari tadi kayak nggak suka banget sama Bumi dia buat kesalahan apa?" Tanya, Abel yang gregetan.

Juan memutar bola matanya malas saat Bumi melihat dirinya " Dia tetangga gue, dan di udah buat gue kena marah sama bokap gue."

"Yang, salah juga lo ngapain kesel?" Tanya, Bumi merasa kalau dirinya tidak sepenuhnya salah dia membela yang benar bukan.

"Tetap aja, gara-gara lo. Kalau aja gue orangnya nggak penyabar pasti lo dah bonyok di tangan gue."

"Kalian kenapa sih ribut terus, jadi nggak selera makan. Gue ke kelas aja deh." Gadis rambut sebahu itu langsung beranjak dari kursi dan meninggalkan mereka  yang tengah asik makan.

Laura hanya menghela nafasnya menurutnya Ria ngambek nggak jelas  tidak seperti biasanya dia ceria dan suka sekali bicara tidak berhenti. Tapi, sekarang seolah dia banyak masalah ya gitu lah pokoknya.

Abel dan Caca hanya bisa menatap kepergian Ria, tidak mungkin mereka berdua langsung menyusul Ria, Caca paham perasaan dia sedang tidak baik-baik saja dan Caca juga ngerti mungkin gadis itu lagi ingin sendiri untuk menenangkan hatinya.

Disisi lain, Ria pergi ke rooftop sekolah di sana sudah ada Athlas yang selalu nongkrong dari pada memikirkan kemana Alfian lebih baik Ria menanyakan pada sahabatnya itu kenapa ia menghilang sudah beberapa hati ini.

"Loh, Ath lo disini?"

"Hm." Athlas terus menyesap rokoknya dan meniup asapnya sembarang arah.

"Gue duduk ya." Tidak ada jawaban dari Athlas.

"Gue mau nanya, kenapa lo, kemarin nggak ikut Ath, padahal itu wajib lo."

"Nggak seru, dari pada capek capek mending gue nge game di rumah."

Ria mengerutkan keningnya kenapa Athlas dingin sekali? " Oh gitu, Athlas gue  mau main dong kerumah lo."

"Nggak usah, Mama gue nggak di rumah! Mereka semua pergi!" Ketus Athlas, Ria sedikit terkejut dengan nada bicara cowok itu tapi, Ria harus mengerti mungkin Athlas sedang ada masalah.

"Gimana hubungan lo? Baik-baik aja?" Tanya, cowok itu setelah membuang puting rokok ke sembarangan arah.

"Baik, tapi gue belum tau kabar dia sekarang."

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang