part: TIGA PULUH TUJUH

45 3 0
                                    

Selamat membaca silahkan di vote dulu😌.

"Lo ikut gue!"

"Eh Planet, mau bawa anak orang kemana?" Tanya, Juan saat melihat Bumi menarik tangan Ria.

"Kemana-mana lah, kenapa? Ada urusan sama Lo?"

"Najis, berurusan sama planet kayak lo, jujur dah pen pindah alam, Capek hidup di Bumi!" Ujar, Juan ketika melihat Bumi dan Ria sudah hilang dari hadapannya.

Ya, tepat hari ini Ria akan bekerja di rumah bumi untuk menjadi pengasuh Qila dalam sementara waktu kira-kira bisa mencukupi kebutuhan hidup dan sekolahnya. Jika tidak dia mau dapat uang dari mana lagi, Iya walaupun Bumi ngeselin kayak gini dia sudah membantu Ria untuk mendapatkan pekerjaan.

Kalau boleh jujur sih Ria tidak terlalu suka anak kecil, karena didekat rumahnya banyak sekali anak-anak nakal menganggu ketenangannya apalagi dia sangat benci keributan. Jadi, selain ribut mereka juga sering mencabut bunga yang sudah lama Ria urus. Kan emosi Ria jadi meronta-ronta untung saja dia sangat sabar pasti, Alfian bangga sama dia kok jadi Alfian sih!

"Naik, gue udah ganti motor!"

"Iya, nggak usah ngegas kali." Ria langsung naik ke atas motor matic itu dan Bumi pun melajukan motornya.

Ditengah jalan tidak ada yang dibahas sama sekali perasaan Ria terus tidak enak dia rindu keluarga dia rindu Alfian tapi dia sudah biasa seperti ini untuk apalagi merindukan? Kalau kata dilan Rindu itu berat tapi kalau kata Ria Rindu itu hanya sebuah ujian yang nantinya akan mendapat nilai lebih bagus. Nah, begitulah defenisi rindu menurut Ria.

"Lo nggak mau beli apa dulu kek? Atau apa?"

"Enggak, gue udah kenyang!"

"Baju Lo? Perlu kerumah nggak?"

"Udah gue bawa di dalam tas Bum, tenang aja!"

"Owh yaudah, terus lo nggak mau es cream atau sosis goreng di jalanan sana?".

"Ck, gue bilang nggak mau Bumi jangan maksa kenapa sih? Ngeselin banget gue tendang juga Lo "

"Ya kan siapa tau, Lo laper tapi gengsi! Atau belum di suruh ayang?"

"Nggak usah sok kenal gue deh, gue nggak gengsi kalau laper ya makan kalau haus ya minum. Ngapain tunggu disuruh ayang, ayangnya juga pergi nggak bilang-bilang!" Ucap, gadis itu dengan menggebu-gebu.

"Ahay, Curhat dong mah!"

"Diem deh Bum, sakit pala gue dengerin ocehan yang nggak berguna Lo."

"Btw siapanih nama ayangnya!"

"Nggak ada ayang! Ih bumi!" Kesal Ria. Dia tidak lupa memberikan pukulan di belakang cowok itu.

Sesudah sampai, Ria turun dari atas motor Bumi, kemudian dia langsung berjalan menuju rumah dan cowok itu sudah duluan memasukkan motornya kedalam garasi biasanya sih tidak pernah tapi hari ini dia lagi rajin jadi, dia harus merawat motor koleksinya yang ada di garasi tersebut.

"Kak Ria ya?" Tanya, gadis kecil yang memegang kucing di tangannya.

"Huaaaaaa, Bumiii." Teriak Ria, saat melihat kucing yang lucu dan imut itu.

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang