Part: DUA PULUH SATU.

94 32 50
                                    

hallo guys aku kembali lagi dengan cerita ringan yang ada di pikiranku,,,

Jangan lupa vote dan spam komentarnya.....

Happy reading ya guys 💗

Dikediaman Arganamahendra sudah banyak mobil yang berparkiran suasana malam ini sangat indah bulan purnama seakan terang menerangi bumi malam saat ini, udara yang tidak terlalu dingin membuat siapapun nyaman malam ini, malam dimana Nyonya Shena Byra Arganamahendra tepat berumur 35 tahun masih muda? Iya karena Shena korban perjodohan konyol orang tuanya.

Tema yang sangat indah, lampu indah yang terang di dalam ruangan dan lampu kelap-kelip yang membuat ruangan itu semakin indah rumah besar itu sudah di penuhi para pejabat yang memakai jaz dengan sangat rapi dan terlihat berwibawa. Ada juga pasukan wanitanya yang memakai dress berwarna hitam karena tema nya adalah hitam.

Ria, gadis yang memakai celana jeans hitam serta baju kemeja dengan rambut di ikat memandang semua orang ketika itu dia masih teringat Ayahnya dulu pernah di posisi ini tapi itu dulu saat ia masih berumur 8 tahunan. Melihat semua pakaian yang ada didalam sana Ria semakin tidak percaya diri lihat saja, banyak yang menatapnya aneh, untung saja Alfian berada disampingnya.

Cowok itu sama seperti Ria memakai celana jeans dan memakai kaos oblong berwarna hitam rambut yang berantakan khas badboy serta Tote bag di tangannya yang berisi kalung kesukaan Mamanya seingat dia tapi dia tidak tahu apakah Mama nya sudah pindah selera atau tidak.

Alfian menarik pergelangan tangan Ria dan mulai melangkah ke dalam rumah, di dalam sana pasti orang terpenting Ria jadi semakin tidak percaya diri saja. Gadis itu menahan langkahnya  Alfian menoleh dan menatap Ria.

"Aku takut masuk, kamu aja yang masuk aku tunggu di luar ya." Ujar, Ria pada Alfian.

"Nggak Car, lo yang nyuruh gue kesini jadi lo harus ikut ke dalam juga, tenang kita pulang cepat gue juga gak betah disini."

Ria mengangguk lalu mereka berdua masuk ke dalam rumah besar bak istana yang sudah di hiasi dengan dekorasi di sana sebenarnya ini sangat sederhana tetapi, menurut Ria ini adalah pesta Cinderella sangat indah.

Banyak mata yang memandang mereka berdua ada yang menatap Ria aneh dan menatap Alfian segar karena ketampan  cowok itu, Alfian  seakan mengerti apa yang Ria rasakan kemudian dia merangkul gadis itu dengan penuh senyuman full di wajahnya.

Melihat Alfian bersikap seperti ini Ria jadi ingin pingsan saja di hadapan semua orang, dan dia juga ingin berteriak kalau dia sangat menyukai Alfian tapi sangat di sayangkan Alfian belum menyukai dirinya walaupun di beri harapan sedikit itu tidak membuat gadis itu bahagia.

Alfian melepas rangkulannya saat berada di hadapan wanita yang sangat cantik dan terlihat berwibawa, sungguh ini sangat menawan jadi penasaran bagaimana bentuk Papa dari Alfian.

"Akhirnya kamu datang juga sayang. Mama pikir kamu nggak bakal datang." Kata, Shena seraya memeluk anaknya itu.

"Iya Ma, selamat ulang tahun semoga mama bisa menjadi yang terbaik dari yang terbaik."

"Ah kamu ini, kamu sedang menyindir mama?"

"Enggak juga, Fiyan gak bisa lama-lama di sini ma, Fiyan ada urusan."

"Tunggu, Mama ingin bicara sama kamu." Shena melirik gadis yang berada di belakang Alfian, cowok itu menatap Mamanya begitu pula Ria yang menatap Shena takut-takut.

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang