part: SEBELAS

127 56 6
                                    

jangan lupa vote dan komentar ya guysss pokonya baca terusss tulisan gabut aku ini....

Happy reading.

Ria mengetuk pintu namun tidak ada yang membukannya gadis itu terus mengetuk beberapa kali, udara semakin dingin sekarang dia hanya memakai baju yang kainnya tipis jadi jika sedikit dingin saja pasti terasa.

"Assalamualaikum." Teriak Ria untuk ke 5 kalinya.

"Waalaikumussalam." Jawab seseorang yang berada didalam rumah itu.

Suaranya sangat familiar, perasaan ria berkecamuk antara senang dan sedih apa benar yang iya dengar? Atau hanya mimpi dimalam hari saja tapi, ia berharap ini adalah benar dan ini juga berupa kejutan.

Bunyi pintu yang sudah terdengar gadis itu terus menatap pintu yang belum terbuka ia ingin melihat siapa yang menjawab salamnya ia berharap hal yang ia inginkan terjadi.

Krek!

"Ayah?" Teriak Ria saat melihat seorang pria berumur 45 tahun itu kemudian ia langsung memeluk sosok pahlawan yang ia rindukan selama ini.

Erik namanya pria itu memeluk Ria dengan erat ia rindu dengan sosok anak kecil yang dulunya suka mobil-mobilan kini sudah besar dan sudah remaja ah dia terlalu lama meninggalkan sosok putri tangguhnya ini.

"Kamu kenapa lama sekali pulangnya?" Tanya Ayah pada Ria setelah melepaskan pelukan mereka.

Ria sedikit ragu mengatakannya, karena dari dulu ayahnya tidak pernah menyuruhnya seperti ini lalu bagaimana jika ayahnya tahu kalau Putri tangguhnya ini sedang bekerja? Apa Ayah akan marah?

"Ria kerja Ayah." Beritahu Ria. Gadis ini tidak pintar berbohong apalagi dengan ayah tercintanya.

"Yaudah, kalau gitu kamu istirahat ya nak udah jam satu kamu besok sekolah kan?" Tanya Ayah pada Ria.

Gadis itu hanya mengangguk kemudian ia pergi ke kamarnya sebetulnya dia ingin sekali bercerita dengan Ayah tetapi ia paham toh apa yang dibilang Ayah juga ada benarnya besok ia sekolah dan ia ingin bertemu Fiyan.

"Ayah, juga istirahat ya besok pulang sekolah kita cerita, Ria mau cerita banyak ke Ayah." Ujar Ria, tersenyum haru.

"Iya sayang, kamu tidur dulu."

Setelah bercerita singkat, Ria masuk kedalam kamar yang sederhana tempat paling nyaman. Ia langsung menaruh tasnya di meja belajar kemudian langsung membersihkan wajahnya serta kakinya.

Saat Ria ingin memejamkan matanya ia teringat dengan Fiyan yang sedikit bersikap romantis dan tentu saja kalau Ria itu baper bagaimana tidak? Ini sama orang yang dia suka dari dulu dan sekarang Ria bisa dekat. Demi apapun Ria ingin sekali cepat datang kesekolah.

.....

"Hai Fiyan." Sapa Ria saat ia duduk di bangkunya sebelum banyak orang yang datang lebih baik dia sapa Fiyan dulu gak baik orang ganteng di cuekin.

"Hei, tumben pagi-pagi?" Tanya Fiyan, sambil mengerutkan keningnya.

"Iya, ini semua karena kamu hehe "

"Kok di ubah cara bicaranya?"

"Gak papa, kalau sama kamu kalau sama yang lain gak bakal." Ria menyengir kuda, sampai membuat Fiyan geleng-geleng kepala.

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang