part : DUA PULUH ENAM

74 12 3
                                    

hallo guys aku kembali lagi, dengan kisah Ria yang ingin bahagia. Selamat membaca jangan lupa vote dan spam komentar ya guyss 💗💗💗

Hari Minggu tepat dimana Ria sudah memindahkan barang-barangnya dari apartemen Alfian ke rumah nya yang dulu, Caca dan Abel sudah membantunya tadi makanya cepat selesai.

"Thanks ya guys. Gue nggak tau mau sampe kapan nanti bersihin rumah yang udah penuh debu ini."

"Santai, aja Ri kita bestie apapun situasinya selalu bersama ia kan Ca."

"Iya, Ri denger-denger lo hari ini kerja dari jam siang ya? Gara-gara si posesif Fiyan pasti larang lo buat nggak kerja." Kata, Caca menatap Ria dengan sengit.

"Nggak lah, gue libur karena nggak enak badan aja."

"Tinggal hilang iya apa susahnya sih." Sahut Abel yang sedang mengipasi dirinya dengan kertas karena cuaca hari ini lumayan panas. Padahal masih jam sepuluh pagi.

"Sekali lagi makasih dah, oh iya kalian habis ini ngapain?."

Abel melihat ponselnya sejenak kemudian menatap kedua sahabatnya itu " guys, kita kan Senin ini mau pergi ke desa Cemara untuk tour disana. Kalian udah siap-siap?"

"Bel, lo makin lama makin nyebelin. Ya lihat lah kita masih disini ya kali udah siap-siap."

"Hehehe, Ri lo jadi ikut Kan?" Tanya Abel.

"Lihat, dulu Bel kan  gue belum gajian nggak mungkin aku minjem ke kalian terus nanti jam 12 aku mau ke kafe buat kerja mana sampe malam."

"Hmm,kalau enggak libur lagi aja. Acara kita ini wajib lho."

Ria masih berpikir mengetuk dagunya " nanti kalau udah selesai kerja, mungkin ada rezeki aamiin gue kabarin kalian aja." Putus Ria. Abel dan Caca mengangguk pasrah.

"Oke deh, udah jam segini juga kita pulang dulu, kata Alfian dia nanti mau datang ke sini."

"Iya sekali lagi makasih banget ya udah bantu." Ucap Ria sekian kalinya.

Abel dan Caca segera bangun dari tempat duduknya keduanya melangkah ke arah pintu di ikuti dengan Ria yang sekalian mengantar mereka kedepan.

"Kita duluan ya, kalau ada apa-apa hubungin kita aja." Ucap Abel, sambil memeluk Ria.

"Iya-iya."

Abel dan Caca akhirnya pergi meninggalkan rumah ria dan Ria sendirian, gadis itu bersyukur sekali mempunyai sahabat seperti mereka tapi, entah kenapa dia merasa kalau Laura tidak menyukai dirinya apa salah dia?

Gadis itu segera bersiap-siap untuk pergi bekerja motivasinya sih lebih cepat lebih baik, nanti terlambat sudah beberapa hari dia tidak masuk kerja. Ia juga tidak mau jadi bahan perbincangan dan lebih parahnya lagi di pecat uang dari mana nanti Ria?

Menggunakan sepeda butut miliknya, Ria sudah berada didepan kafe itu dia segera masuk, tidak lupa selalu tersenyum apapun terjadi nanti.  Sesudah masuk Ria langsung pergi ke meja belakang dia di sambut dengan ramah oleh  semua karyawan disana.

"Eh Ria, udah kembali gimana kabar kamu?" Tanya,  Pira, Mbak yang pertama kali menjadi teman Ria waktu pertama Ria melamar pekerjaan.

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang