part: TIGA PULUH DUA

72 14 17
                                    

Hay guys aku kembali lagi dengan cerita yang ada di kepala aku. Semoga suka ya.

Jangan lupa vote dan komentar oh iya, jangan lupa bagikan cerita ini ke teman-teman kalian ya guys!!

Happy reading 🤍

Sesuai janji Alfian, kini Ria dan dirinya sudah berada di pantai dengan udara yang lumayan panas tetapi indah dan nyaman jika berada di sini apalagi ditepi pantai menggenggam tangan seseorang yang kita cintai.

"Indah, Al, gue nggak pernah kayak gini." Ria menatao cowok  itu dengan tulus ia sangat berterima kasih pada cowok itu.

"Menurut gue ada yang lebih indah dari ini Car."

"Hah? Apa? Bukannya ciptaan tuhan itu selalu indah apa yang lebih indah?" Tanya, Ria penasaran.

"Dia cewek yang ada di samping gue, rambut sebahu dan pendek se dada gue." Kekeh Alfian, sambil terus menggenggam tangan Ria.

Ria tersenyum, pipinya sudah merona seperti tomat kenapa Alfian manis sekali hari ini? " Gue ya?"

Alfian menoleh " menurut lo?"

"Takutnya pas dulu lo nembak gue, lo bilang kalau lo lagi latihan kan takut ke pedean gue."

"Dan Sekarang siapa yang bakal gue sebut indah selain lo Car? Orang lain? Kan cuma ada lo di samping gue." Kata, Alfian sangat manis.

"Tu ada ibu-ibu di samping lo sama kaya, yang Lo bilang pendek rambut sebahu." Tunjuk Ria dengan dagunya takut kalau ibu-ibu itu melihat kalau dia menunjukk dirinya.

Alfian menoleh kesamping dan mengerjapkan matanya berkali-kali " nggak gitu juga, Car astagfirullah."

"Hahahaha siapa tau Al." Ria tertawa lepas karena sudah menjahili Alfian.

"Tertawa terus sampe mampus!" Alfian melepas genggamannya kemudian beralih menggelitiki Ria yang sudah menjahili dirinya.

"Hahahah, Al jangan di gelitikin geli tau."  Gadis itu langsung lari dan Alfian mengejarnya alhasil keduany saling kejar-kejaran di tepi pantai.

Banyak pasang mata yang melihatnya ada yang iri tapi ada juga yang julid mengatakan kalau mereka berdua terlalu bucin dan tidak tahu tempat tetapi apa salahnya? Ini bukan urusan mereka juga bukan.

Sudah jam lima sore Ria dan Alfian duduk di tepi pantai dengan ombak yang tidak terlalu besar mereka saling merangkul, keduanya menatap matahari yang kini sedang terbenam.

"Capek, Al tapi kalau sama lo nggak terasa."

"Gue juga Car, selain lo yang cantik matahari di ujung sana juga cantik ya."

" Baru pertama orang bilang gue cantik."

Alfian menoleh menatap mata gadis itu " bagus dong."

"Kenapa bagus?"

"Biar gue yang pertama dan seterusnya mengatakan lo cantik, inget Car lo cantik di mata orang yang tepat contohnya gue."

"Hehehe lo bisa aja."

"Oh ya, kenapa di ubah cara bicaranya hmm?"

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang