part: DUA PULUH SEMBILAN

63 11 0
                                    

Hallo guys kembali lagi dengan cerita haluan ringan dari saya semoga sukaaa.

Oh iya sedikit jelasin kalau visul Alfian yang kemarin kita ganti ya, soalnya udah banyak yang makek takutnya di kota ikut ikutan jadi lebih baik aku langsung bertindak dengan cara mengganti salah satu visual aku ya guyss.

Ini Visual baru dari Alfian Bastian Arganamahendra.  Inget ya guys Visual berguna hanya untuk menghidupkan tokoh di dalam cerita jadi jangan bawa kedalam kehidupan asli dia oke!!! Saya mohon harap bijak dalam mengartikannya ya guyss!!!!!

  Inget ya guys Visual berguna hanya untuk menghidupkan tokoh di dalam cerita jadi jangan bawa kedalam kehidupan asli dia oke!!! Saya mohon harap bijak dalam mengartikannya ya guyss!!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semangat lagi dong guys kan udah liat Alfian!!!!.

Di rumah sakit High hospital, Erik_ Ayah Ria duduk di bangku depan ruangan dimana Zara dirawat. Pikirannya selalu tidak tenang seakan semua berubah begitu drastis dimana perusahaan yang ia bangun bangkrut dan sekarang Zara yang sedang berjuang untuk hidup di dalam sana.

"Alfian, jaga Ria ya saya berharap sama kamu." Harap, Erik walaupun cowok itu tidak ada disini.

Rasa sayang seorang Ayah tidak akan pernah pudar untuk anaknya apalagi seorang putri tetapi, hanya karena kesalahan Zara hal itu hilang begitu saja tega sekali mereka.

"Mas, aku tidak tahan lagi, kita harus cepat melakukan sesuatu untuk membuat Zara sadar!" Cherry Bunda dari Ria dan Zara itu duduk disamping suaminya, dengan derai air mata.

"Apa yang harus kita lakukan lagi? Bahkan dokter besar pun bilang kalau Zara akan sadar tahun depan." Ucap, Erik.

"Ini semua karena anak sialan itu, semua berubah."

"Kamu tidak perlu menyalahkan dia, semua sudah takdir yang berikan tuhan untuk kita. Dan untuk apalagi menyalahkan dia pacaranya kan yang sudah membiayai pengobatan Zara dan kehidupan kita semenjak disini?" Tanya, Erik memberikan pengertian pada wanita itu.

Memutar bola matanya malas " Iya, tapi karena perusahaan dia juga kan membuat perusahaan kita bangkrut, andai saja kamu tidak bekerja sama dengan perusahaan Arganamahendra mungkin kita akan hidup seperti dulu, sebelum ada anak sialan itu."

"Kamu tidak perlu menyalahkan ke adaan apalagi anak itu, dia tidak tahu apa-apa. Lebih baik kamu pulang saja aku akan menjaga Zara di sini."

"Kamu memang sangat menyayangi dia Mas, huh!" Geram, Cherry. Wanita itu bangkit dan langsung pergi dari rumah sakit tersebut.

Alfian sudah membantu banyak keluarga Ria hanya saja Cherry yang buta untuk melihat kebaikan mereka. Cowok itu juga sudah membiayai kehidupan mereka di luar sini bahkan dalam satu bulan Alfian mengirimkan uang sebesar 100 juta , tanpa sepengetahuan ibunya.

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang