HALLO GUYS AKU KEMBALI LAGI DENGAN CERITA GABUT AKU, DIMANA RIA DAN ALFIAN TAK KUNJUNG JADIAN.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR YA JANGAN JADI HIDE READERS....
HAPPY READING GUYS 🤍
"Sayang kamu kenapa gak makan sih dari tadi?" Tanya, Caca pada Ridho yang asik menatap dirinya.
"Aku kenyang sayang,kamu makan aja kasian tu nasi gorengnya dicuekin nanti nangis lho dianya." Ujar, Ridho menyuruh Caca untuk makan.
Caca, menatap Ridho sebal" Ih, kalau kau gak makan aku juga gak makan." Caca, menoleh kesamping enggan menatap Ridho.
"Anjayy, ayang ikutan gak makan." Ledek, Juan yang sedari tadi hanya melihat mereka bucin.
Ridho menoleh pada Juan kemudian memutar bola matanya malas, Ridho yakin kalau Juan itu iri pada dia makanya begitu.
Menghela nafas berat Ridho terpaksa memakan nasi goreng yang sudah lima belas menit dicuekin kasihan kalau tidak dimakan juga, mubajir. Seketika Ridho ingat kata-kata Caca, kalau banyak orang yang gak makan diluar sana makanya kita gak boleh buang-buang makanan.
Di kantin, Ridho Caca dan Juan duduk di sebuah meja yang biasa mereka duduki mereka sedang memakan pesanan tetapi Juan merasa tidak enak lagi karena kedua bucin ini sangat mengganggu selera makannya.
Cowok itu sebenarnya lelah dia juga ingin seperti Caca dan Ridho tapi, Ayah eh ralat__ Abinya tidak mengizinkan dia pacaran. Bisa dibilang kalau Juan terlahir dari keluarga yang paham agama dan juga Abi Juan adalah kiyai serta pemilik pasantren yang berada didekat rumahnya.
"Gerah bat gue dari tadi disini, Alfian mana sih belum datang juga." Kesal, Juan yang sedari tadi menjaga nyamuk.
Namun, yang ia katakan tidak ada yang respon sama sekali." Anjiirrrrrrr, Woy astagfirullah, kalau mau mesra-mesraan tau tempat." Tegur, Juan sambil mengusap dadanya sabar. Bagaimana tidak, Ridho dan Caca malah main suap-suapan didepan matanya apa mereka tidak memiliki perasaan? Setidaknya kasihanilah Juan.
Ridho menoleh sekilas "iri bilang bos."
"Eleh, gak ada bos iri sama babunya." Sembur, Juan tidak mau kalah. Sebenarnya ia ingin pergi dari tempat ini tapi tidak tahu mau kemana ini adalah tempat ternyaman JAR (Juan Alfian dan Ridho).
Ridho memandang Juan penuh dendam, ingin sekali ia mencabik-cabik wajah Juan yang songong itu, enak saja dia dikatakan babu kalau Juan bukan temannya mungkin nyawa Juan sudah melayang detik ini.
Disisi lain juga, Juan menatap Ridho dengan wajah songongnya coba saja Abinya tidak melarangnya pacaran pasti dia sudah menjadikan Laras kekasihnya walaupun Laras galak dan cerewet dialah satu-satunya orang yang menaklukan Juan selama ini.
Sebenarnya sih kalau Juan mau dia bisa saja pacaran diam-diam tapi tidak mungkin tidak diketahui orang apalagi Ridho si tukang Cepu pada Abinya Juan. Ridho memang perlu dimusnahkan.
Pernah sekali kalau Juan sedang menonton video ena-ena terus di ciduk deh sama Ridho akhirnya cowok itu mengadu pada Abinya Juan , kemudian Juan yang baik hati juga tidka sombong ini dihukum sama Abi ringan saja setelah dicambuk 2 kali Juan juga direndam di bak mandi dengan Es lumayan bisa membuat tubuh Juan membeku. Maka dari situlah Juan bersumpah tidak lagi menonton video tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlFIAN
Teen FictionJANGAN LUPA DI FOLLOW GUYS Dunia kenapa begitu kejam? Dan Tuhan kenapa kau menghidupkan gadis malang seperti dia?_Alfian Arganamahendra Aku memang bukan kebahagian tapi ingat aku akan membuatmu bahagia, kita adalah remaja yang di paksa kuat dengan k...