part: DUA PULUH EMPAT.

117 24 33
                                    

Hayyy guys aku kembali lagi dengan haluan ringan Yang ada di kepalaku..

Jangan lupa vote dan spam komentar ya guysss 🤍

Happy reading..

Di kelas Ria senyum-senyum sendiri sampai menyuruh Caca pindah ke kursinya karena dia tidak bisa terus-terusan deketan sama Alfian bisa-bisa jantungnya  tidak bisa terkendali dan ia pingsan berkali-kali. Alfian itu tipe cewek cuek kalau berada di sekolah tapi tatap matanya tidak pernah lepas dari Ria semenjak mereka jadian tadi malam.

"Matanya bisa di kondisikan Yan, takut ada lebah yang nyengat kan gak lucu." Sindir, Caca saat melihat cowok itu terus melihat ke arah Ria.

Belum sadar akan apa yang di bilang oleh sepupunya itu dia tetap terus memandangi gadis sederhana memiliki sifat yang aneh dan mirip seperti reog tapi Alfian bisa cinta sama dia entah itu kebetulan atau tidak cowok itu tidak tau yang penting ada desiran aneh yang ia rasakan saat bersama gadis sederhana itu.

"Assalamualaikum anak-anak." Salam guru, dari pintu. Ya, dia adalah guru matematika sekaligus wali kelas XII IPA 2.

"Waalaikumussalam Bu." Jawab mereka dengan serentak

"Mohon maaf ibu tidak bisa masuk karena ada urusan di kantor bersama guru lainnya, ibu cuma mau bilang kalau kalian ada teman baru yang pindah dari kelas IPA 1 di karenakan mereka tidak tahan di saja." Jelas guru matematika itu, panggil saja Bu Rina.

Semua siswa-siswi kelas IPA 2 celingak-celinguk siapa mereka? Tumben sekali ada dua orang sekaligus pindah ke kelas mereka. Ia sih kelas mereka cukup sepi tapi, kelas mereka tidak seseru kelas lainnya kenapa banyak yang minat masuk kekelas mereka? Mari kita lihat siapa kedua orang itu.

"Ni orangnya." Tiba-tiba kedua cowok itu dengan percaya diri masuk ke dalam kelas itu. Bukan hanya Caca, dan Ria yang terkejut tapi semua orang di kelas itu.

"Lah, Juan Ridho?" Ria dan Caca saling tatap-tatapan, sungguh ini artinya akan ada masalah besar yang muncul karena kedua reog sudah masuk ke dalam kelas mereka.

"Hallo guys kita berdua tau ini mendadak, nggak usah gitu ngeliatinnya kita tau kok kita berdua ganteng." Juan menyisir rambut sedikit gondrongnya kebelakang menggunakan jari-jari tangannya.

"Uuuuu, tapi jomblo."

"Eitssss jangan salah, stay halal bro." Sahut Juan lagu setelah di ledek oleh  para murid.

"Udah kalian berdua langsung duduk di belakang sana." Suruh, Bu Rina pada mereka berdua.

"Terimakasih Bu sudah berbaik hati akhirnya saya bisa satu kelas sama pacar saya." Ucap, Ridho sambil mengecup tangan Bu Rina.

"Sama-sama, mungkin setelah ibu pindahkan, kalian berdua lebih pokus belajarnya dan Ridho semoga lebih semangat lagi belajarnya kan udah satu kelas sama ayang." Kata, Bu Rina bercanda, membuat Caca yang duduk di sana salting saja.

"Heheh tau aja Bu yaudah makasih Bu."

"Iya, oh iya anak-anak satu lagi, mungkin Minggu depan akan ada acara untuk anak kelas 12  ada study tour ke kampung-kampung yang terpencil dan mungkin ini adalah akhir dari belajar kalian di luar sekolah atau daerah."

AlFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang