Part 20. Feelings

9.7K 512 60
                                    

VOTE AND COMMENT YAA!

Sambil dengerin musik noh👆🏿

~HAPPY READING~

***

Toilet perempuan penuh dengan siswi XII IPA 3 saat ini. Sebelum pembelajaran olahraga dimulai, tempat yang paling ramai dikunjungi biasanya toilet. Apalagi perempuan, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berganti pakaian sekaligus berdandan.

"Sekarang praktek basket?"

Mereka mengangguk menjawab pertanyaan Ira.

"Males banget deh ah panas-panasan." Timpal Zevanda yang sedang berkaca pada cermin.

"Apalagi gue ga bisa main basket anjir."

Aylen yang sedang melipat seragam putih abu-abu ikut menimpali. "Paling penilaian dribble sama masukin bola ke ring."

"Iya sih, tapi kan tetep aja males."

"Itu mah lo aja yang mageran maemunah!"

Zevanda cekikikan sambil mulai mengoleskan lipstik di bibir nya.

Bukkk..

Lipstik melenceng jauh hingga pipi membuat Zevanda geram menatap seseorang yang menambraknya terlihat dari cermin. Gadis itu membalikan tubuh menatap tajam Agatha yang sedang melipat tangannya menampilkan senyum remeh.

"Ups! sorry ga sengaja."

Itu bukan sebuah permintaan maaf melinkan sebuah ejekan halus. Zevanda tahu jika dia sengaja melakukan itu.

"Maksud lo apa hah!?" Tanya Zevanda nyolot.

"Kan gue bilang ga sengaja" Ucap Agatha santai.

Zevanda geram melihat wajah tidak bersalah yang ditampilkan Agatha. Zevanda mendorong bahu gadis itu hingga terhuyung kebelakang.

"Ga usah pura-pura lo anjing! Gue tau lo sengaja!"

Agatha mulai terpancing emosi dan balik mendorong Zevanda. "Kalo iya kenapa hah!?"

Semua orang disana hanya menyaksikan tanpa berniat memisahkan. Termasuk Aylen, Hera, dan Ira yang terlihat biasa saja melihat sahabatnya berseteru dengan Agatha.

Aylen santai dengan aktivitasnya yang sedang melipat seragam, Ira yang masih memoles bedak diwajahnya, dan Hera yang sedang membasuh muka. Tenang, mereka akan membantu jika Zevanda tidak bisa menyelesaikan sendiri. Sedangkan yang lain menjadi penonton.

"Apa lo hah? Dendam sama gue karena kalah kemaren, iya?"

"Atau lo iri gue pergi bareng Jeevan?" Zevanda tertawa keras. "Iri dan dengki karena ga mampu!"

"Ga usah mimpi gue iri sama lo. Cantikan juga gue. Iri sama lo? Sorry ya ga level!" Pekik Agatha tepat di depan wajah Zevanda. "Lagian lo di buang Jeevan kan? Dia ga mau aja lo gangguin gue" Lanjutnya percaya diri.

"Mau lo apa sih hah anjing!?"

"Lo udah berurusan sama gue" Ucap Agatha menantang.

Keduanya baru saja akan saling menyerang namun terhenti karena suara seseorang.

"HEH!"

Agatha berbalik dan menatap Aylen yang sedang menyenderkan tubuh ke tembok seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Agatha seketika menyeringai menghampiri Aylen yang masih kalem dengan wajah datarnya.

SCELTA (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang