Part 57. Warning!

7.2K 356 36
                                    

Tate McRae - You Broke Me First🎶🎶

Vote + Comment Pls!

⚠WARNING⚠
This story contains a few scenes 17+

Harap bijak dalam membaca•


~HAPPY READING~

**

Aylen merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Bukan dikamarnya, ini kamar Hera. Tidak lama sang tuan rumah datang membawa nampan berisi dua gelas jus mangga.

Aylen bangkit, Hera segera meletakan nampan itu keatas meja belajarnya lalu menghampiri Aylen yang sudah duduk bersila.

"Tapi Ay, gue gak percaya sama tuh cewek. Galvazka gak mungkin ngelakuin itu."

"Gak usah bahas itu Her, males."

Hera menghela napasnya pelan. Aylen sudah menceritakan semuanya pada dirinya. Perihal Galvazka yang sudah tahu jika Vina adalah istri Papanya. Hera jadi ikut merasakan bagaimana menjadi Aylen. Pasti sedih sekali.

"Lo yang sabar ya Ay, gue tahu lo pasti sedih banget sekarang."

Aylen tertawa kecil. "Gue biasa aja Her."

Aylen sungguh pandai menyembunyikan kesedihannya. Hera mungkin tidak akan bisa sekuat itu bila diposisi gadis itu. Selama dua tahun memendam masalahnya seorang diri. Bergelut dengan perasaannya sendiri tanpa ada yang menguatkan tanpa ada yang mengerti. Semuanya dia pendam sendiri.

"Sekecewa-kecewanya Galvazka dia gak mungkin ngelakuin itu. Gue tahu dia bukan cowok kayak gitu. Apalagi Galvazka sama sekali gak suka deket sama cewek selain lo. Pokoknya gue gak percaya sama Agatha, pasti dia cuma buat akal-akalan biar lo terpengaruh dan hubungan kalian rusak."

"Kalaupun iya, kalaupun gak ada Agatha, nyatanya hubungan gue udah rusak Her. Gue gak tahu gimana kelanjutan hubungan gue."

"Kalo menurut gue kalian masih bisa lanjutin hubungan soalnya kan kalian bukan saudara kandung."

"Masalahnya Papa gue Her. Dia belum tahu soal ini."

"Kenapa gak coba ngomong aja?"

Aylen menggeleng. "Gue gak yakin dia bakal terima. Gimanapun gue sama Galvazka udah disatuin lewat pernikahan bokap nyokap. Gue sama dia keluarga."

Hera menghela napas pelan. "Iya juga sih. Kalaupun kalian maksain gimana jadinya? Kalian nikah sedangkan masih dalam satu keluarga gitu?"

Aylen tersenyum kecut. Begitulah pemikirannya. Dan itu tidak mungkin akan terjadi. Papa pasti tidak akan membiarkannya.

"Gue mending udahin aja ya Her?"

"No! Masa lo nyerah gini sih."

"Mau gimana lagi. Gue juga gak bisa berjuang sendirian. Galvazka juga keliatan acuh gak peduli sama sekali. Mungkin dia pengen kita udahan."

Hera mengusap punggung sahabatnya. "Apapun jadinya gue dukung lo Ay. Kalo kalian takdirnya hidup masing-masing, kita gak bisa nentang."

"Gue serek nih, tuh jus mau di pajang doang?" Tanya Aylen mengalihkan pembicaraan.

Hera memukul keningnya. "Duh lupa kan." Ucapnya lalu beranjak mengambil dua gelas jus dari atas meja belajar.

Mereka meneguknya hingga tandas tak tersisa. "Habis ngebacot haus ya?" Ucap Aylen seraya terkekeh kecil.

SCELTA (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang