Hai jan lupa vote and komen!
~HAPPY READING~
•••
Tidak terasa dua hari sudah mereka berada di Bandung. Dan sore ini mereka berencana untuk kembali ke Jakarta.
Seharian ini mereka telah berkeliling kota Bandung. Mulai dari kulineran hingga mengunjungi tempat wisata populer. Dan sepertinya bukannya senang, para lelaki disana terlihat kelelahan.
"Cape banget anjir."
Mereka kelelahan setelah seharian keliling kota Bandung. Juan membawa mereka kesebuah tempat wisata. Pemuda itu risih melihat teman-temannya terus berdebat mengenai tempat yang akan mereka kunjungi. Jadilah dirinya membawa mereka semua ke Farmhouse Lembang.
Namun sepertinya Juan salah membawa para gadis ke tempat itu. Dia jadi direpotkan dengan aksi mereka yang terus meminta difotokan.
[FLASHBACK ON]
Mata Zevanda, Ira, dan Hera seketika dibuat takjub melihat tempat wisata berdesain Eropa yang banyak menyajikan spot foto. Oh tidak, sayang sekali untuk dilewatkan.
Ketiga gadis itu langsung berlari ke arah taman bunga dengan bangunan yang ditata bergaya Eropa. Sementara Aylen bersama yang lain mengikuti dari belakang.
"AAAA....si Juan makin ganteng deh bawa kita kesini." Pekik Zevanda dengan tertuju pada rumah hobbit tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Juan membuntuti mereka seraya memutar bola matanya malas. Jeevan yang berjalan di sebelahnya ikut berkomentar. "Lo salah bawa mereka kesini. Siap-siap jadi fotografer dadakan."
Juan menghela napas berat. Mereka terus berkeliling tempat wisata itu hingga sore hari. Tentunya Jeevan, Juan, Dean, juga Galvazka tersiksa hari ini. Para pemuda itu hanya bisa membuntuti gadis-gadis tanpa menolak. Bisa bahaya juga jika mereka hilang disini. Juan pasti yang akan kena getahnya jika itu sampai terjadi. Hey! Juan yang membawa mereka kesini jadi dia yang bertanggungjawab atas mereka semua.
[FLASHBACK OFF]
"Kece banget gue." Celetuk Zevanda memandangi foto dirinya dilayar ponsel.
"Pokoknya kapan-kapan kita harus kesini lagi." Timpal Ira.
"Gak"
"Gak"
"Gak"
Jeevan, Juan, dan Dean mengucapkan kata tidak secara bersamaan. Apa-apaan? Mereka lelah hanya diajak sebagai bodyguard, membuntuti dan menuruti perintah. Disuruh foto sana-sini. Memangnya kalian pikir itu tidak melelahkan?
Zevanda menyoroti mereka satu-persatu. "Kok gak sih?"
"Pokoknya gak. Tempat wisata berasa neraka kalo bareng cewek."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCELTA (Belum Revisi)
Teen FictionSCELTA PUBLISH ULANG BUKAN REVISI *** Scelta (Italia) = Pilihan Dia Galvazka. Sosok pemuda angkuh dan arogan yang benci aturan, tidak pernah mendapatkan teguran. Sebuah keselarasan tercipta ketika dipadukan dengan gadis semacamnya. Tak ada aturan a...