Part 8. Aylen Clemons

12.4K 660 80
                                    

Hola! Kenalan sama Aylen yuk. Sambil sedikit buka kisahnya sama Galvazka dulu.

HAPPY READING AND DON'T FORGET TO VOTEMENT

***

Galvazka akui dia masih sangat mencintai Aylen Clemons. Gadis yang dulu selalu menemaninya dan tidak pernah mempermasalahkan semua sifat buruknya. Dia mengerti jika manusia tidak selamanya terlihat buruk.

Gadis itu angkuh dan tidak pernah menye-menye. Aylen bukan sosok gadis lemah dan manja. Justru sifatnya lebih ke bar-bar. Gadis itu selalu mendukung semua yang dia lakukan asal tidak pernah merugikan orang lain.

Mengetahui Galvazka seorang perokok aktif pun dia tidak pernah melarang. "lo bukan anak kecil. Lo tau mana yang baik dan buruk buat diri sendiri. Gue ga pernah larang, gue rasa lo juga bisa mikirin akibatnya", itulah yang dia katakan.

Mereka memang bukan sepasang kekasih yang penuh dengan keromantisan. Keduanya bahkan sering membolos bersama dan berakhir terkena hukuman. Galvazka bukan sosok yang romantis, dan Alyen bukan sosok yang butuh diromantisin.

Galvazka sangat mencintai Aylen. Gadis itu mengisi seluruh ruang hidupnya. Dia suka kepribadian gadis itu yang selalu apa adanya. Aylen bahkan jarang memakai make-up yang seharusnya menjadi ciri khas seorang perempuan. Dia juga tipe orang yang selalu berlaku cuek dengan penilaian orang lain terhadapnya. Galvazka suka semua yang ada pada diri seorang Aylen.

Galvazka rasa sampai kapanpun dia tidak akan pernah bisa melupakan gadis itu bersama seluruh kenangannya.

Sampai saat ini Galvazka tidak mengetahui alasan gadis itu memutuskan hubungan dengannya. Galvazka tidak percaya alasan tidak masuk akal yang di berikan Aylen saat itu. Hubungan mereka berakhir dua tahun lalu, saat dimana terakhir kali mereka bertemu. Memikirkan itu membuat amarahnya kembali muncul.

[Flashback on]

"Apa lo bilang?"

Rahang Galvazka mengeras menahan amarah. Pemuda itu melangkah memojokan Aylen kedinding dan mengunci gadis itu dalam kukungannya. Aylen melipat kedua tangannya didepan dada sambil terus menyorot lurus mata Galvazka.

"Gue bilang kita putus", jawab gadis itu dingin.

Galvazka mencengkram kuat pipi Aylen "Punya otak ga lo ngomong gini, huh?"

Aylen menepis kasar tangan Galvazka lalu mendekatkan wajahnya pada pemuda itu. "Justru karena gue punya otak, jadi gue lebih milih lepas dari lo"

Bughh..

Galvazka meninju dinding disamping kepala Aylen. "Alasan lo apa bitch?", teriak Galvazka penuh amarah tepat di depan wajah gadisnya. Dia sudah kehilangan kesabaran. Galvazka sedang tidak dalam keadaan baik setelah kepergian bundanya, dan sekarang kekasihnya ikut membuat masalah.

Aylen mendorong dada Galvazka. "Lo pikir selama ini gue tahan liat kelakuan lo yang kek anak kecil hah? Lo pikir gue tahan sama orang kek lo yang kerjaanya berantem, balapan ga jelas, mainnya clubbing. Hidup lo ga jelas tau gak?" Balas Aylen berteriak.

SCELTA (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang