Part 32. Galvazka's Arrival

7.1K 384 45
                                    

Good night y'all🌝
Saia kambek!
Jan lupa VOTE⭐ & COMMENT💬

[FOLLOW SEBELUM BACA]
GRATIS! FREE! BEBAS! NO PUNGUT BIAYA! GO!

__________________________

~HAPPY READING~



Aylen bernapas lega setelah keluar dari taxi. "Untung gue pinter."

Akhirnya dia bisa kabur dari Galvazka. Saat pemuda itu lengah sedang membantu Alden, Aylen segera kabur. Dia tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan itu.

Aylen memasuki rumahnya dan menemukan Vina tengah menonton televisi di ruang tengah seorang diri.

"Baru pulang Ay?"

Aylem segera menyalami tangan mamanya. "Iya ma."

"Mana tas kamu?"

Seketika Aylen terkejut. Dia baru ingat jika tas nya tertinggal dikelas tadi. Shit! Semuanya gara-gara Galvazka.

"Em-itu ma-"

Aylen menghentikan kalimatnya membuat Vina menaikan alis kanannya. "Kenapa?"

"Ketinggalan."

Vina menghela napas pelan. "Lagian kamu ada-ada aja. Masa tas ketinggalan. Untung Hera dateng bawain tas kamu."

Aylen menyernyit. "Hera?"

"Iya, tadi kesini. Kamu kemana aja Aylen? Jangan bilang kamu bolos?" Tanya Vina curiga.

"Eh-enggak kok ma. Tadi emang aku titipin tas nya ke Hera. Berat."

Oke Aylen tidak bisa menemukan alasan yang logis. Tapi biarlah, otak emak-emak bercampur dengan segala urusan rumah tangga jadi alasan Aylen bisa saja tidak begitu dihiraukan.

"Baju mama gimana?" Tanya Aylen mengalihkan pembicaraan.

"Mama udah keringin tadi. Untung dipake nanti malem, jadi masih ada waktu buat keringin."

Aylen mengangguk paham. "Lain kali harus inget angkat jemuran!" Tegur Vina.

"Iya ma. Lupa kemarin. Gegara si Juan tuh."

"Mulai lagi nyalahin Juan."

"Emang dia yang salah. Ngajak Aylen nonton film sampe malem."

"Kamu-nya aja yang ga inget waktu kalo udah nonton."

"Tetep salah Juan. Dia yang ngajakin."

Kemarin sejak Juan datang hingga matahari terbenam, mereka menghabiskan waktu untuk menonton berbagai movie. Mulai dari yang bergenre action hingga horor.

"Aylen ke atas."

Setelah mengatakan itu, Aylen segera berlari menuju lantai atas untuk menghindari interogasi sang mama.

SCELTA (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang