Adele - Easy On Me🎶
Sambil dengerin adele singing💔
Jangan lupa tinggalkan jejak! Votement okay!~HAPPY READING~
**
Derap langkah panjang pemuda berwajah merah padam memenuhi ruangan bersamaan dengan bunyi benda jatuh ke lantai. Tangannya menepis kasar semua benda yang dilaluinya. Beberapa diantaranya sengaja dilempar dengan penuh emosi hingga menimbulkan bunyi pecahan yang begitu nyaring.
Galvazka membuka kasar seragam sekolahnya hingga seluruh kancingnya terlepas. Seragam itu melayang entah kemana setelah dilemparkan asal menyisakan kaos putih polos.
Dia tidak bisa menahan ini. Seakan emosi terus membara membakar seluruh tubuhnya. Galvazka butuh pelampiasan.
Kakinya terus melangkah menuju kamar. Amarahnya sudah tidak terkendali. Giginya mengerat menciptakan rahang kokohnya ikut mengeras.
AARGHHHHH..
Amarahnya lansung meledak. Dalam sekejap kamar yang sebelumnya tertata rapih berubah menjadi sangat kacau.
Dengan tidak sabaran, Galvazka membuka kasar sebuah lemari dipojok ruangan. Pemuda itu langsung meneguk sebotol Vodka. Panas seketika menjalar keseluruh tubuh. Pemuda itu menutup rapat matanya saat alkohol meluncur melewati tenggorokannya meninggalkan rasa panas yang kian membakar. Setelahnya--
Prangg!
Botol itu melayang jauh hingga hancur berkeping-keping. Tubuh Galvazka merosot ke lantai. Dadanya naik turun begitu cepat akibat napas yang kian memburu. Mata pemuda itu masih tertutup rapat. Pusing mulai menyerang dirinya.
"Lho ini siapa Ay?"
"Ayok masuk, nama kamu siapa?"
"Oh namanya bagus kayak orangnya ganteng."
"Ayuk masuk, sekalian makan malam tante udah buatin agak banyakan. Untung kamu dateng, jadi bisa makan bareng."
"Kamu satu sekolah sama Aylen?"
Kilasan pertemuan pertama dia bersama Vina berputar memenuhi pikirannya. Wanita yang paling dibenci seumur hidupnya. Dia yang Galvazka anggap sebagai perusak kehidupannya. Merebut semua kebahagiaan Bunda dan keluarga kecilnya. Bahkan jika membunuh tidak berdosa, sudah dipastikan dia akan melakukannya.
Sekarang apa-apaan ini? Apakah takdir mencoba bermain dengannya? Perempuan yang sangat Galvazka cintai adalah anak dari wanita itu. Galvazka tidak bisa menerima semua ini. Tidak!
Galvazka mengacak rambutnya frustasi. Dengan mata yang masih tertutup, tangan Galvazka bergerak mencari sesuatu dilemari tadi.
Shit!
Mendapatkan barang yang dicarinya sudah tidak berisi, Galvazka mengeram kesal. Dia lupa jika persediaan alkoholnya sudah habis. Tiga botol Vodka kosong tidak berisi.
Galvazka berjalan sempoyongan mencari sesuatu di laci meja nakas. Pemuda itu kembali ketempat semula. Dia mulai menyalakan korek api membakar ujung batang rokok yang berada diantara dua jari tangannya.
Kepulan asap membumbung ke udara. Galvazka menyandarkan punggungnya pada tembok. Mata sayu pemuda itu menyorot ke depan menerawang jauh dalam pikiran.
Dadanya terasa sesak. Bagaimana jika kamu merasakan kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupmu. Wanita yang telah mempertaruhkan nyawanya saat melahirkanmu ke dunia. Galvazka terpukul. Sakit. Dia harus mengikhlaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCELTA (Belum Revisi)
Teen FictionSCELTA PUBLISH ULANG BUKAN REVISI *** Scelta (Italia) = Pilihan Dia Galvazka. Sosok pemuda angkuh dan arogan yang benci aturan, tidak pernah mendapatkan teguran. Sebuah keselarasan tercipta ketika dipadukan dengan gadis semacamnya. Tak ada aturan a...