Part 36. Instagram Post

7.7K 417 37
                                    

VOTE COMMENT AND FOLLOW
🖤🖤🖤

~HAPPY READING~



Juan memasuki tempat hiburan malam. Mata pemuda itu mencari sosok para sahabatnya. Melihat tiga pemuda duduk dimeja paling ujung, Juan segera menghampiri mereka.

Tanpa basa-basi, pemuda itu mendudukan dirinya di samping Dean. "Lama banget lo." Ujar Dean.

"Macet." Jawab Juan singkat lalu meneguk segelas alkohol diatas meja.

Juan bertingkah seolah tidak ada apa-apa sebelumnya. Padahal setelah perkelahian kemarin, dia belum sekalipun bertegur sapa dengan Jeevan dan Galvazka.

"Ada hubungan apa lo sama Aylen?" Tanya Galvazka tiba-tiba dengan sorot dingin.

Juan menoleh pada Galvazka lalu terkekeh kecil. "Kenapa?"

Galvazka mengepal kuat menahan emosi. Pemuda itu mencoba tetap sabar agar semuanya cepat selesai.

"Gue peringatin sama lo buat jauhin Aylen." Ucapnya dingin.

Juan tidak bergeming. Pemuda itu membiarkan Galvazka mengatakan apa yang ingin dia katakan.

"Dia cewek gue dan lo sahabat gue."

"Lo sahabat gue dan dia sepupu gue." Ucap Juan santai.

Mendengar itu semuanya menyernyit bingung. Juan paham jika mereka tidak mengerti dengan apa yang dikatakannya. "Kita sepupuan dari Almarhum papanya Aylen."

"Lo sepupu Aylen?" Tanya Dean dengan ekspresi terkejutnya.

Juan mengangguk seraya tersenyum. "Kalian salah paham."

"Jangan coba-coba bohongin gue." Galvazka masih tidak percaya.

Juan menghela napas berat dan akhirnya menceritakan yang sebenarnya pada mereka jika dirinya dan Aylen juga baru mengetahui itu belum lama.

"Kok lo gak cerita tolol!" Ucap Jeevan ngengas.

"Kalian gak nanya. Lagian emang penting?"

Pletak!

Dean menjitak kepala Juan. "Kenapa kemaren gak ngomong pas Jeevan nuduh lo?"

"Sengaja biar seru."

"Goblok!"

"Setan lo! Pake acara berantem segala. Tahu gitu ngapain gue kotorin tangan mukul lo."

Juan mengedikan bahu acuh. "Lo sendiri yang nyerang gue duluan."

"Shit! Salah gue dah iya." Putus Jeevan.

"Bagus nyadar." Timpal Juan lagi.

"Btw gue tahu Jeevan suka sama Aylen." Juan menaik turunkan alisnya menggoda Jeevan yang langsung terlihat kesal.

"Gue pernah liat dia nembak Aylen, pas Aylen sama Galvazka berantem dulu."

Jeevan seketika membelakan matanya. "Anjing buka-bukaan." Batin Jeevan.

Pemuda itu lalu melirik Galvazka disampingnya takut-takut. Melihat mata tajam Galvazka menghunusnya, Jeevan menaikan kedua tangannya diudara layaknya maling yang tertangkap basah.

"Gue hilap waktu itu sumpah."

Juan dan Dean tidak kuasa menahan tawa melihat wajah tegang Jeevan.

"HAHAHAHA MAMPUS!"






SCELTA (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang