G.NIGHT🌝
VOTEMENT DONG!
GUE TERIMA KRITIK DAN SARAN TAPI BUKAN HUJATAN YE😄~HAPPY READING~
•
•
•"Pas dia nembak lo gimana?"
"Gimana rasanya pacaran sama badboy!"
"Romantis ga sih?"
"Dingin tapi perhatian keknya, yekan Ay?"
Zevanda dan Ira sejak tadi terus mengoceh tidak jelas. Kalau begini, rasanya Aylen menyesal telah memberi tahu mereka tentang hubungannya dengan Galvazka.
Aylen pikir mereka akan berhenti bertanya dan dirinya merasa tenang kembali. Namun nyatanya, mereka malah melontarkan pertanyaan lain yang terus berkelanjutan.
Awalnya kedua gadis itu curiga dan terus menganggu Aylen dengan berbagai pertanyaan. Namun setelah mengetahui jika Galvazka adalah mantan kekasihnya, dua gadis itu malah semakin gencar bertanya dari berbagai sudut pandang.
Hera sejak tadi tahu jika Aylen sangat risih dengan dua anak ini. Hera menompang dagunya seraya menatap malas aksi wawancara di depannya.
"Lo berdua mau rasain tonjokan gue?" Tanya Aylen dengan ekspresi dingin.
Seketika Zevanda dan Ira berhenti, langsung saja mengacungkan dua jari tangan membentuk V seraya menyengir.
"Aylen ah ceritain ayok gue penasaran banget sama Galvazka." Kini Zevanda merengek seraya menggoyangkan lengan Aylen.
"Harusnya gue kesel nih tahu-tahu gebetan gue mantan sahabat sendiri. Tapi gapapa deh gue terima bekasan"
Zevanda terkekeh pelan sedangkan Aylen masih setia dengan ekspresi datarnya. Tidak berniat angkat bicara sedikitpun.
"Lo ga liat Galvazka masih ngejar Aylen hah?" Timpal Hera yang sejak tadi diam.
"Tapi iya keknya dia galmup ah sama Aylen. Huaaa patah hati gue."
Zevanda histeris sedangkan Ira mengelus punggungnya menenangkan gadis itu.
"Sabar Zev, emang takdirnya lo jomblo." Ujar Ira.
"Ngatain gue lagi lo. Emang lo ga jomblo? Sama aja anjir."
Ira tiba-tiba tersenyum malu membuat yang lainnya menyernyit heran.
"Kenapa lo senyam-senyum kek orgil?" Sarkas Hera.
"Gue jadian sama Dean." Ucap Ira malu-malu.
"WHAT?" Pekik Hera dan Zevanda. Sedangkan Aylen diam seribu bahasa.
"Her minum her!" Pinta Zevanda seraya mengipasi wajahnya dengan tangan kanannya terlihat seperti orang kelelahan.
Hera menyodorkan jus jeruk yang tersedia diatas meja kantin di hadapannya.
"Kapan deketnya tiba-tiba nyantol?" Tanya Hera.
"Semalem dia chat gue. Terus ga lama dia nembak gue."
"Semalem?" Tanya Zevanda tidak percaya.
Ira mengangguk. "Gila! Terus lo terima?"
Ira kembali mengangguk. "Ganteng girls, masa gue tolak."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCELTA (Belum Revisi)
Teen FictionSCELTA PUBLISH ULANG BUKAN REVISI *** Scelta (Italia) = Pilihan Dia Galvazka. Sosok pemuda angkuh dan arogan yang benci aturan, tidak pernah mendapatkan teguran. Sebuah keselarasan tercipta ketika dipadukan dengan gadis semacamnya. Tak ada aturan a...