13.08 PM gue balik lagi up nih lapak untuk yg kedua kalinya.
Pada libur kan? Happy rebahan day!
~HAPPY READING~
***
"Bisa-bisanya si Aylen balik duluan"
"Keknya pas kita di toilet tadi."
"Si Hera sih lama banget ganti baju doang."
"Ngapa malah nyalahin gue?"
Tiga gadis yang sedang berjalan di koridor terlihat saling menyalahkan.
"Yaiyalah orang sal-"
"Zevanda?"
Zevanda yang semula terlihat kesal seketika langsung berubah bahagia melihat mendapat sapaan dari Jeevan.
"Eh Jeevan."
Hera dan Ira memutar bola matanya malas melihat ekspresi senang Zevanda.
Jeevan tersenyum pada mereka. "Lo kenal?" Tanya Dean yang datang bersama Jeevan.
"Yang kemaren berantem sama Agatha dikelas."
Dean lalu menatap Zevanda, sementara yang ditatap terlihat malu-malu.
"Oh iya gue inget. Jadi namanya Zevanda?"
Zevanda mengangguk malu seraya menyampirkan helaian rambutnya kebelakang telinga.
"Temen-temen lo?" Tanya Juan melihat Hera dan Ira yang berada disamping Zevanda.
"Iya, dia Hera. Yang ini Ira." Jawab Zevanda memperkenalkan teman-temannya.
Jeevan tersenyum lalu menyodorkan tangannya pada Hera lalu Ira. "Gue Jeevan."
"Hera"
"Ira"
Dean melakukan hal yang sama pada dua gadis itu. "Dean."
Tangan Dean lalu beralih pada Zevanda, "kita belum kenalan, gue Dean."
Zevanda tersenyum lalu menerima jabat tangannya, "Zevanda."
"Kalian mau pulang?"
Ketiga gadis itu mengangguk. "Mau bareng kita?"
Zevanda mengangguk antusias. Ira juga terlihat setuju. Hanya Hera yang terlihat malas untuk pulang bersama.
"Gue pulang sendiri aja deh."
"Loh kok gitu?" Tanya Zevanda.
"Bareng kita aja. Jangan nolak rejeki." Timpal Dean.
"Gue bawa mobil."
"Yakin gamau bareng?" Tanya Jeevan.
"Gunanya mobil gue apa kalo gue numpang orang?"
"Anjir nih cewek bukannya jaga image didepan cogan. Tolol." Batin Zevanda merutuki temannya.
Jeevan tersenyum maklum. "Yauda gapapa kalo mau sendiri."
"Gue duluan." Ucap Hera lalu segera pergi.
"Temen gue emang ketus gitu. Maaf ya?"
"Gapapa, santai aja." Jawab Jeevan.
"Cabut yuk!"
Jeevan mengemudikan mobil, Zevanda duduk di sebelahnya, sementara Ira dan Dean dikursi penumpang belakang.
"Rumahnya dimana?"
"Kalo Ira dari pertigaan depan belok kanan, gue ga jauh dari rumah Ira. Tinggal lurus aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCELTA (Belum Revisi)
Teen FictionSCELTA PUBLISH ULANG BUKAN REVISI *** Scelta (Italia) = Pilihan Dia Galvazka. Sosok pemuda angkuh dan arogan yang benci aturan, tidak pernah mendapatkan teguran. Sebuah keselarasan tercipta ketika dipadukan dengan gadis semacamnya. Tak ada aturan a...