005 -DJ-

167 30 34
                                    


-Detak Jantung-
***

Jennie panik mendekat ke arah pintu dan melotot marah melihat Hanbin,

"Tenang Jennie! Aku tidak mungkin berbuat macam- macam padamu! Jangan berpikiran aku gila!"
Hanbin menjauhi Jennie kemudian duduk di sofa besar di kamar itu

Jennie hanya diam, raut muka yang masih panik namun ia berusaha mengendalikan dan menghampiri ikut duduk jauh dari Hanbin

"What's next?" tanya Hanbin serius menatap Jennie dalam,

Jennie ikut memandang, saling diam beberapa saat,
"Em,, poin kesatu, kau harus berusaha mengalihkan dulu perasaan mu,"

Hanbin menaikan alisnya
"Maksud dengan mengalihkan perasaan? Tolong katakan lebih mendetail"

Jennie menghela nafas pendek
"Jadi kau harus tahan dulu perasaan mu, jangan dulu kau temui wanita itu emm oh gosh,, istri orang itu sekitar 6-7 hari lah,," Jennie sedikit sebal mengatakan wanita itu,,

Hanbin mengangguk mengerti mendengarkan dengan baik

"dan dalam waktu dari 6-7 hari itu kau usahakan mencari wanita tipe idealmu, kau jalan, berkenalan, dan ngobrol asik, dan mengenal lebih dalam tentang wanita itu, tahan dan jangan dulu dengan seks,,"
Hanbin tersenyum menanggapi akhiran kata dari bibir Jennie,

Jennie sedikit salah tingkah ketika menyadari senyuman Hanbin

"Lalu?"

"Jika kau mulai merasa nyaman, kau lanjutkan,, buat bagaimana kau berusaha untuk selalu mengagumi wanita itu, cara senyumnya,, cara bicaranya,,  kau rasakan kenyamanan itu, kau pertahankan,, dan secara perlahan mungkin  tubuh rasa sayang dan semakin ingin selalu bersamanya"

Hanbin mengangguk,
"Lalu kapan aku bercinta dengan wanita itu?!" tanya Hanbin santai namun terlihat iseng sedang menggoda Jennie

Pipi Jennie memerah, salah tingkah
Apasih Kim Hanbin menanyakan hal itu?

"Ketika kau mulai merasa nyaman,, baru kau tiduri dia, namun ingat! Atas dasar saling suka, karena biasanya,, setelah bercinta dengan orang yang membuat kita nyaman,, atas dasar saling suka,, maka cinta pun tumbuh lebih ketat antara si pria dan wanita itu,"

Hanbin mengangguk tersenyum mengerti menatap Jennie lurus penuh hipnotis, entah Jennie yang merasa terhipnotis atau Hanbin memang menghipnotis?

"Lalu untuk poin yang selanjutnya?" Hanbin merubah posisi menyilang kan kakinya terlihat lebih rileks dari pada sebelumnya

"Untuk poin yang ke dua,, jika kau merasa mulai ada rasa debaran cinta, kau rasa berhasil mencintai yang lain,, kau cari cara untuk tidak lagi berdekatan dengan wanita yang telah bersuami itu?"

"Dengan cara memecat dia begitu maksud mu?" tebak Hanbin cepat
"-Dan,, aku tidak mungkin mencintai orang secepat itu Jennie,,"

"tidak ada salahnya kau coba dengar apa kataku, memang mungkin,, tidak mencintai orang secepat itu, bisa terjadi,, tapi apa salahnya kan? Kau coba dulu"

Jennie mengidikkan bahunya "untuk memecat dia itu terserah dirimu,, kalau kau merasa itu adalah cara yang benar, 
-
Tapi mungkin masih banyak cara lain,, kalau kau memang benar benar berusaha melupakan dia" sambung Jennie

"Baik,, tapi tidak langsung aku laksana kan semuanya,, pasti harus step by step aku coba poin yang pertama, jika itu berhasil aku baru selanjutnya ke poin ke dua,"

"Ya betull"

"Untuk poin yang terakhir adalah tinggal hanya memantapkan jika poin yang ke satu dan kedua berhasil aku yakin semuanya juga akan berhasil yang kuncinya ya di poin satu,, kau harus mencintai dulu orang lain, baru gampang nantinya untuk melanjutkan rencana"

Find My Life (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang