-Cobalah untuk saling mengerti, hindari sikap egois dan janganlah keras kepala_
***
Seonji menyesap coffee nya perlahan tersenyum melihat Jennie dan anaknya bergantian. Jennie tak lepas ia waswas menahan Jaeha di kursi sebelahnya takut terjatuh karena anaknya itu tidak mau ada dalam pangkuannya
"Susah ya, mengurusi seorang anak kecil yang sedang aktif aktifnya takut kabur lagi seperti tadi berlarian" Seonji beranjak dari duduknya segera memangku Jaeha membawanya untuk duduk di pangkuannya, memeluk gemas anak kecil ini yang sangat lucu
Namun anehnya berbeda dengan Jennie, Jaeha akan berontak tidak mau dipangkuan nya tapi dengan Seonji anak itu diam terlihat nyaman
Jennie tersenyum merasa lega, anaknya akan sedikit aman
"Dia terlihat nyaman berada dalam pangkuan bibinya,"Seonji mengangguk
"Tentu saja! iya kan Kim?" Sambil menciumi Jaeha gemas
Jaeha berceloteh tak jelas dengan tangannya yang tidak tinggal diam memainkan apa saja yang ada di atas meja itu seperti mengobrak-abrik isi tas Seonji"Kim Jaeha,,
dia adalah anak kakakmu."
Setelah mengumpulkan keberanian akhirnya Jennie sanggup mengucapkannya.Seonji terdiam terpaku memandang Jennie lama
"Apa?"
Seonji menelan ludahnya perih
"Maksudmu? Anakmu ini adalah anak dari Kim Hanbin? Kakak ku? Anak kalian?" Tanya Seonji bertubi meyakinkan lagi, Jennie mengangguk lemah"Bagaimana bisa eonni? Bagaimana bisa ini adalah anak Kim Hanbin? Bukankah kau telah bersuami dengan pengusaha kaya itu? Bagaimana bisa?"
Jennie hanya diam seribu bahasa, ia benar-benar bingung harus menjawab apa ia bingung memilih bahasa mana memulainya
"Tapi tunggu sebentar!" Seonji bernafas dalam dan berusaha menelan ludahnya yang perih ini
"Kenapa kau tidak memberi tahu Kim Hanbin? Kenapa kau menyembunyikannya dari kakak ku? Bukankah ia berhak tahu atas anaknya? Atau apakah hanya aku yang tidak tahu? Apakah Kim Hanbin juga menyembunyikan tentang ini? Aku benar benar dibuat pusing"
"Ini semua demi kebaikan Jaeha, ini semua demi keselamatan anakku Seonji, aku menyembunyikan rahasia ini kepada semua orang termasuk orang tuaku,"
Seonji melotot terkejut, entah kenapa hari ini ia terus terusan dibuat terkejut atas apa yang terjadi
"Lalu? Orang tua mu menyangka Jaeha anak dari suamimu? Dan,,, apakah suam,,"
"Dia mengetahuinya! Suamiku mengetahui bahwa kim Jaeha anak Kim Hanbin. Aku memberi tahunya setelah sehari pernikahanku bahwa aku sedang hamil"
"What the,?"
"Itu rencana aku Seonji, aku di jodohkan dengan JeYeon, menolak?! aku tidak akan pernah bisa, saat itu aku benar kacau aku benar benar stress! Jika aku mengaku aku sedang mengandung Jaeha pada orang tuaku,, itu adalah kekacauan!
aku takut!
Walaupun itu adalah jalan yang mantap untuk menolak perjodohan ini, tapi aku benar benar takut!
Orang tuaku membenci Kim Hanbin, aku tidak mau dengan pengakuan ku, aku harus menggugurkan kandungan ku saat itu, begitupun dengan memberi tahu Hanbin.
Jadi aku diam! Dan menyetujui perjodohan ini yang aku kira JeYeon akan membuang ku aku kira dia akan jijik padaku menceraikan aku tapi ternyata tidak!""Sebentar!" Cegah Seonji menarik nafas merasa harus membenarkan perkataan Jennie. Seonji benar benar bingung begitu banyak kata yang ingin ia ucapkan kepada Jennie
"Kau takut memberi tahu kakak ku? Kau takut Kim Hanbin akan membencinya? Kau takut dia akan menyingkirkan Kandungan mu? Menurutku itu semua salah eonni! Justru kebalikannya""Kau tidak tahu apa yang terjadi pada kami Seonji!"
"Aku dan dia bertengkar hebat saat perpisahan itu, dia tidak mencintaiku, saat aku, orang tuaku memberikan kesempatan untuknya dia malah menyia-nyiakan itu semua dan aku kecewa. Itu terlihat jelas dia tidak benar benar menginginkan aku!"
"Dan,, saat mengetahui aku mengandung anaknya, aku takut dia tidak menginginkannya dan malah memaksaku untuk menyingkirkannya."
"Kau terlalu cepat mengambil keputusan eonni, kakakku tidak sejahat itu untuk membunuh calon anaknya sendiri itu tidak mungkin"
"Kau tahu kan? dia kasar Seonji, tempramental! Itu adalah alasan utama aku untuk tidak memberi tahunya"
"Baiklah aku mengerti posisimu, tapi aku benar yakin dia tidak akan pernah sejahat itu bahkan mungkin dia akan bahagia karena ada alasan kuat untuk menikahi mu dan itu harus jika dia mengetahui nya saat itu"
"Dan,, dia sangat mencintaimu aku tahu betul dia sangat sangat mencintaimu, tidak pantas rasanya aku mengatakan ini disaat kau sudah mempunyai suami yang begitu baik dan mengerti mu eonni,
tapi,, jujur aku ingin kau kembali padanya aku benar-benar tidak mengenalnya setelah dia berpisah denganmu.""Jika dia mencintai aku,, dia akan berkorban untukku."
Seonji membuang nafas panjang, menghadapi Jennie benar sulit.
"Eonni, aku disini tidak mencoba membela kakak ku, aku hanya membenarkan,, dia MENCINTAI MU melebihi apapun sampai sekarang pun! Bahkan bukankah aku sudah pernah memberi tahu mu? Dia bodoh dalam urusan cinta?"Jennie terdiam. Ia kesal sendiri dan merasa kacau, membicarakan Kim Hanbin membuat dia kosong.
"Baiklah, aku mengerti. Tapi mau dia mencintai aku atau tidak itu semua sudah berlalu aku sudah bersuami sekarang."Seonji mengangguk lemah memeluk Jaeha erat menciumnya haru.
"Eonni,,?"
Panggilnya lirih"Mungkin sakit untuk mengorek masalalu, tapi, aku ingin kalian berpisah tanpa ada kesalahpahaman."
Seonji memberikan access card dan nomor ponselnya.
"Jika kau ada waktu, datangi apartemen Kim Hanbin yang dulu, aku rasa kau akan menemukan jawabannya. Itu pun jika kau ingin! tidak mau juga tak apa eonni,, tapi nomorku tolong hubungi aku, sesekali aku ingin bertemu dengan keponakan ku ini yang menggemaskan"
Seonji mencubit pelan pipi Jaeha kemudian memindahkan anak itu pada kursi sebelah Jennie."Bolehkan aku bertemu dengan Jaeha?"
Jennie mengangguk
"Tentu saja! kenapa tidak? kau keluarganya""Baiklah kalau begitu aku pamit duluan, sebenarnya aku ingin berlama lama dengan kalian, tapi aku ada urusan penting setelah ini."
Seonji berpamitan dan segera meninggalkan Jennie yang masih terdiam. Ia benar-benar merasa kosong! Rasanya ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini, ia rasa tidak ada tujuan. Rasa hampa yang menyiksa ia sungguh tersiksa dengan semua ini
***
💪
KAMU SEDANG MEMBACA
Find My Life (Jenbin)
FanfictionAku ingin memilikimu, aku ingin selalu bersamamu, aku ingin merasakan tangan itu menyentuh rambutku,, menepuk punggungku dengan damai, mendengarkan tuturan kata manis dari bibirmu untuk menghantarkan tidur nyenyakku dan memimpikan mu. Namun aku ragu...