-Coklat Panas-
***Setelah pulang dari kejadian itu, Hanbin membawa pulang Jennie ke Apartemennya dan dia langsung pergi mengurus pekerjaan nya di restoran.
Dan setelah seharian susah payah menenangkan diri mendinginkan kepalanya,, Jennie memutuskan mendatangi rumah JeYeon karena Jennie yakin malam seperti ini JeYeon pasti telah pulang dari kerjanya
Mobil Taksi yang Jennie tumpangi telah sampai di depan pagar rumah JeYeon yang megah. Ia turun dengan seluruh kekesalannya dan segera membayar taksi itu
Seorang penjaga membukakan gerbang itu, karena tahu jika Jennie yang datang maka dengan sopan penjaga itu akan mempersilahkan
Jennie mengumpulkan kesadarannya ketika melihat JeYeon memakai kacamata sedang sibuk di ruang tamu dengan beberapa lembar kertas dan televisi mewah yang menyala, namun lelaki itu abaikan.
Ia mengatur nafas dengan tenang karena ia tidak mau malah mengacau.
Jennie mendekat dan duduk di sebelah JeYeon tanpa permisi membuat si pria itu tejengkat kaget atas kehadiran yang tiba-tiba"Hei,,"
Sapa JeYeon senang, tidak menyangka akhirnya wanita yang ia kira Jennie tidak akan pernah lagi mendatanginya kini duduk di sebelahnya dan ini ada di rumah nyaJennie hanya tersenyum masam
"Tidak biasanya memberi kejutan seperti ini Jane,,"
Biasanya wanita itu akan menghubunginya untuk datang, tapi ada apa kali ini"Ada hal penting yang harus aku bicarakan denganmu,"
JeYeon mengangguk siap dan ia berharap adalah hal baik tentang kembalinya Jennie untuk bekerja lagi di kantor
"Tapi sebentar,, mau beer? Wine? teh manis? Coffee? Coklat panas, atau apa?"
Tawar JeYeon yang siap memanggil pelayananKarena sebelum bercinta biasanya mereka akan berbicara santai di balkon dengan sebotol wine atau beer. Jadilah JeYeon menawarkan sebagai kode
Jennie tersenyum menyedikan bahunya
"Coklat panas mungkin,"JeYeon menaikan alisnya sebelah merasa tertolak
"Baiklah,,"
Lelaki itu memanggil seorang pelayan untuk melayani Jennie yang seperti biasa di istimewa kanJennie berdehem
"Tidak usah basa basi, karena aku datang kesini bukan untuk melakukan hal yang aneh, aku hanya meminta kau untuk menghentikan perbuatan jahat kakek mu kepada kekasihku!"JeYeon mengernyit tidak mengerti
"Apa maksud mu?"Wanita itu memutar bola matanya sebal
"Tanyakan kepada kakek mu yang jahat itu apa yang telah dia perbuat kepadaku dan kekasih ku yang hampir kehilangan nyawa karena perbuatan kejinya!"JeYeon membenarkan posisinya untuk menghadap Jennie menatap mata itu dengan benar
"Maafkan kakek ku, tapi aku tidak tahu apa yang terjadi dan aku ingin mendengarkan nya darimu"
Tegas JeYeon ingin tahu, ia tidak bisa melihat wanita cantiknya marah- marah seperti ini, ia terlihat menyeramkan, berbeda dengan Jennie yang feminin dengan senyuman manisnya yang selalu menggemaskan"Dia terus mengancam aku untuk menjauhi Hanbin, dan menyetujui agar aku menikah denganmu! Tadi siang aku hampir kecelakaan, aku hampir kehilangan nyawaku karena rencana ancaman gilanya!"
marah Jennie dengan wajah memerah menahan kesal dan emosi kepada kakek tua gila itu! bayangan bagaimana tadi ia hampir mati kecelakaanJeYeon tidak kaget, karena memang kakeknya jahat! Ia memang tidak ikut campur untuk melukai Hanbin, dan ia tahu ia terima, tapi jika harus Jennie yang terbawa maka JeYeon akan protes marah kepada kakeknya! ia tidak mau wanita itu terluka
Walaupun JeYeon tidak ikut campur dalam urusan kriminal kakeknya kepada Hanbin tentang ancam pernikahan itu, tapi dalam hatinya yang paling dalam, ia memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan Jennie
"Aku meminta kepada mu kau suruh kakekmu yang jahat itu untuk berhenti mengancam ku, suruh dia untuk berhenti meneror dan membuntuti Hanbin!"
JeYeon hanya diam berperang dengan pikirannya sendiri,
"Aku mohon kepadamu JeYeon,, hentikan rencana jahatnya, karena hanya kepadamu aku meminta tolong,,"
"Bagaimana jika tidak berhasil? Bahkan aku sudah memberitahunya, berusaha menghentikan rencana kakekku, kau juga tahu bagaimana kakekku yang keras kepala tidak mau dibantah"
Jennie diam sesaat mencari kata yang benar
"Maka seumur hidup aku tidak sudi untuk menikah denganmu! "JeYeon menutup matanya dalam, kenapa Jennie seperti ini? Se jijik itukah dirinya sampai Jennie tidak mau menikah dengannya seumur hidup hanya karena rencana kecil Kakeknya yang licik
"Do you love him?"
Tanya JeYeon lemah"yes! of course i love him"
JeYeon mengangguk pahit dengan hati yang sakit
"Baiklah,,""Dan satu lagi! Katakan, kepada ayahku! Ayahmu! Kakek mu dan seluruh keluarga kita untuk berhenti menyuruh kita untuk menikah! Aku muak mendengarnya! Hentikan perjodohan sialan ini yang sangat mengacaukan hidupku!"
JeYeon tersenyum masam dengan membuang muka
"Apa se benci itukah kau kepadaku Jane,? Sampai kau mengumpat mengeluarkan perkataan yang menyakitkan,, apakah aku pernah berbuat salah kepadamu?"
Kata JeYeon dengan suara rendahnya yang melemah."Aku mengerti, kau mungkin benci atas pernikahan yang ayahmu dan ayahku rencanakan, tapi bisa tidak? Kau jaga ucapan mu, dan simpan dalam hati kecilmu untuk menerimaku dan menyetujui pernikahan ini, walaupun aku tidak ikut campur dalam rencana perjodohan ini tapi secara tidak sadar,, aku sangat berharap kau mau menerimaku dan menyetujui rencana pernikahan kita"
Jennie hanya diam dingin memandang wajah itu yang terlihat sangat tersiksa
"Kau lebih memilih dia! Yang baru kau kenal dan dengan sombongnya kau mengakui kau mencintainya, apakah itu benar cinta? Kau yakin itu?"
Tanya JeYeon tegas, berusaha meyakinkan"Kau yakin? Kau menganggap aku tidak lebih dari sekedar teman? tidakkah kau melihat aku yang mencintaimu sejak lama, bahkan kita sudah mengenal satu sama lain bahkan jauh dari sejak kecil kita bersama, kau tahu keluargaku dan aku tahu keluargamu, kita jalan bahkan bisa di bilang kita mempunyai hubungan yang tidak pantas untuk di katakan teman! Kita berbicara santai, berjalan-jalan, bercinta, aku ada untukmu! kau ada untukku! kau nyaman bersamaku begitupun aku! aku pikir kau memberikan hatimu setelah apa yang semua kita lalui,,
tapi. kenapa kau muncul membawa dia dengan sombongnya di pesta pernikahan saat itu! Kau lebih memilih dia yang baru saja kau kenal?"
Masih terbayang sakit yang JeYeon rasakan ketika melihat Jennie dengan maha cantiknya, membawa Hanbin menggandeng dengan pede seolah memamerkan pangerannya, yang kemudian mengenalkannya pada JeYeon. Dan saat itu ia merasa dunianya hancur sesak di dada ketika wanita itu datang dan berkata kekasihku di depannya seperti barusan"Aku tidak mengerti! Apa yang dia punya, apa yang bisa dia lakukan untukmu mengalahkan aku! sehingga kau bisa lebih memilih dia! Orang baru di kehidupan mu!"
Jennie mengepalkan tangannya marah dengan melempar tatapan tidak suka atas semua perkataan JeYeon barusan
Lelaki itu membawa ponselnya di meja, dan mencari kontak untuk menghubungi kakeknya dan memperlihatkan panggilan berlangsung di depan Jennie, untuk membuktikan bahwa ia akan menyuruh berhenti mengganggu Kim Hanbin dan meminta untuk berhenti menjodohkan Jennie dengannya. sesuai apa yang Jennie minta tadi! biar wanita itu puas!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Find My Life (Jenbin)
Fiksi PenggemarAku ingin memilikimu, aku ingin selalu bersamamu, aku ingin merasakan tangan itu menyentuh rambutku,, menepuk punggungku dengan damai, mendengarkan tuturan kata manis dari bibirmu untuk menghantarkan tidur nyenyakku dan memimpikan mu. Namun aku ragu...