020 -ILU-

160 22 4
                                    

Vote!
Silahkan pencet bintang di bawah pojok paling kiri, sangat membantu mood menulis ku 😘😘

-I Love You More-

***

"Shit!"
Hanbin mengetuk pintu nya lebih keras karena sudah sepuluh menit ia berdiri di depan pintu rumah Jennie, tapi wanita itu tidak menyahut dan Hanbin yakin Jennie sedang tidak berada di rumahnya

Ia mendekati bangku lebar yang biasanya tempat Jennie bersantai

Hanbin terduduk di bangku lebar itu, malam hari ini dengan menikmati pemandangan kota, ia memutuskan menunggu Jennie pulang walaupun tidak tahu wanita itu akan pulang atau tidak.

Sudah hampir dua puluh menit. Hanbin akhirnya mulai bosan, Hanbin membaringkan tubuhnya dengan kaki menjuntai dan menutup matanya beberapa detik sampai akhirnya ia terlelap ke alam mimpinya.

---

Hanbin merasakan timpa an ringan di tubuhnya dengan suara isak tangis yang pelan.
Ia merasakan tangan kecil itu menyentuh seluruh wajahnya menciumnya dengan manis, memeluk tubuhnya dengan kencang

Ia membuka matanya dan benar! Jennie menangis dalam pelukannya.
Dengan gemetar perasaan gelisah menguasai, ia membelai wajah Jennie,, menyibakkan rambut yang menutupi wajah cantik itu, Hanbin mengusap dengan lembut air mata itu.

"Hei,," Lirih Hanbin membenarkan posisinya membawa Jennie agar lebih leluasa memeluknya

Hanbin mengusap punggung Jennie
"Jangan menangis sayang,, ada apa? Kenapa kau menangis?" Hanbin mencium kening Jennie berusaha untuk menenangkan wanita ini.

Hanbin membalas pelukan nya lebih erat berharap rasa rindu ini terobati.
Ia menahan air mata yang sebentar lagi jatuh, karena jujur ia bahagia dalam pelukan ini, memeluk wanita yang ia cintai ini yang dua minggu tidak terlihat. rasanya menyakitkan harus egois tidak mengakui bahwa Hanbin benar- benar rindu setengah mati

"Aku merindukanmu Hanbin, aku merindukan mu sampai mau gila rasanya merindu mu!"

Hanbin mengangguk membawa rahang Jennie untuk menciumi seluruh wajah wanita itu dengan sayang dan lembut.
Hanbin mencium bibir Jennie lama dengan penuh perasaan
Yatuhan,, rasanya ia ingin memeluk se erat mungkin namun ia takut wanitanya sesak dan tidak nyaman dalam pelukannya

Jennie membalas ciumannya dengan lembut memainkan bibirnya dengan pelan saling melumat atas dan bawah. jari- jarinya meremas punggung Hanbin kencang
"Nghhh"

Hanbin memperdalam ciumannya pada Jennie, mengajak lidahnya untuk menari, namun ia terkejut ketika Jennie merubah posisi tanpa melepas ciumannya. Wanita itu menindih tubuh Hanbin dengan berani, menyingkap rambutnya ke samping dan sialnya itu terlihat seksi sekali di mata Hanbin.
Tangan lelaki itu tidak tinggal diam menyentuh, mengusap, meremas dengan nafsu.

Jennie semakin bergairah ia menggerakkan sedikit pinggul nya menggoda dengan ciumannya berpindah ke telinga Hanbin, menjilat nya dengan sensual, pindah ke leher dan kembali ke bibir

Namun.
Jennie menghentikan ciumannya, matanya berkedip cepat dengan hidung yang masih saling menempel
Jennie bernafas sebanyaknya dengan berusaha menetralisir pikirannya

Ia bangkit dan berdiri menjauh membelakangi Hanbin yang masih berbaring di bangku itu. Wanita itu kembali terisak membuat Hanbin kebingungan

Hanbin terduduk  sejenak mematung apa yang membuat wanita itu terus menangis, ia membawa pergelangan tangan Jennie menariknya untuk duduk di pangkuannya, wanita itu menurut.

Hanbin memeluk Jennie dari belakang menelusup menghirup aroma leher wanita itu yang terasa sangat wangi. Lalu berbisik
"Kenapa kau terus menangis hm??" Hanbin menggeser bokongnya untuk mundur agar Jennie turun dari pangkuannya dan duduk di bangku itu membelakangi nya

Find My Life (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang