034 -BBM

111 18 4
                                    

Vote!
Silahkan pencet bintang di bawah pojok paling kiri, sangat membantu mood menulis ku 😘

-Bajingan Bertopeng Malaikat-

***

Refleks Hanbin melepaskan pelukannya mendorong tubuh Mirae.

Hanbin berdiri panik
"Jane,, ini tidak seperti apa yang kau pikirkan. Ini tidaklah benar aku bersama Mirae han,"

"Mirae?"
Tanya Jennie mendekat, menatap Hanbin dan Mirae secara bergantian
Air mata yang menetes dan senyum paksa yang sangat menyakitkan,, mendengar nama wanita itu! Mirae,, bukankah nama wanita itu yang sempat Hanbin cintai, wanita itu yang hampir membuat Hanbin tergila-gila karena memendam perasaan cintanya, dan sialnya terhalang Suaminya, wanita itu sudah menikah namun kenapa mereka berduaan saling berpelukan dalam ruangan. Restoran ini sudah sangat sepi tapi kenapa wanita ini belum pulang?

Matanya tidak sengaja melihat kancing kemeja Hanbin yang hampir terbuka dan dengan sialnya segala bayangan buruk, curiga berdatangan mengelilingi kepalanya.

Jennie menarik nafasnya pelan dan menghembuskan nya. Berusaha untuk tetap tenang
Namun
Melihat pakaian wanita itu yang terlihat sangat santai dan sedikit terbuka membuat pikiran Jennie semakin memaksa untuk bertindak bodoh tidak mungkin bekerja memakai pakaian santai terbuka seperti itu, wanita itu belum pulang kan?

Karena rasa ingin tahu semakin meronta- ronta kini ia sudah tidak perduli lagi! Jennie melangkah menuju kamar Hanbin, kamar yang dulu pernah ia tiduri.
Memastikan bahwa mereka berdua tidak melakukan hal yang aneh- aneh yang terlintas di pikirannya. seperti seprai yang berantakan atau guling bantal yang terlempar karena percintaan mereka yang panas

"Jennie!"
Hanbin mengikuti langkahnya dengan panik, namun Mirae terlihat kebingungan dan bertanya-tanya dalam hati siapa wanita itu yang tiba-tiba marah.

Mata Jennie menelusuri ruangan kamar tersebut, kemudian berusaha untuk menahan tangisan.

"Aku mohon jangan salah paham DULU!!!"
Bentak Hanbin tak tahu diri mencengkram pundak lalu mengguncang tubuh Jennie
dan itu membuat Jennie marah langsung memandangnya sinis 

"Kau berani membentak aku, disaat kau tertangkap basah sedang berduaan dengannya? Apa kau sadar? Apa kau tidak malu?"

Jennie menunjuk ke dalam kamar, perasaannya hancur begitu melihat barang, pakaian wanita dan koper di sudut dekat lemari itu di dalam
" Kau senang? Kini wanita yang kau gilai itu. Wanita pujaan mu yang pernah kau banggakan. Kini kau dapatkan?
Dan kau membuang aku begitu saja setelah mendapatkan nya! Jadi ini alasanmu tidak pulang ke rumah Karena kalian tinggal bersama disini?"

"Aku tidak tidur disini! Mirae menempati kamarku kar,,"

"lalu kau tidur di toilet? di dapur? Atau di kursi? Aku tidak bodoh! Kalian sama- sama seorang pria dan wanita dewasa, kau mencintainya bukan? kalian saling suka! Apa lagi yang aku pikirkan selain berhubungan seks kalian! Kau dan dia Tinggal bersama! Seperti aku denganmu kemarin! Tidak mungkin hanya tidur berbaring bersebelahan tanpa melakukan hubungan badan yang pernah kau lakukan denganku setiap malam!"

Hanbin membasahi bibirnya frustasi
"Jane,, please dengarkan penjelasan aku! Aku hanya membantu Mirae,, karena dia sedang dalam masalah dengan suaminya! aku sebagai temannya menyuruhnya untuk tinggal disini"

"Teman?"
Tawa Jennie sangat kental
"Seperti yang kau bilang padaku! Tidak ada yang namanya pertemanan yang sempurna untuk seorang pria dan wanita, bahkan aku sangat tahu dengan detail! Bagaimana perasaanmu padanya, sebagaimana kau menjelaskan tentangnya dengan bangga padaku sialan!"

Jennie mengusap air matanya kemudian melanjutkan perkataannya
"Barusan kau bilang apa? dia sedang dalam masalah dengan Suaminya? Aku yakin kau senang atas masalahnya! Dengan begitu membuatmu mudah mengambil kesempatan untuk memilikinya"

Hanbin meremas tangan Jennie dengan kencang, karena gemas! Membuat wanita itu sedikit meringis sakit, Hanbin memberinya Tatapan memohon.
Jennie sama sekali tidak menerima pengakuannya bahkan tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan
"Jane,,! Apa yang kau pikirkan sama sekali tidak benar! Mirae memberi aku pelukan sebagai ucapan terimakasih karena aku membant,,"

"Dan kau membalas pelukannya! Aku bahkan membayangkan kalian bercinta jika aku tidak datang memergoki kalian! Sudahlah,, Aku tidak perduli dan aku tidak mau tahu, aku tidak mau mendengar nama wanita itu,!"
Potong Jennie cepat, karena ia yakin, dalam pikirkan Hanbin hanyalah mencari cara untuk menyangkal berusaha menutupi dengan kebohongan. Jennie tidak akan tertipu, semua lelaki memang sama saja!

Andai Hanbin tahu,, Jennie setiap malam menunggunya pulang, berharap bisa berbaikan. Meluruskan masalah yang hampir membuat hubungan mereka berantakan. membicarakan banyak hal dengannya tentang kelanjutan hubungan ini, tapi tidak Jennie sangka!

++
Sedangkan Mirae benar-benar dibuat bingung karena memang ia tidak paham apa yang mereka bicarakan dan ia bertanya- tanya. kenapa namanya di sebut? haruskah ia se sial ini ada di pertengahan pergelutan antara pasangan tersebut, dan dia hanya diam mematung mendengarkan tidak tahu harus berbuat apa
++

"Tolong jangan egois dan keras kepala. Biarkan aku menjelaskan! Jangan menuntut bahwa semua perkataan dan pikiran buruk mu itu benar! Kita pulang, kita harus berbicara! Aku akan menjelaskan sampai kau mengerti dan jangan membahasnya disini, Mirae tidak tahu apa- apa Jane, kau jangan menyalahkan nya"

Jennie tersenyum sinis. apa Hanbin tidak merasa bahwa selama ini lelaki itu yang keras kepala dan egois, dan kini dia membalikkannya pada Jennie?
Apa kabar dengan semua perkataannya yang menyakitkan menuntut dugaan-dugaan nya dengan benar, tentang Jennie dan JeYeon, Beberapa waktu lalu yang menuduh Jennie menghilang karena menemui JeYeon. Yang padahal. kebenarannya Jennie memperjuangkan Cintanya! memperjuangkan hubungannya agar berjalan lancar tapa adanya gangguan kakek tua bangka yang jahat atau perjodohan itu.

"Kenapa??? Kau malu atau karena kau tidak mau kelakuan busuk mu yang sebenarnya terbongkar!"

Hanbin melotot membalas tatapan mematikan Jennie, ia benar -benar habis kesabaran menghadapi Jennie yang malah berbicara seenaknya. ia tidak terima
Tangannya membawa rahang Jennie dengan emosi, mendorongnya pada dinding melalui tatapan itu. Hanbin menunjukkan bahwa itu semua tidak benar

"Kau jaga bicaramu Jennie! Atau aku sobek mulutmu yang seenaknya berbicara tanpa menyaring!"

"Lepaskan aku!"
Berontak Jennie susah payah menyingkirkan cengkraman Hanbin pada rahangnya karena membuatnya menengadahkan kepalanya ke atas. dan itu menyakitkan

Plak!

Oh Ya tuhan! Inikah lelaki yang Aku perjuangkan?

"Brengsek! Kau adalah bajingan berkedok malaikat yang so' polos di depanku! Padahal ternyata kau sama saja dengan yang lainnya yang sama pencari selangkangan wanita. Aku sungguh menyesal karena telah membanggakanmu di depan keluargaku! Yang aku pikir kau adalah lelaki yang terbaik untukku"

Jennie melepaskan cengkraman Hanbin sekuat tenaga
"I'm done with you! Jangan pernah lagi menemui aku! Aku kecewa padamu Hanbin., kau begitu kasar! Pemarah! Asal kau tahu Cinta tidak akan kasar! Cinta tidak akan berani membuat wanitanya terluka. Dan kau berbeda! Aku tidak melihat sedikitpun cintamu padaku saat ini!"

Dan aku tidak sudi memberi tahu mu tentang anak ini yang ada Di dalam kandunganku

Jennie mengusap air mata sialan ini, ia benar benar payah harus membuang setiap tesan air mata untuk bajingan seperti Kim Hanbin
"Dan satu lagi! Jika kau merasa bosan! menginginkan wanita yang baru, aku sarankan carilah wanita yang sedikit berkualitas! Jangan merebut istri orang lain! Kau Menyedihkan!"

***

Konfliknya berat banget apalagi chapter selanjutnya, untuk yang masih kuat mental buat baca ngikutin alur ini sampai akhir, siapkah mental yang kuat.

padahal aku bikin story ini niatnya gak berat sih, tapi ya mau gimana,, ide ini bermunculan dengan nackalllll 😫

Tapi sabar shay!! Si Hanbin ngemis ngemis kok nantinya 👀

Salamku- baby Junghwan Treasure 💕

mohon mf, kalo ada kata/penulisan yang salah typo

Find My Life (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang