016 -CMH-

167 23 3
                                        

Vote!
Silahkan pencet bintang di bawah pojok paling kiri, sangat membantu mood menulis ku 😘😘

-Cemburu Menguras Hati-

***

Jennie terheran dengan sikap Hanbin yang labil, bukankah tadi siang lelaki itu berusaha membujuk dirinya untuk ikut menemani lelaki itu menghadiri pesta pernikahan??

Tapi kenapa dengan enteng nya ia bilang batalkan?!

memang gila, tidak sabaran, menunggu wanita berdandan saja hampir menggagal kan acara untuk datang ke pesta pernikahan lalu untuk apa ia berdandan sebegini susah nya kalau memang iya tidak jadi

Yah,, Hanbin memang orang nya tidak suka menunggu. Tapi untung nya Jennie dengan ribuan cara memaksa karena tanggung ia sudah berdandan cantik, sia- sia ia berdandan kalau tidak jadi
Dan akhirnya disini mereka saling bergandengan seperti pasangan muda yang sangat serasi

Sesekali keduanya saling berpandangan memuja satu sama lain, tertawa kecil ketika gugup bersama

Tapi tidak lama,, segerombolan pria tampan menghampiri mereka menyapa, entah teman kuliah Hanbin yang sering lelaki itu ceritakan atau entah siapa

Ught!

Apa yang Jennie takutkan ternyata terjadi!
Segerombolan pria itu mengajak Hanbin berbicara dan entah pembicaraan apa membuat Jennie seperti orang yang tidak di anggap tidak di perdulikan. kemudian perlahan ia menyingkir tidak tertarik untuk menguping, walaupun kesal yah Jennie mengerti waktu seperti inilah untuk bergosip atau bernostalgia dengan teman lama. Maka dari itu Jennie memberi ruang dan meninggalkan Hanbin.

Suasana yang sangat ramai di dalam gedung membuat Jennie rasa menyesal, kenapa tidak iya kan saja acara pembatalan untuk datang ke sini tadi, saat Hanbin kesal.
dengan begitu,, ia mungkin sudah tertidur di atas ranjang bersama kekasihnya

yah tapi mau bagaimana pun ia ingin menyenangkan Hanbin tadi siang lelaki itu tampak bersemangat ketika Jennie men'iya kan ajakannya

ingin sekali ia keluar meninggalkan gedung ini dan lebih memilih menunggu di luar di taman

Saat hendak melangkah seorang pria tua bertongkat menghalanginya dengan tatapan tajam

"Bagus! Jadi begini cara main mu di belakangku Jennie?! Tadi kekasihmu huh?" tanya lelaki tua itu seperti menilai rendah pada kekasihnya

Jennie tercengang kaget, wajahnya memucat, seluruh badan nya terasa berkeringat dingin ketika menemukan mata lelaki tua itu menatapnya

"Kau pikirkan lagi bagaimana yang terbaik untuk mu Jennie! Karena jika kau masih tetap bersama dia! Aku tidak akan tinggal diam!"

Jennie hanya diam, membungkuk memberi hormat kepada kakek tua itu dan melanjutkan langkahnya untuk segera keluar dari gedung sialan ini yang terasa mencengkram yang ternyata di dalamnya ada kakek tua sialan itu yang kejam

Sialan! Kenapa lelaki tua itu selalu ada dimana- mana mengawasinya

Setelah beberapa menit berjalan jalan di luar ia melihat sebuah kursi panjang di dekat taman sebrang jalan ia segera mendekat dan duduk di kursi panjang itu.

Hawa dingin malam terasa begitu menggelitik kulitnya, ia memijat betisnya yang terasa pegal 

Namun ia merasakan seseorang memakaikan kain menyentuh pundaknya dengan benar. ia mendongak melihat jas siapa yang menggantung menutupi pundaknya dengan rapi

"JeYeon?" ia tertegun dengan suara yang hampir tidak terdengar

Lelaki jangkung itu tersenyum manis

"Kau disini juga?" tanya Jennie masih tidak percaya dan ia bersyukur saat ini ia tidak sendirian

Find My Life (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang