035 -KB-

108 19 3
                                    

Vote!
Silahkan pencet bintang di bawah pojok paling kiri, sangat membantu mood menulis ku 😘

-Kabar Baik- 😶

***

Jennie sampai di kamarnya drama dan airmata. Dia duduk di pinggir ranjangnya dan kini dia menangis. Tangisan yang sungguh membuatnya ingin memukul dadanya sendiri. Dia tersedu dan terus menangis sepuasnya, dia menahan tangisannya sejak tadi dan setelah dia tahu tidak akan ada yang mendengarnya, dia bisa menumpahkan seluruh kewarasannya dalam tangisannya.

Namun sejenak ia menjernihkan pendengarannya

Suara ketukan pintu berulang membuat dia menghapus airmatanya dan berusaha merilekskan tubuhnya dengan hembusan nafas yang lembut
Jennie mulai mendekati pintu dan sedikit ragu untuk membuka
"Ehm ehm,,"
Jennie membersihkan tenggorokannya takut suaranya berubah karena habis menangis tersedu barusan

"Siapa?"
Tanya Jennie sedikit berteriak
Namun hanya suara isak tangis nada rendah dan sudah ia tebak itu suara tangis pria

"Ini aku Jane,, tolong buka pintunya"

Jennie memejamkan matanya dalam disertai hembusan nafas
Dan membuka pintu itu

Grep!

Jennie membeku ketika lelaki itu memeluknya dengan sangat erat seolah wanita itu akan menghilang jika terlepas

Jennie terkejut ia kira Hanbin tidak mengikutinya sampai rumahnya, ia kira Hanbin hanya akan diam disana menenangkan Mirae wanita yang jelas lebih dicintainya

"Maafkan aku, Sayang,, maafkan aku Jennie, aku menyesal berbuat kasar padamu, aku menyesal menyakitimu dengan semua perkataanku, maafkan aku yang tidak bisa mengendalikan emosiku! Aku berjanji tidak akan pernah mengulanginya aku berjanji"
Bisik Hanbin menyesal, pria itu terlihat sangat kacau dengan wajah yang basah karena air mata.

Jennie hanya diam dengan deraian air mata, tidak membalas pelukannya. hatinya sangat hancur saat ini. ingin membalas pelukan ini namun ia masih butuh waktu untuk memaafkan Kim Hanbin ia butuh waktu untuk di yakin kan

Jennie mendorong dada Hanbin sekuat tenaga dan berhasil membuat Hanbin menatapnya kecewa

"Pulang Hanbin! Aku tidak mau melihat wajahmu"
Itu akan membuat aku semakin lemah

"Please dengarkan aku. Berikan aku waktu untuk menjelaskan semuanya aku mohon,"
Mohon Hanbin dengan wajah yang menyedihkan

"Pergi dari sini! Aku malas berdebat! Aku sudah selesai denganmu. kita bukan lagi sepasang kekasih"

"Apa yang kau katakan Jane? Please aku membutuhkan dirimu. hanya kau, please berikan aku kesempatan"

"Pergi!"
Perintah Jennie tegas, sebenarnya tidak tega. Tapi ia harus melakukannya

"Sayang,, Jennie, please"

"Aku harap kau mengerti Han,, aku butuh waktu untuk menjernihkan pikiranku, aku butuh ketenangan dan itu bukan dengan melihat wajahmu."

Jennie menutup pintu dan menguncinya dengan benar.
Memastikan Hanbin pergi, barulah Jennie melanjutkan acara menangis nya yang sempat tertunda. menumpahkan seluruh emosi yang tertahan, dan rasa sesak. berharap dengan seluruh airmata dan suara isak tangis yang menjijikkan ini. bisa membuatnya lebih baik dan lega di dadanya

---

Setelah SEMINGGU aku mengurung diri dan merasa lebih baik. tidak lupa dengan menjaga pola makan ku dan meminum susu, karena aku tidak boleh egois ada malaikat kecil yang tumbuh di dalamperut ini yang membutuhkan asupan gizi baik sesuai yang dokter perintahkan saat itu.
Walaupun pada akhirnya aku muntah kan. Aku kesusahan karena setiap hari mengalami morning sickness membuatku kewalahan, indra penciuman yang meningkat, aku sensitif terhadap bau dan kondisi ini dapat memicu rasa mual.

Dan suatu hal yang mengejutkan aku!
Sehari yang lalu aku mendapat panggilan masuk dari ibuku.
Kabar baik bahwa Ayah aku memberi kesempatan untuk Kim Hanbin, atas bantuan rayuan dari ibuku akhirnya dia mengalah dan menyampingkan dulu acara perjodohan dengan JeYeon. Namun dengan sedikit ancaman

"Ayahmu memberikan kesempatan dia ingin bertemu dengan kekasihmu Kim Hanbin, dia ingin memastikan bahwa putrinya akan menikahi pria baik yang pantas mendampingi mu. Dia ingin melihat bagaimana Kim Hanbin mencintaimu dengan tulus, kau atur acara pertemuannya dalam minggu ini karena Ibu dan Ayahmu akan menginap di rumah Kakakmu, sekaligus ingin tahu bagaimana Kim Hanbin, ingat Jane! Jangan sampai kau dan Kim Hanbin mengecewakan Ayahmu! Karena jika kekasihmu mengecewakannya! tanpa bantahan kau harus menikah dengan JeYeon secara paksa.! Ingat itu"

Baiklah entah aku harus senang atau sedih, karena aku tidak mengatakan kepada ibuku bahwa aku dengan Hanbin telah selesai. Aku memutuskan untuk berpisah dengannya.

Dan aku tidak tahu entah aku harus menyesal atau tidak atas perpisahan ini.

Sungguh sial!
Disaat Kim Hanbin ingin menikahi ku, disaat dia ingin menemui Orangtuaku, tapi restu orangtua menolak! dan lihatlah sekarang? disaat Ayah memberikan restu hubunganku malah berakhir berantakan.

Yang akan aku lakukan sekarang hanyalah pasrah. Karena aku tidak mungkin meminta Kim Hanbin untuk kembali padaku. Aku yang sudah menahan diri untuk tidak mengangkat panggilannya yang masuk hampir ratusan kali dan pesan teks masuk. Tidak mungkin aku menjatuhkan harga diriku yang melambung setinggi langit, hanya untuk meminta dia kembali padaku itu tidak mungkin

Tapi akan aku pertimbangkan lagi, jika memang dia mendatangi aku, tapi kenyataannya tidak kan?
tidak bisa aku sangkal bahwa setiap hari aku berharap dia datang lagi dan memohon meminta aku untuk kembali pada nya lagi, aku menunggu dia untuk menjelaskan permasalahannya dengan Mirae, aku siap mendengarkan nya kali ini.
Kalian tahu? disaat aku mengingat senyumannya aku hanya bisa menatap cincin lamarannya yang melingkar indah di jari manis ku.
Dan aku tidak bisa menyangkal aku sangat merindukannya.

Suara ketukan pintu menyadarkan aku dari lamunan panjang ku.

Aku segera membuka pintu dan menampakkan wanita muda yang sangat cantik mirip dengan wajah pria yang selama ini aku rindukan

"Seonji,, hei!"
Aku memeluknya gembira karena sudah sangat lama kami tidak bertemu

Seonji tersenyum dan aku membawanya masuk kedalam, mempersilakan nya untuk duduk dan membuatkannya minum

"Maaf Seonji, tempatku tidak senyaman Apartemen kakakmu"

"Tidak apa, santai Saja eonni."

"Kau tahu rumahku?"
Tanyaku bingung karena Im Seonji memang tidak pernah mengunjungi tempat ini
Dia terlihat terkejut atas pertanyaan ku

"Emmm,, Kim Hanbin memberi tahuku, sebenarnya dia mengantar aku kesini eonni"

Aku terdiam, seketika rasa rindu dan rasa ingin tahuku memberontak dalam dada
"Dia tidak mau mendatangi aku?"

"dia langsung pergi bekerja, karena sangat sibuk di restauran" 

Ungkapnya terlihat tidak meyakinkan
"Seonji,, katakan apa Kakakmu tidak mau menemui aku?"
Apa dia tidak merindukan aku? Rasanya sesak dan sakit, apa dia sebenci itu? Apa dia mulai bisa melupakan aku, segampang itukah

"Dia sangat ingin menemui mu, namun dia bilang dia takut kau mengusirnya. dia bilang dia takut kau tidak mau melihat wajahnya. Dan dia bilang,, dia menunggumu sampai kau tenang"

Yatuhan,,

"Sebenarnya, dia melarang aku untuk menemui mu eonni, dia bilang,, aku takut menganggu mu. Namun rasa penasaran karena setelah hampir empat hari aku menginap. Dia terlihat seperti mayat hidup. Diam tidak mau berbicara, dia menjadi aktif merokok di balkon kamarnya. sepulang kerja dia tidak tidur dan banyak melamun"

"Apa karena aku?"
Tanyaku cepat, aku sangat khawatir mendengarnya
Yatuhanku,, aku sangat merindukan kekasihku aku ingin melihat dirinya
ralat mantan kekasih yang masih sangat aku cintai

"Aku tidak tahu, makanya aku mendatangimu untuk bertanya padamu eonni."

***

Salamku- baby Junghwan Treasure 💕

mohon mf, kalo ada kata/penulisan yang salah typo

Find My Life (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang