Bersikaplah konsisten! Tanpa kau sadari kau telah menyakiti seseorang dengan brutal atas pemikiran mu yang plin-plan***
Hanbin melepas genggaman tangan Jennie saat keluar dari lift menuju lorong apartment nya.
Rasa ingin marah ia Melebarkan langkahnya meninggalkan Jennie.Hanbin mengusap air matanya.
Setelah beberapa menit yang lalu rasa bahagia menghampirinya kini seketika semuanya runtuh terganti rasa sakit amat dalam setelah mendengar pengakuan Jennie padanya tentang semuanya, kehamilannya saat itu, dan seorang anak...
Ya! AnaknyaPerih sekali sungguh.. kejutan menyakitkan ini.
Bagaimana bisa wanita ini begitu tega padanya? Begitu jahat? Kim Jaeha? Anak? Terdengar sangat asing di telinganya
Hanbin berusaha tenang melawan debaran di dada yang semakin mengguncang, matanya memanas di iringi air mata yang semakin mengalir, melihat seorang anak, seorang balita berusia yang mungkin hampir 2 tahun bisa ia tebak, anak laki-lakinya tertidur nyaman di pangkuan Seonji.
Yatuhan, dia sangat tampan terpejam damai.
Bisa Hanbin lihat dan langsung ia kenali bahwa dia memang anaknya.. hidung, bibir mata semua hampir Hanbin.Hanbin lemas ia ambruk di hadapan Seonji dan anaknya.
menepuk dadanya berharap rasa perih, dan engap ini hilang.Tangannya terulur, bergetar untuk menyentuh kepala Jaeha.
Rasanya bercampur aduk dalam dada pikiran nya memutar andai ada yang mengerti,,
Hanbin menangis menundukkan kepalanya.
Yatuhannnn,,, bagaimana ini terjadi? Tidak pernah menyangka Memiliki seorang anak darah dagingnya, yang selama ini tidak pernah tahu keberadaannya bahkan tidak tahu dia telah lahir di dunia.
Kejutan bahagia dan menyakitkan secara bersamaan iniSakit karena Jennie sungguh tidak punya perasaan!
Memisahkan dia dan anaknya! Jennie menyembunyikan semua ini, dua tahun lebih adalah waktu yang sangat lamaSekilas Hanbin melirik Jennie dengan perasaan marah, kecewa yang mendalam
"Kau sungguh tidak punya perasaan Jane!"Jennie mendekat dengan langkah yang gemetar, lalu merangkul Hanbin dengan perasaan hancur
Sedangkan Seonji ia hanya diam menyaksikan, ia ikut sedih ia bisa paham apa yang Hanbin rasakan saat ini. Pasti sakit dan kecewa.
Saat situasi yang mulai memanas Seonji mengerti dan segera pergi meninggalkan mereka. membawa Jaeha kedalam kamar. Ia tidak ingin Jaeha terbangun dari tidur lelapnya"Maafkan aku sayang,, maafkan aku,"
Hanbin menatapnya dengan tatapan tidak mengerti
"Bagaimana bisa? Bagaimana bisa kau! Kau tega seperti ini padaku? Aku tahu aku salah! Tapi untuk menyembunyikan anakku itu sangat jahat!"Hanbin melepaskan rangkulannya, seperti tidak sudi untuk bersentuhan dengan wanita ini
"Enyahlah Jane! Aku muak melihat mu! Sakit rasanya! Sungguh.. biar Jaeha bersamaku."
Hanbin membuang tatapannya seperti tidak ingin berdebat berusaha menahan emosinya, ia tidak ingin menyakiti Jennie dengan mendengar perkataan yang sangat ingin ia lontarkanSaat ia akan beranjak menghindari, Jennie menahan, memeluknya dari belakang.
"Aku tahu kau sangat marah Hanbin.. kau boleh memukulku! Kau boleh memaki atau berkata kasar padaku aku terima jika itu memang membuat mu lebih tenang. Tapi aku mohon jangan meminta aku untuk pergi. Aku tidak bisa,, aku ingin bersamamu,,"
Lelaki itu memejamkan matanya beberapa saat.
ia hampir kalah lagiJennie semakin mengeratkan pelukannya
"Aku tidak sanggup terpisah lagi denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Find My Life (Jenbin)
FanficAku ingin memilikimu, aku ingin selalu bersamamu, aku ingin merasakan tangan itu menyentuh rambutku,, menepuk punggungku dengan damai, mendengarkan tuturan kata manis dari bibirmu untuk menghantarkan tidur nyenyakku dan memimpikan mu. Namun aku ragu...