010 -MB-

200 31 18
                                    

-Melewati Batas-

***

Hanbin celingukan, mata nya menyelusuri setiap seluk beluk rumah Jennie merasa asing dengan sekitar.

Hanbin membuka mantelnya, menyimpannya di sandaran sofa. menunggu Jennie yang lama membuatkan coffee untuknya ia berdiri dari duduknya.
Melihat beberapa foto Jennie dengan beberapa  sahabat nya yang terletak di dinding. kemudian gambar selanjutnya ia melihat Jennie tersenyum menampakkan gigi rapinya

Hanbin ikut tertawa gemas

"Ekhm,,!!"
Dehem Jennie menyadarkan Hanbin yang entah sedang apa terlihat tertawa kecil memandangi fotonya. Jennie bersumpah ia akan membuang foto itu jika memang terlihat jelek sampai Hanbin menertawakan fotonya, Jennie sedikit terluka

Jennie menyimpan coffe hangat di meja

Melihat Hanbin yang aneh senyam senyum menghampiri nya, Hanbin ikut duduk di sebelahnya menatapnya lembut

Sikap Jennie masih dingin, ia merasa di rendahkan atas ciuman panas itu, tapi Jennie jujur ia menyukainya sampai rasanya ia hampir pingsan merasakan bibir tebal itu bergerak di mulutnya
Sebelum masuk ke dalam rumah, Jennie sempat mengusir Hanbin tidak mau lelaki itu ikut masuk ke rumahnya. Karena keras kepala Hanbin Jennie yang lelah berdebat akhirnya pasrah melihat Hanbin yang nyelonong masuk tidak memperdulikannya

Dalam hati sedari tadi ia berdebat, apa maksud Hanbin menciumnya? Apa sebenarnya perasaannya? Apa Hanbin ingin mempermainkan dirinya?

Hanbin menyeruput coffee nya pelan- pelan lalu berganti menatap Jennie kagum,
"Coffee mu benar- benar nikmat Jane," puji nya hampir membuat jantung Jennie meloncat kelewat bahagia
Namun Jennie menyembunyikan kan rasa gembira itu seolah tidak perduli atas pujian Hanbin barusan

"Hanbin?"
panggilnya setengah berbisik lelaki itu menoleh masih dengan mug di tangannya

"Ya,"

Jennie kesal melihat Hanbin yang santai, seolah tidak terjadi apa- apa. Sedang kan dirinya? hampir stres berperang dengan pikirannya
"Apa maksud dengan semua ini? Ciuman tadi? Kehadiran mu disini? tolong jangan main- main Hanbin! Aku lelah berjalan di atas harapan terus menerus"

Tatapan Jennie yang serius membuat Hanbin menyimpan mug nya di meja
"Apa aku kurang menunjukan betapa aku menyukaimu Jennie? Apa kau ingin lebih dari sekedar ciuman panas tadi? Untuk membuktikan bagaimana perasaanku padamu?!"

Jennie tertawa kosong meremehkan
"Lalu Istri orang itu? Apa kau sudah melupakannya? Apa kau berhasil?"

Seakan kalah Hanbin terbungkam atas pertanyaan Jennie
Ia membasahi bibirnya gugup ketika tatapan Jennie mengintimidasi nya
"Aku,, belum."

Hanbin terlihat frustasi
"Aku tidak tahu Jennie, sangat sulit bagiku melupakan Mirae, melihat dia setiap hari sangat susah melupakan dia"

"Mirae?" wanita itu terlihat bingung wanita mana lagi yang Hanbin sebut

"Istri orang itu yang kau maksud"

Jennie memalingkan muka, saat air matanya hampir terjatuh
"Aku tidak mengerti dengan dirimu!"

Jennie bangkit dari duduknya meninggalkan Hanbin sendirian, rasanya sakit berhadapan dengan lelaki itu, kecewa bahwa ternyata ia masih mencintai istri orang lain. Hanbin anggap apa dirinya? seperti tadi dengan kurang ajar nya mencium bibirnya tanpa permisi!

---

Selesai mencuci muka, Jennie membuka pintu dan ia terkejut dengan kehadiran Hanbin yang tersenyum tanpa dosa, ia berbaring di atas ranjang nya dengan santai
"Apa yang kau lakukan?!" tanya Jennie menghampiri Hanbin dan memaksa nya untuk segera bangkit

Find My Life (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang