Vote!
Silahkan pencet bintang di bawah pojok paling kiri, sangat membantu mood menulis ku 😘-Asshole Couple- 🔥
***"tetap menjaga pola makan sehat , pastikan untuk beristirahat yang cukup,
jangan terlalu banyak pikiran, jangan panik, stress bisa mengganggu perkembangan otak sang janin, mulailah dengan mengontrol pikiran Anda sendiri.""Jangan mengangkat beban yang terlalu berat. Sebab, bukan tidak mungkin ketika melakukan aktivitas berat, anda berisiko mengalami keguguran, dan kalau mau berhubungan seks, kondisi anda jangan ada masalah. Kalau aktivitas seks dirasa memberatkan maka bisa memanipulasi mulut rahim sehingga memicu kontraksi,"
Dokter cantik itu membenarkan kacamata bacanya dengan melempar senyum geli menggoda
"posisi yang paling baik adalah woman on top alias wanita yang berada di atas. Dengan posisi ini, istri dapat mengatur ritme kapan ia merasa nyaman ataupun merasa tidak nyaman."Kata dokter mengingatkan dengan cerewet dan sampai sekarang masih terngiang di telinganya. Jennie di antar Rosie mendatangi dokter kandungan yang di rekomendasikan nya untuk memastikan benar atau tidaknya dia hamil
Rosie orang pertama yang mengetahui Jennie hamil, karena Jennie yakin Rosie adalah orang yang tepat untuk mengetahuinya terlebih dahulu.
Kenapa harus Rosie? karena cara berpikir Rosie selalu netral, selalu mengambil jalan tengah dan adil. cara berpikir yang memang masuk akal, walaupun terkadang Jennie tidak menerima saran Rosie seperti beberapa waktu lalu membicarakan tentang perjodohan, Rosie malah menyuruhnya untuk menikahi JeYeonSaat tadi pagi Jennie memberi tahunya dia terkejut luar biasa! dengan melempar tatapan mematikan, dan umpatan kecil yang berhasil mengguncang mood Jennie
"kemana pacar sialan mu itu yang telah berani menghamili mu Jane? apa alasanmu untuk tidak memberi tahu dia? Dia wajib tahu dan bertanggungjawab! Dan kenapa di jaman sudah modern seperti ini kalian sangat ceroboh? Bukankah ada kondom? Atau pil pencegah kehamilan? Kenapa kau teledor dan tolol!"
Dan banyak lagi ocehannya yang menyebalkan
baiklah,, Jennie terima makian Rosie dengan senang hati karena memang Jennie pantas mendapatkannyaJennie memijat pelipisnya dengan mata tertutup seolah menanggung banyak beban pada pikirannya
Entahlah banyak hal yang Jennie pikirkan dan itu terasa bertabrakan dalam kepalanya.Rosie membawa Jennie untuk duduk, tidak lepas dengan panik menggandeng menjaga Jennie yang padahal ibu hamil muda itu baik-baik saja.
Dari mulai keluar dari ruangan dokter itu sampai mengantar Jennie pulang ke rumahnya yang entah berapa minggu Jennie lupakan karena menginap di Apartment Hanbin beberapa hari ini, Jennie betah berdiam diri di sana, walaupun lelaki itu tidak pulang menemuinya padahal Jennie pegal menunggu karena ada beberapa hal yang harus mereka bicarakan!"Kau belum menjawab pertanyaan ku,"
Rosie datang membawakan segelas susu untuk Jennie. Wanita itu terlihat ganas namun sangat perduli dan perhatian"Yang mana?"
Tanya Jennie bingung, karena memang sangat banyak pertanyaan yang Rosie lempar untuknya tadi"Apa alasanmu tidak mau memberitahu kekasihmu atas kehamilan yang dia perbuat? kenapa?
dia harus menikahi mu! Dia harus bertanggungjawab Jane! Bukankah itu yang kau inginkan? Pernikahan dengan Kim Hanbin, dan hidup bahagia dengan anakmu ini! Anak ini bukti kuat cinta kalian sekaligus senjata untuk membatalkan perjodohan mu dengan JeYeon. Kalian harus bertemu dan berbicara.
Kau dan Kim Hanbin harus menemui orangtuamu, jujur tentang anak ini kepada Ayahmu, agar dia merestui hubungan kalian. bukankah itu jalan terbaik?""Entahlah Rosie,, aku mulai ragu kepadanya. Dia terlihat tidak tulus mencintaiku"
Jennie menarik nafas pelan dan mengeluarkannya dengan kasar!Perkataan Rosie memang masuk akal! tapi tidak segampang itu semua berjalan dengan baik! tidak se'lancar saat di rencanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find My Life (Jenbin)
FanficAku ingin memilikimu, aku ingin selalu bersamamu, aku ingin merasakan tangan itu menyentuh rambutku,, menepuk punggungku dengan damai, mendengarkan tuturan kata manis dari bibirmu untuk menghantarkan tidur nyenyakku dan memimpikan mu. Namun aku ragu...