49 -SDN-

126 14 11
                                    


-Senang Nyaman Damai-
17+

***
"Sayang,, jangan menangis lagi. Maafkan aku"
Bisik Hanbin lembut menciumi bahunya mengusap punggungnya sayang. Wanita itu masih terisak membalas pelukan Hanbin

Jennie mendongak kepalanya menatap Hanbin penuh mohon

"Sayang,, jangan lagi menangis, aku telah menjadi pria terburuk di dunia karena telah membiarkan tetesan air mata mengalir karena ku. Maafkan aku Jane, jangan benci aku karena perbuatan ku. Percayalah,, aku hanya ingin selalu bersamamu. Jangan dengarkan ucapan ku yang tadi. Itu hanya kesal ku."

Hanbin membenarkan rambut wanitanya yang telah berantakan, mengusap pipinya dengan lembut memandangi nya penuh hangat, penuh cinta

"Jane,, terkadang aku tak seperti yang kau harapkan dan selalu membuatmu kecewa. Aku memang tak sempurna, kadang ucapanku tajam. Tapi, tak ada maksudku untuk melukaimu"
Sesal Hanbin mengecup kedua tangan Jennie tatapannya semakin melembut, memohon

"Aku sadar, karena memang pantas Hanbin,, aku menangis bukan karena sakit hati karena perkataan mu, namun aku menangis karena semua hal bodoh yang telah aku lakukan,, membuatmu menderita, kacau,
aku tahu,, dan aku ikut sakit merasakan penderitaan mu selama ini, terlebih saat kau di celakai oleh kakek mertua ku, bahkan dia membuat hidupmu berantakan, maafkan aku, karena aku,,, kau harus mengalami semua ini Hanbin."

Ibu jarinya mengusap bibir kecil Jennie yang memerah,

"Sayang,,"

Jennie memejamkan matanya

"Jangan lagi mengungkit hal yang lalu, aku tidak mau mengingat nya,, aku dan kau sama sama menderita sama merasakan sakit luar biasa untuk bertahan, hanya satu Jane,, mulai saat ini cukup kau berada disini bersama aku, selalu di samping ku,,"

Terimakasih telah bertahan untukku Sayang,, terimakasih karena selalu menjaga hati mu untuk aku Jane, terimakasih karena kau telah berjuang untuk kita, untuk anak kita dan maaf,, karena aku tidak ada saat-saat sulit mu"

Sesalnya menciut merasa tidak berguna, Rasanya sakit mengingat semua ungkapan Seonji tetang apa yang telah Jennie lalui.

"dia yang terancam oleh keluarga dan mertuanya, karena menjalin cinta denganmu, tapi sialnya dia mengandung anakmu!

Dia stress memikirkan jalan keluar bagaimana baiknya bagaimana caranya agar dia bisa tetap bersamamu tanpa adanya luka dan rencana licik oleh kakek mertuanya."

Hanbin merasa di tampar habis habisan di setiap kata yang Seonji ucapkan. Benar,, Jennie mengambil langkah sulit hanya demi bisa kembali bersama.
sedangkan lelaki brengsek ini? Dia selalu berusaha menghapus ingatan Jennie di pikirannya, bahkan rela mendatangi bar gay hanya untuk melupakan Jennie.

"Matamu sangat bengkak,"
Katanya lembut dengan usapan di kelopak mata Jennie.

Hanbin tersenyum, mendekat memberikan hembusan hangat nafasnya
rasanya tidak sanggup, ia tidak bisa lagi menahan dirinya, akhirnya ia mengecup bibir Jennie

Menciumnya perlahan,

menyesap dengan dalam mencoba mencari kenyamanan lebih

Setelah beberapa kecupan terakhir mereka membuka matanya

"Aku tidak percaya ini."
Bisik Hanbin dengan senyuman,,
"Kau sangat nyata Sayang,,"

Robek rasanya atas bisikan mematikan lelaki itu

Hanbin menyentuh rahangnya, jarinya bermain mengusap seluruh wajahnya membuat tubuh Jennie meremang luar biasa

"Sayang,,?"
Bisik Hanbin mengecil, tatapannya membuat Jennie melayang, sudut bibir lelaki itu tertarik karena senyuman, jambang dan kumis tipis mulai tumbuh membuat Jennie berpikir gila membayangkan gesekan kasap, geli dari dagu Hanbin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Find My Life (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang