Seokjin's Flashback

1.3K 341 31
                                    

Sekarang sudah pukul dua dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang sudah pukul dua dini hari. Seokjin masih bergeming di atas kasurnya. Dia sungguh tidak bisa memejamkan mata dengan tenang.

"Tunggu! Sepertinya aku masih menyimpannya."

Tiba-tiba dia berdiri dari ranjangnya dan berjalan ke arah lemari pakaian. Dia mencari sesuatu di dalam sana. Beberapa laci juga tak terlewatkan untuk diperiksa.

"Ketemu!"

"Ini dia! Syukurlah aku masih menyimpannya!"

Dia tersenyum lega setelah mendapati sapu tangan berwarna navy dengan motif garis putih kotak-kotak dari dalam lemari pakaiannya.
  
Hari itu...
 
Cuacanya sangat cerah. Namun suhu udara terasa sejuk, sebab sekarang sudah memasuki awal bulan Desember- musim dingin dimulai.

Seokjin tengah asik berjalan kaki sembari melihat toko-toko di pinggir jalan. Ada banyak yang dijual di sini, dari mulai pakaian dan barang fashion, sampai berbagai jenis makanan lezat lainnya. Namun pria itu tertarik dengan salah satu toko penjual kue yang ada di depannya sekarang. Dia tersenyum sesaat sebelum masuk ke dalam toko tersebut.

"YAK!! KEMBALIKAN TASKU!!"

Seokjin spontan menoleh ke sumber suara yang ia dengar.

"TOLONG!!"

Tanpa pikir panjang, dia segera berlari menghampiri gadis berjaket hitam yang sedang tarik-menarik sebuah tas dengan seorang laki-laki.

"Kembalikan tasnya!" perintah Seokjin pada pria bermasker itu. Dia ikut memegang tas yang menjadi rebutan.

"Siapa kau?! Jangan ikut campur!" tolak si pencuri yang tidak tahu malu itu.

Bughh!

Sebuah pukulan diterima Seokjin tanpa ia duga. Wanita itu sontak melepas tasnya dan beralih ke pria yang sedang menolongnya.

Tidak!! Pencuri itu berhasil kabur!
 
"HEY JANGAN LARI!" Seokjin berlari mengejarnya dan tidak mempedulikan rasa sakit di pipi kirinya.

Berkat aksinya yang begitu mencolok di tempat umum, pencuri itu berhasil tertangkap. Seokjin dibantu dua orang laki-laki lain yang berada tak jauh darinya.

Beberapa menit kemudian, pria tampan itu kembali dengan membawa benda yang menimbulkan kekacauan ini.

"Ini tasmu."

Dia menyerahkan tas berukuran sedang kepada pemiliknya dan langsung berbalik arah begitu saja.

"T-tunggu!"

Dengan terpaksa ia kembali membalikkan badan. "Kau ingin memeriksa isi tasnya sebelum aku pergi?"

"Bukan begitu. Aku percaya kau tidak mengambil apa-apa dari tasku."

"Lalu?"

"Bolehkah aku.. obati lukamu?"

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri. Asal kau tahu, aku ini seorang dokter, jadi jangan khawatir," tolak Seokjin halus.

Regret [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang