She Got Caught

1K 227 154
                                    

Suara decakkan halus yang dihasilkan dari ciuman mereka terdengar jelas di telinga. Awalnya Yujin enggan meladeni lumatan posesif yang diberikan Seokjin. Namun entah bagaimana nalurinya bergerak untuk membalas kecupan hingga sesapan yang pria itu lakukan.

Sebuah senyum kecil muncul di bibir Seokjin. Dia paham bahwa Yujin sudah terbawa suasana oleh letupan kenikmatan yang tak seberapa itu.

Yujin adalah satu-satunya wanita yang mendapat ciuman dari seorang dokter tampan bermarga Kim itu. Fakta ini mungkin sulit dipercaya, sebab presisi wajah Seokjin yang mendekati kata sempurna, rasanya mustahil sekali jika dia belum pernah tergoda oleh salah satu dari wanita-wanita di luar sana yang menyukainya.

"Ahh.." Yujin meringis di tengah-tengah kegiatan mereka.

Seokjin terkejut dan langsung menjauhnya wajahnya. "Ada apa? Apa aku menyakitimu?"

Yujin menggeleng. "Perutku.. akhh-"

"Apa karena aku menindihmu?? Maaf..." Seokjin segera bangkit dari posisinya.

"Ini hari pertamaku."

"Maksudmu?" Dahi Seokjin mengerut. "Aaah~ hari pertama datang bulan?"

Yujin mengangguk sembari duduk di tepi kasur.

"Sayang sekali. Padahal aku masih-" Seokjin tidak melanjutkan ucapannya. Karena sepasang mata sedang menatapnya sangat tajam.

"Mian," tanggapnya cepat.

"Omong-omong kenapa kau datang ke sini?" tanya Yujin ambigu.

"Kau ingin menyerahkan bibirmu lagi?? Huh?" sindirnya emosi.

"M-maksudku apa kau tidak bekerja hari ini?"

"Kenapa? Kau masih ingin berduaan dengan orang itu?"

Yujin mendecak kesal. "Sudahlah. Lebih baik aku diam saja."

Tidak ingin memperburuk mood-nya, ia pun berjalan keluar kamar sembari memegangi perut bawahnya yang terasa sakit.

Tak tinggal diam, Seokjin justru membuntutinya dari belakang.

"Kau ingin memasak??" Seokjin terkejut melihat Yujin mengambil panci dan mengisinya dengan air.

"Apa aku terlihat sedang bersiap untuk mandi?"

"Hahhaa! Kau lucu Yujin-ah!" Dia tertawa sambil bertepuk tangan cukup keras.

"Dan kau aneh," gumamnya pelan.

"Aku bisa mendengarmu, bodoh." Ekspresinya kembali serius dalam sekejap. Yujin sampai terheran-heran dibuatnya. Apa dia ini seorang aktor?

"Yujin-ah, kau ingin mencuri?" tanyanya santai.

"Aku? Mencuri? Tidak!"

"Lalu, apa itu di tanganmu?"

"Ramyeon."

"Milik siapa?"

"Milikm- haissh!" Yujin baru sadar kalau dia belum izin pada si pemilik ramyeon.

"Aku lapar. Kau tega melihatku kelaparan?"

Sett!

Tanpa basa-basi, Seokjin langsung mengangkat tubuh Yujin ala bridal style. Kedua tangan Yujin otomatis melingkar sempurna di lehernya.

"Oppa! Apa yang kau lakukan??" pekiknya heboh. Si pelaku tidak mengindahkannya sama sekali.

Dengan hati-hati Seokjin menurunkan Yujin di kursi di depan meja makan.

Regret [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang