Who Are You?

1.2K 347 55
                                        

Sound Track REGRET Paul Kim - Dream 🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sound Track REGRET
Paul Kim - Dream 🎶

👆🏻 Lagu di atas bisa kalian dengerin
sebelum atau sesudah baca chapter ini
Ssst.. awas nangis 👉🏻👈🏻


Yujin segera berlari kecil saat dirinya berhasil keluar dari ruangan dokter menyebalkan itu. Beberapa kali dia menampar pipinya untuk membangunkan diri dari mimpi absurd yang baru saja dia alami. Namun sayangnya, bukan terbangun dari mimpi yang ia dapat, melainkan rasa sakit di pipinya karena tamparannya sendiri.

'Jadi dia benar menciumku tadi??!' batinnya masih tak percaya.

Dia menyempatkan diri untuk ke kamar kecil sebelum kembali menemui Pak Han yang sedang menjaga Jimin sendirian.

Setelah selesai, Yujin mencuci tangan di wastafel sembari menatap cermin. Lagi-lagi bayangan itu muncul! Ciuman tak terduga yang hampir membuat jantungnya error karena terlalu kencang berdetak.

Jemarinya meraba bibir yang menjadi saksi sekaligus target yang diserang Seokjin tadi. Dia mengatupkan bibirnya sekilas lalu menggeleng seperti ingin mengusir bayangan pria Kim di kepalanya. Yujin pun segera keluar dari toilet.

Sesampainya di tempat semula, sosok Pak Han sudah tidak ada di depan ruang operasi. Yujin memukul keningnya pelan. Ia lupa kalau Jimin pasti sudah dipindahkan ke ruang rawat.

Gadis itu berjalan menuju meja receptionist, guna bertanya dimana pasien bernama Park Jimin dipindahkan.

"Tuan Park berada di ruang VIP 001. Tepatnya di lantai lima," jelas suster yang bertugas.

"Baik, terima kasih atas informasinya." Ia tak lupa memberi senyum manisnya.

●°•♡•°●

Awalnya Yujin sempat kesulitan mencari dimana letak kamar VIP yang ditempati Jimin. Mengingat banyak sekali kamar yang berjejer di lantai ini. Yujin kembali fokus melihat urutan nomor yang terpajang di depan pintu-pintu kamar.

"Oh! Itu Pak Han!" girangnya saat tak sengaja melihat laki-laki yang sedang duduk di kursi. Dia langsung menghampirinya.

"Yujin- bagaimana kau tahu-"

"Aku bertanya pada suster," potongnya, lalu terkekeh sekilas.

"Aah~" Pak Han mengangguk.

"Ini sudah lewat jam makan siang. Sebaiknya Ahjussi pergi makan, biar aku yang menjaganya di sini."

"Aku belum lapar," tolaknya datar.

Regret [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang