2. Siapa Dia?

226 35 1
                                    

Zweitson terus memikirkan cowok yang dibonceng oleh Nadya. Dirinya merasa tersaingi oleh anak bocah SMP.

"Bisa bisanya seorang Zweitson dikalahkan sama anak bocah SMP. Ini gak bisa dibiarin. " ucap Zweitson

Tiba tiba seseorang memanggil namanya dari bawah. Zweitson melihat dari jendela kamarnya dan menemukan teman temannya berdiri meneriaki namanya.

"ZWEITSON MAIN YUK. " teriak Fiki

"Eh kok dia gak dengar. " ucap Fajri

"Budek kali. " ucap Fenly

"Ya udah kita teriak bareng bareng aja. "

"ZWEITSON...."

"Buset kaget gua, apaan? "

"Lo kita teriakin daritadi kagak dengar. " ucap Fenly

"Sorry, udah lo semua masuk aja. Langsung ke kamar gua. " ucap Zweitson

"Asik makan gratis. " ucap Fiki berlari masuk kedalam rumah Zweitson dengan penuh semangat

"Kusut banget muka lo Son. " ucap Fajri

"Kesal gua, masa gua bisa bisanya disaingin sama anak SMP. " ucap Zweitson

"Kok bisa. "

"Ya tadi gua lihat tuh cewek boncengan sama anak SMP, mana akrab banget gitu. Sedangkan kalau sama gua juteknya minta ampun. " ucap Zweitson

"Itu adeknya kali. " ucap Fajri

"Gak tahu deh, tapi kesal aja. " ucap Zweitson

"Kenapa gak lo tanya langsung aja. " ucap Fenly

"Caranya? "

"Telepon lah." ucap Fiki

"Oh iya benar, tadi gua udah dapat nomornya." ucap Zweitson mengambil kertas berisikan nomor telepon

"Ya udah cepat lo telepon terus tanyain. " ucap Fiki

Zweitson menekan digit nomor di ponselnya lalu menekan tombol panggil. Tak lupa Zweitson mengencangkan volume ponselnya.

"Halo....."

"Halo, mau pesan bakso berapa bungkus? "

"Loh kok pesan bakso, ini Nadya kan?" tanya Zweitson

"Bukan mas saya Asep. "

"Loh pak Asep. " ucap Fiki

"Nah kebetulan Fiki, kapan mau bayar utang baksomu. "

Fiki langsung mematikan panggilan telepon di ponsel Zweitson.

"Ternyata dia ngasih nomor tukang bakso. " ucap Fajri

"Mana tukang bakso dekat kost gua. " ucap Fiki

"Malu maluin lo Fik, masa makan bakso ngutang. " ucap Fenly

"Bukan ngutang Fen, tapi kasbon. "

"Sama aja atuh itu. " ucap Fajri

"Ya beda atuh."

"Sama aja. "

"Beda Fen."

"Aaarrrgghhh...." teriak Zweitson melempar ponselnya

"Son, kalau udah gak mau sama hp nya mending kasih gua aja. Sayang dilempar lempar. " ucap Fiki

"Susah banget sih, kayak benar benar gak ketebak banget. " ucap Zweitson

"Tapi nih cewek emang menarik banget sih, berbeda dari yang lain. " ucap Fenly

"Duh sayang banget, kayaknya masih bisa di service. " ucap Fiki masih fokus dengan ponsel Zweitson

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang