Zweitson terus memikirkan cowok yang dibonceng oleh Nadya. Dirinya merasa tersaingi oleh anak bocah SMP.
"Bisa bisanya seorang Zweitson dikalahkan sama anak bocah SMP. Ini gak bisa dibiarin. " ucap Zweitson
Tiba tiba seseorang memanggil namanya dari bawah. Zweitson melihat dari jendela kamarnya dan menemukan teman temannya berdiri meneriaki namanya.
"ZWEITSON MAIN YUK. " teriak Fiki
"Eh kok dia gak dengar. " ucap Fajri
"Budek kali. " ucap Fenly
"Ya udah kita teriak bareng bareng aja. "
"ZWEITSON...."
"Buset kaget gua, apaan? "
"Lo kita teriakin daritadi kagak dengar. " ucap Fenly
"Sorry, udah lo semua masuk aja. Langsung ke kamar gua. " ucap Zweitson
"Asik makan gratis. " ucap Fiki berlari masuk kedalam rumah Zweitson dengan penuh semangat
"Kusut banget muka lo Son. " ucap Fajri
"Kesal gua, masa gua bisa bisanya disaingin sama anak SMP. " ucap Zweitson
"Kok bisa. "
"Ya tadi gua lihat tuh cewek boncengan sama anak SMP, mana akrab banget gitu. Sedangkan kalau sama gua juteknya minta ampun. " ucap Zweitson
"Itu adeknya kali. " ucap Fajri
"Gak tahu deh, tapi kesal aja. " ucap Zweitson
"Kenapa gak lo tanya langsung aja. " ucap Fenly
"Caranya? "
"Telepon lah." ucap Fiki
"Oh iya benar, tadi gua udah dapat nomornya." ucap Zweitson mengambil kertas berisikan nomor telepon
"Ya udah cepat lo telepon terus tanyain. " ucap Fiki
Zweitson menekan digit nomor di ponselnya lalu menekan tombol panggil. Tak lupa Zweitson mengencangkan volume ponselnya.
"Halo....."
"Halo, mau pesan bakso berapa bungkus? "
"Loh kok pesan bakso, ini Nadya kan?" tanya Zweitson
"Bukan mas saya Asep. "
"Loh pak Asep. " ucap Fiki
"Nah kebetulan Fiki, kapan mau bayar utang baksomu. "
Fiki langsung mematikan panggilan telepon di ponsel Zweitson.
"Ternyata dia ngasih nomor tukang bakso. " ucap Fajri
"Mana tukang bakso dekat kost gua. " ucap Fiki
"Malu maluin lo Fik, masa makan bakso ngutang. " ucap Fenly
"Bukan ngutang Fen, tapi kasbon. "
"Sama aja atuh itu. " ucap Fajri
"Ya beda atuh."
"Sama aja. "
"Beda Fen."
"Aaarrrgghhh...." teriak Zweitson melempar ponselnya
"Son, kalau udah gak mau sama hp nya mending kasih gua aja. Sayang dilempar lempar. " ucap Fiki
"Susah banget sih, kayak benar benar gak ketebak banget. " ucap Zweitson
"Tapi nih cewek emang menarik banget sih, berbeda dari yang lain. " ucap Fenly
"Duh sayang banget, kayaknya masih bisa di service. " ucap Fiki masih fokus dengan ponsel Zweitson
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Teen FictionNadya, cewek jutek dan dingin harus bertemu dengan Zweitson cowok tengil dengan banyak tingkahnya. Zweitson selalu mengejar ngejar Nadya membuat Nadya menjadi risih, disatu sisi Shandy yang merupakan abang dari Zweitson diam diam menyukai Nadya. Sia...